Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengujian Campuran Aspal di Laboratorium

Pengujian-Campuran-Aspal-di-Laboratorium
Pengujian Campuran Aspal di Laboratorium

Halo Sobat Sipilgo!!! bagaimana kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga kalian diberikan kekuatan sehat umur panjang, dimudahkan rejeki dan urusannya.
Amin allahumma amin.  

Pada kesempatan kali ini sipilgo akan menyajikan artikel tentang Pengujian Campuran Aspal di Laboratorium. Apa yang dimaksud klasifikasi aspal dan bagaimana sifat-sifat aspal, silahkan simak artikel ini sampai akhir.

Memuat…

Pengujian Aspal 

Pengujian aspal di laboratorium dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Pengujian bahan baku aspal
2. Pengujian bahan olahan aspal
3. Pengujian aspal bahan jadi

Pada kesempatan kali ini mengulas tentang Pengujian bahan olahan aspal. Yang dimaksud bahan olahan aspal adalah campuran dari agregat dan aspal yang masing-masing dipanaskan pada temperatur tertentu baik berbentuk briket ataupun tidak.

Jenis dan Tahapan Pengujian Campuran Aspal

1. Metode sampling (pengambilan contoh)

Guna keperluan perencanaan campuran, jumlah agregat dan aspal yang mewakili harus disiapkan dengan jumlah yang mencukupi untuk keperluan beberapa pengujian. Jumlah bahan tersebut mungkin perlu diperbanyak apabila diperkirakan bahwa hasil kombinasi dari agregat memerlukan prosentase yang lebih besar. 

Setiap bahan agar diberi label yang menerangkan tentang antara lain asal contoh, lokasi proyek dan nomor kegiatan. Urutan pengujian agar direncanakan semestinya dan hendaknya semua pengujian yang dipersayaratkan oleh spesifikasi telah diselesaikan sebelum perencanaan campuran dilaksanakan.

2. Pengujian Marshall untuk perencanaan campuran

Prosedur pengujian didasarkan pada ASTM D 1559. Metode Marshall standar diperuntukkan untuk perencanaan campuran beton aspal dengan ukuran agregat maksimum 25 mm (1 inci) dan menggunakan aspal keras. 

Pengujian Marshall dimulai dengan mempersiapkan benda uji. Untuk keperluan ini perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
a. Bahan yang digunakan masuk spesifikasi
b. Kombinasi agregat memenuhi gradasi yang disyaratkan
c. Untuk keperluan analisa volumetrik (density-voids), berat jenis bulk dari semua agregat yang digunakan pada kombinasi agregat, dan berat jenis aspal keras harus dihitung terlebih dahulu.

3. Berat isi benda uji padat

Setelah benda uji selesai, kemudian dikeluarkan dengan menggunakan extruder dan didinginkan, Berat isi untuk benda uji porus ditentukan dengan melakukan beberapa kali penimbangan seperti prosedur (ASTM D 1188).
- Timbang benda uji diudara
- Selimuti benda uji dengan parafin
- Timbang benda uji ber parafin di udara
- Timbang benda uji ber parafin dalam air

Berat isi untuk benda uji tidak porus atau bergradasi menerus dapat ditentukan menggunakan benda uji kering permukaan jenuh (SSD) seperti prosedur ASTM D 2726.
- Timbang benda uji diudara
- Rendam benda uji di dalam air
- Timbang benda uji SSD di udara
- Timbang benda uji di dalam air

4. Pengujian stabilitas dan kelelehan (flow)

Setelah penentuan berat jenis bulk benda uji dilaksanakan, pengujian stabilitas dan kelehan dilaksanakan dengan menggunakan alat uji. Prosedur pengujian berdasarkan SNI 06-2489-1991, secara garis besar adalah sebagai berikut :
- Rendam benda uji pada temperatur 60&degC (140&degF) selama 30-40 menit sebelum pengujian.
- Keringkan permukaan benda uji dan letakkan pada tempat yang tersedia pada alat uji
- Setel dial pembacaan stabilitas dan kelehan. Lakukan pengujian dengan kecepatan deformasi konstan 51 mm (2 in.) per menit sampai terjadi runtuh.
- Catat besarnya stabilitas dan kelelehan yang terjadi pada dial.

5. Pengujian volumetrik

Tiga sifat dari benda uji campuran aspal panas ditentukan pada analisa rongga – density. Sifat tersebut adalah :
- Berat isi dan atau berat jenis benda uji padat
- Rongga dalam agregat mineral
- Rongga udara dalam campuran padat

Prosedur ini berlaku untuk benda uji padat yang dibuat di laboratorium dan pada contoh tidak terganggu yang diambil dari lapangan. Dengan menganalisa rongga udara dan rongga pada mineral agregat, beberapa indikasi dari kinerja campuran aspal panas selama masa pelayanan dapat diperkirakan. 

Parameter dan formula perhitungan

Parameter dan formula perhitungan
a. Berat Jenis Curah agregat
Pada total agregat yang terdiri dari beberapa fraksi agregat kasar, agregat halus dan pengisi yang masing-masing mempunyai berat jenis yang berlainan.

b. Berat Jenis Efektif agregat
Volume aspal yang terserap oleh agregat umumnya lebih kecil dari volume air yang terserap. Besarnya Berat Jenis Efektif agregat harus diantara Berat jenis Curah dan Semu agregat.

c. Berat jenis Maksimum dari campuran dengan perbedaan kadar aspal
Pada perencanaan campuran dengan suatu agregat tertentu Berat jenis maksimum Gmm, untuk kadar aspal yang berbeda diperlukan untuk menghitung persentase rongga udara  masing-masing kadar aspal.

d. Penyerapan aspal
Penyerapan aspal tidak dinyatakan dalam persentase berat total campuran tetapi dinyatakan sebagai persentase berat agregat.

e. Kadar aspal efektif campuran
Kadar aspal efektif campuran adalah kadar aspal total dikurangi besarnya jumlah aspal yang meresap kedalam partikel agregat.

f. Persen VMA pada campuran aspal panas padat
Rongga dalam mineral agregat , VMA, adalah rongga antar partikel agregat pada campuran padat termasuk rongga udara dan kadar aspal efektif, dinyatakan dalam persen volume total. VMA dihitung berdasarkan Berat Jenis agregat curah (bulk) dan dinyatakan dalam persentase dari volume curah campuran padat.

g. Perhitungan rongga udara dalam campuran padat
Rongga udara, Pa, dalam campuran padat terdiri atas ruang-ruang kecil antara partikel agregat terselimuti aspal.

h. Persen VFA (sering disebut VFB) dalam campuran padat
Rongga udara terisi aspal, VFA, merupakan persentase rongga antar agregat partikel (VMA) yang terrisi aspal. VFA, tidak termasuk aspal yang terserap agregat.

Kesimpulan

Pengujian campuran aspal betujuan untuk mengetahui karakteristik dan komposisi pada campuran aspal. Pengujian campuran aspal meliputi Pengujian Marshall, berat isi benda uji padat, pengujian stabilitas dan kelelehan (flow) dan pengujian volumetrik.

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Sekian artikel yang berisi tentang Pengujian Campuran Aspal di Laboratorium, semoga bisa bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu berbagi satu kebaikan dengan cara share atau bagikan artikel ini ke teman-teman di sosial media, terimakasih. 

Post a Comment for "Pengujian Campuran Aspal di Laboratorium"