Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Analysis Of Single Span Beams AISC 9th Edition Code

Analisis ini berfokus pada pengecekan kapasitas ultimate balok berdasarkan kondisi batas (limit states) yang kritis, meliputi analisis kuat lentur (flexural strength) dengan mempertimbangkan potensi tekuk lokal sayap (flange local buckling) dan tekuk lokal badan (web local buckling), serta analisis kuat geser (shear strength) yang mengacu pada ketentuan untuk elemen badan tidak diperkaku. 

Selain itu, tinjauan terhadap aspek layan (serviceability) seperti lendutan (deflection) juga akan dibahas untuk memastikan kesesuaian desain dengan persyaratan kekuatan dan kinerja yang disyaratkan oleh kode.

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan file Analysis Of Single Span Beams AISC 9th Edition Code kepada kalian secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.

Analysis-Of-Single-Span-Beams-AISC-9th-Edition-Code
Analysis Of Single Span Beams AISC 9th Edition Code
Kode : SP-0009
Bahasa : Bahasa Inggris
Halaman : 7 Halaman
Format : Ms. Excel
Sumber : -
Sifat : GRATIS

Analisis Balok Bentang Tunggal Kode AISC Edisi 9

Analisis balok bentang tunggal berdasarkan AISC 360-16 Edisi ke-9 merupakan prosedur komprehensif untuk memverifikasi kapasitas dan kinerja elemen lentur pada struktur baja. Fokus utama analisis ini adalah memastikan bahwa balok mampu memikul beban terfaktor yang ditetapkan tanpa mengalami kondisi batas (limit state) yang menentukan, seperti leleh (yielding), tekuk (buckling), atau kegagalan geser. 

Proses ini berpedoman pada metodologi Load and Resistance Factor Design (LRFD) atau Allowable Strength Design (ASD) yang diamanatkan oleh kode, di mana kekuatan yang tersedia (available strength) dari penampang harus melampaui tuntutan kekuatan (required strength) yang dihasilkan dari kombinasi pembebanan.

Kekuatan lentur nominal (Mn) dievaluasi dengan mempertimbangkan berbagai mode kegagalan, yang terbagi dalam kategori penampang kompak, non-kompak, dan langsing. Untuk penampang kompak, kondisi batas utamanya adalah pembentukan mekanisme plastis (plastic hinge), di mana Mn mencapai momen plastis (Mp). 

Sementara untuk penampang non-kompak dan langsing, fenomena tekuk lokal sayap dan tekuk lokal badan menjadi faktor pembatas yang mereduksi kapasitas lentur nominal sebelum leleh penuh tercapai. Setelah nilai Mn diperoleh, kekuatan desain atau kekuatan yang diizinkan dapat ditentukan. 

Analisis kuat geser (shear strength) juga merupakan komponen kritis. Kekuatan geser nominal (Vn) dihitung berdasarkan luas badan (web) efektif dan ketentuan tekuk geser (shear buckling). Kode AISC membedakan perilaku geser pada badan yang diperkaku (stiffened) dan tidak diperkaku (unstiffened) serta mempertimbangkan rasio kelangsingan badan. 

Kapasitas geser dapat dikontrol oleh leleh geser (shear yielding) atau tekuk geser inelastis maupun elastis, yang kemudian digunakan untuk menghitung kekuatan geser desain atau kekuatan geser yang diizinkan.

Analisis terhadap kondisi layan (serviceability) dilakukan untuk memastikan kinerja struktur under service loads. Aspek utama yang ditinjau adalah lendutan (deflection), dimana besarnya lendutan aktual yang terjadi harus dibawah nilai batas yang diizinkan (allowable deflection) sesuai dengan persyaratan dalam kode atau kriteria desain. 

Pemeriksaan ini bersifat deterministik dan tidak melibatkan faktor beban atau faktor tahanan. Dengan menyelesaikan seluruh rangkaian analisis terhadap kondisi batas ultimate dan layan ini, maka integritas dan kinerja balok bentang tunggal dapat dijamin sesuai dengan standar keamanan dan keandalan mutakhir yang ditetapkan AISC. 

Fungsi Analisis Balok Bentang Tunggal Kode AISC Edisi 9 

1. Menentukan Kapasitas Momen Lentur Balok
Fungsi ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan balok dalam memikul momen maksimum yang terjadi akibat beban kerja. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan klasifikasi penampang, faktor reduksi kekuatan, serta kondisi batas plastis dan elastis sesuai AISC Edisi 9.

2. Menghitung Kapasitas Gaya Geser Penampang
Analisis ini memastikan bahwa balok memiliki kapasitas geser yang memadai untuk menahan gaya transversal yang timbul sepanjang bentang. Evaluasi meliputi penentuan kekuatan nominal geser, efek web slenderness, serta pemeriksaan terhadap potensi kegagalan geser lokal. 

3. Menilai Stabilitas Lateral-Torsi Balok
Fungsi ini menitikberatkan pada pemeriksaan ketahanan balok terhadap fenomena lateral-torsional buckling. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan panjang tidak terikat (unbraced length), kekakuan torsi, serta kondisi pengekangan lateral yang memengaruhi perilaku stabilitas struktur. 

4. Memverifikasi Batas Layanan (Serviceability)
Analisis ini digunakan untuk memastikan deformasi balok, seperti lendutan dan getaran, tetap berada dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Verifikasi batas layanan sangat penting agar struktur memberikan kenyamanan dan kinerja optimal tanpa melampaui ambang batas deformasi yang ditentukan oleh AISC. 

5. Mengidentifikasi Kelayakan Penampang untuk Kondisi Pembebanan
Fungsi ini mencakup evaluasi penampang untuk memastikan bahwa konfigurasi bentuk, dimensi, dan sifat mekanisnya sesuai untuk menahan beban desain. Proses ini melibatkan pemeriksaan compactness, klasifikasi penampang, dan penilaian rasio tegangan terhadap kapasitas nominal. 

Perhitungan Analisis Balok Bentang Tunggal Kode AISC Edisi 9 

Proses tahapan Analisis Balok Bentang Tunggal berdasarkan Kode AISC Edisi 9 diawali dengan identifikasi parameter dasar struktur, seperti jenis penampang, panjang bentang, kondisi tumpuan, serta jenis dan intensitas pembebanan yang bekerja. 

Pada tahap ini, karakteristik mekanis penampang, termasuk momen inersia, modulus penampang, dan klasifikasi penampang (compact, non-compact, atau slender), ditentukan untuk memastikan bahwa perhitungan kapasitas balok dilakukan secara akurat sesuai ketentuan kode.

Tahap berikutnya adalah analisis gaya dalam yang meliputi perhitungan distribusi momen lentur dan gaya geser sepanjang bentang balok. Dengan memanfaatkan metode mekanika teknik, seperti superposisi atau diagram momen dan gaya geser, nilai puncak momen dan geser dapat diidentifikasi sebagai dasar penentuan kapasitas nominal. 

Pada tahap ini juga dilakukan evaluasi stabilitas balok terhadap potensi lateral-torsional buckling, di mana panjang tidak terikat (unbraced length), kekakuan torsi, dan kondisi pengekangan lateral menjadi faktor penting yang memengaruhi kapasitas momen yang dapat ditahan struktur.

Tahap akhir melibatkan verifikasi terhadap batas kekuatan dan batas layanan sesuai standar AISC Edisi 9. Pada bagian ini, kapasitas nominal balok dibandingkan dengan tuntutan beban terfaktor untuk memastikan keamanan struktur terhadap kegagalan lentur maupun geser. 

Selain itu, dilakukan pemeriksaan lendutan dan kinerja layanan untuk memastikan bahwa deformasi balok tetap berada dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Dengan melalui rangkaian tahapan ini, analisis balok bentang tunggal menghasilkan evaluasi yang komprehensif dan memenuhi persyaratan teknis dalam desain struktur baja.

Download Perhitungan Analisis Reaksi Balok Format Excel

File yang saya bagikan ini merupakan file berupa format ms. excel. Baiklah sobat Sipilgo, untuk mendownload filenya, silahkan sobat tekan tulisan download yang berada dibawah ini Secara Gratis alias cuma – Cuma loh... 

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Perhitungan ini hanya sebatas alat bantu hitung dan perlu dicek lagi keakuratannya dengan menyandingkan perhitungan atau aplikasi berdasarkan peraturan yang berlaku. Kesalahan hitungan menjadi tanggung jawab Pengguna.

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube

Kesimpulan

Secara keseluruhan, proses analisis Balok Bentang Tunggal berdasarkan Kode AISC Edisi 9 merupakan rangkaian evaluasi teknis yang sistematis, dimulai dari identifikasi parameter struktur, perhitungan gaya dalam, hingga verifikasi kapasitas dan batas layanan. 

Melalui tahapan tersebut, dapat dipastikan bahwa balok memenuhi persyaratan kekuatan, stabilitas, dan kinerja yang dipersyaratkan standar desain baja. Dengan demikian, hasil analisis memberikan dasar yang andal dan akurat dalam perencanaan elemen balok yang aman, efisien, dan sesuai ketentuan kode yang berlaku.

Post a Comment for "Analysis Of Single Span Beams AISC 9th Edition Code"