Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Produksi Agregat Proyek Konstruksi Stone Crusher

Produksi-Agregat-Konstruksi-Stone-Crusher
Produksi Agregat Konstruksi Stone Crusher

Halo Sobat Sipilgo!!! bagaimana kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga kalian diberikan kekuatan sehat umur panjang, dimudahkan rejeki dan urusannya.
Amin allahumma amin. 

Pada kesempatan kali ini sipilgo akan menyajikan artikel tentang Produksi Agregat Proyek Konstruksi (Stone Crusher). Apa yang dimaksud dengan Alat pemecah batu dan Unit produksi agregat, silahkan simak artikel ini sampai akhir.  

 
Memuat…

Pentingnya Kebersihan Agregat

Efesiensi dan efektivitas produksi agregat untuk campuran beraspal ditentukan oleh pengaturan dan pengawasan yang dilakukan pada unit pemecah batu (stone crusher). Sebelum masuk dan sesudah keluar dari unit pemecah batu (stone crusher) bahan baku batuan harus sudah memenuhi persyaratan persyaratan sifat fisik yang ditentukan dalam spesifikasi.

Jika bahan baku batuan tersebut mengandung tanah atau kotoran organik lainnya, maka harus dilakukan penanganan khusus terlebih dahulu untuk menghilangkan kotorannya. Secara visual fraksi abu batu akan terlihat menggumpal dan jika dimasukkan ke air akan terlihat kotor (air menjadi keruh).

Pemakaian agregat yang kotor akan memberi pengaruh yang negatif pada kinerja campuran beraspal nantinya, salah satunya adalah campuran beraspal mudah mengalami retak akibat dari rendahnya ikatan antar agregat dengan aspal. Untuk membersihkan bahan baku batuan tersebut dapat digunakan beberapa cara, antara lain dengan pemisahan (scalping), pengerikan (scrubbing) atau dengan pencucian (dewatering).

Jenis alat pemecah batu

Alat pemecah batu atau yang lebih populer dengan sebutan stone crusher merupakan unit yang memproduksi agregat dengan ukuran atau fraksi tertentu.  
Jenis-jenis pemecah batu meliputi 4 macam yaitu :
a. Pemecah batu jenis jaw
- Penggerak tunggal (single toggle)
- Penggerak ganda (double toggle)

b. Pemecah batu jenis gyratory dan konus (cone)
- Gyratory
- Konus (cone)

c. Pemecah batu jenis bentur (impact)
- Primer (primary)
- Penggiling (hammermills/limemills)
- Batang horisontal (horizontal shaft)
- Batang vertikal (vertical shaft)

d. Pemecah batu jenis silinder (roll)
- Silinder tunggal (single roll)
- Silinder ganda (double roll) atau lebih

Unit Produksi Agregat 

Unit produksi agregat dapat diklasifikasikan berdasarkan urutan pemecahannya, yaitu pemecah primer, sekunder, tersier dan seterusnya. Pemecah primer langsung menerima bahan baku dari kuari dan kemudian memperkecil ukuran bahan baku tersebut dengan cara dipecahkan. Hasil dari pemecah primer masuk ke pemecah sekunder dan demikian seterusnya sampai diperoleh ukuran butir yang disyaratkan. 

Pada umumnya jenis pemecah batu yang digunakan untuk tiap urutan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pemecah primer : digunakan pemecah batu jenis jaw, gyratory atau hammer mill
b. Pemecah sekunder : digunakan pemecah batu jenis konus, roll atau hammer mill
c. Pemecah tersier : digunakan pemecah batu jenis roll, rod mill atau ball mill.

Bagian-Bagian Lain Unit Produksi Agregat

Pada unit produksi batu selain terdapat crusher atau pemecah batu dengan jenis-jenisnya ,terdapat juga bagian-bagian lain sebagai pendukung. Bagian-bagian tersebut antara lain :

1. Pemasok (feeder)
2. Penyalur (conveyor)
3. Saringan atau ayakan (screen).
4. Bin penampung

1. Pemasok (feeder)

Feeder adalah komponen dan peralatan pemecah batu yang berfungsi sebagai pengatur aliran, pemisah bahan dan penerima bahan baku (raw material). Tujuan pemisahan bahan (scalping) sebelum masuk ke pemecah primer adalah sebagai berikut :
a. Menyeleksi ukuran partikel yang akan masuk ke alat pemecah batu (crusher), sehingga terseleksi ukuran batu besar dan kecil
b. Hasil penambangan mungkin mengandung kotoran atau lempung, dapat dipisahkan.

2. Penyalur (conveyor)

Penyalur berfungsi untuk memindahkan material dari satu unit ke unit lain atau ke tempat peyimpanan atau penimbunan (stockpile). Pada umumnya suatu unit penyalur terdiri atas komponen sabuk conveyor, dudukan conveyor, dan motor penggerak. 

Fungsi-fungsi conveyor pada peralatan pemecah batu biasanya terdiri atas fungsi penyambung atau perantara (joint conveyor), mendistribusikan (discharge conveyor), pemasok (feed conveyor), dan fungsi balik untuk dipecah lagi (return conveyor).

3. Saringan atau ayakan (screen)

Saringan atau ayakan (screen) adalah komponen pada peralatan pemecah batu yang berfungsi untuk menyaring/memisahkan, membentuk gradasi, dan secara tidak langsung mengontrol penyaluran material ke unit pemecah batu dan selanjutnya ke bin dingin (cold bins) atau tempat penimbunan (stockpile). Tujuan utama penyaringan adalah pemisahan (scalping), yaitu untuk memisahkan ukuran material yang lebih besar (oversize) atau ukuran yang lebih kecil (undersize), atau untuk mendapatkan ukuran agregat yang disyaratkan.

4. Bin penampung

Bin penampung adalah bagian dari peralatan pemecah batu yang berfungsi untuk menampung secara sementara, atau sebagai kontainer yang besar untuk penyimpanan material.

Pemilihan Peralatan Pemecah Batu

Pemilihan peralatan pemecah batu harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal.
- Jenis batuan yang akan dipecah
- Ukuran batu yang akan dipecah
- Ukuran dan bentuk agregat yang diperlukan

Pemilihan mesin pemecah batu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, yaitu :
- Peralatan kuari batu, jenis dan ukuran alat penggali (shovel dippers)
- Metoda pengeboran dan peledakan.
- Metoda pemasokan bahan ke dalam mesin pemecah batu.

Pemilihan alat pemecah batu yang tepat harus diimbangi dengan pengoperasian yang tepat juga, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara lain :
- Pengendalian pasokan bahan yang tetap (steady).
- Pembuangan kotoran, lempung dan bahan lainnya yang  tidak perlu.
- Pemisahan batu berukuran lebih besar (oversize).
- Mesin harus dibersihkan dan ditangani sesuai dengan persyaratan tertentu.

Penimbunan Agregat (stock pile)

Metoda penanganan agregat di stockpile mempunyai pengaruh besar pada perubahan gradasi agregat. Segregasi yang terjadi selama proses penumpukan, pemindahan, dan terkontaminasinya agregat dengan tanah sering terjadi. Untuk itu perlu keahlian dan pengetahuan yang cukup dan orang yang khusus dalam mengontrolnya.

Metode sederhana untuk mengurangi segregasi, antara lain seperti :
- Mengurangi pemindahan agregat dan pemindahan hanya dilakukan jika kadar air agregat mendekati kadar air optimum.
- Menghindari penumpukan terlalu tinggi.
- Memberi muatan truk setinggi pintu belakang dan tidak terlalu tinggi. 

Produksi-Agregat-Konstruksi-Stone-Crusher-01
Produksi Agregat Konstruksi Stone Crusher 01

Kesimpulan

Efesiensi dan efektivitas produksi agregat untuk campuran beraspal ditentukan oleh pengaturan dan pengawasan yang dilakukan pada unit pemecah batu (stone crusher). Kebersihan dan segregasi agregat merupakan hal yang utama dalam menjaga mutu campuran beraspal. Untuk itu perlu keahlian dan pengetahuan yang cukup dan orang yang khusus dalam mengontrolnya.

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Sekian artikel yang berisi tentang Produksi Agregat Konstruksi (Stone Crusher), semoga bisa bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu berbagi satu kebaikan dengan cara share atau bagikan artikel ini ke teman-teman di sosial media, terimakasih. 

Post a Comment for "Produksi Agregat Proyek Konstruksi Stone Crusher"