Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

12 Alat Berat Pada Pekerjaan Jalan

Alat-Berat-Pada-Pekerjaan-Jalan
Alat Berat Pada Pekerjaan Jalan

Pekerjaan jalan adalah suatu kegiatan dalam hal penanganan jalan seperti pembangunan jalan baru, rekonstruksi jalan, pelebaran jalan menuju standar, rehabilitasi jalan dan pemeliharaan jalan.

Di era modernisasi teknologi, alat berat merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dalam pekerjaan konstruksi termasuk penanganan jalan. Dalam menunjang penanganan jalan diperlukan alat berat untuk membatu manusia agar lebih efisien dan lebih cepat selesai.

Memuat…

Tahapan Pekerjaan Jalan Dan Alat Berat Yang Dipakai

Pelaksanaan pekerjaan jalan memerlukan sumber daya yang mencukupi seperti sumber daya manusia yang mumpuni, peralatan yang memadai dan sumber material yang cukup. Prosedur dan metode pelaksanaan diterapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang baik juga.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan jalan sebagai berikut :

1. Produksi Agregat Berbutir

Efesiensi dan efektivitas produksi agregat untuk campuran beraspal ditentukan oleh pengaturan dan pengawasan yang dilakukan pada unit pemecah batu (stone crusher). Sebelum masuk ke unit pemecah batu (stone crusher) bahan baku batuan harus sudah memenuhi persyaratan kekerasan dan keawetan. 

Demikian juga setelah keluar dari unit produksi, harus memenuhi persyaratan sifat fisik yang ditentukan dalam spesifikasi.

Jika bahan baku batuan tersebut mengandung tanah atau kotoran organik lainnya, maka harus dilakukan penanganan khusus terlebih dahulu untuk menghilangkan kotorannya.  Pemakaian agregat yang kotor akan memberi pengaruh yang negatif pada kinerja campuran beraspal nantinya, salah satunya adalah campuran beraspal mudah mengalami retak akibat dari rendahnya ikatan antar agregat dengan aspal.

Selanjutnya material dicampur (blending) dengan menggunakan Excavator untuk menghasilkan material sesuai spesifikasi seperti Timbunan biasa, Timbunan Pilihan, Lapis Pondasi Klas A, Lapis Pondasi Klas A dan Lapis Pondasi Klas S.

Alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Stone Crusher, Dump Truck dan Excavator.

2. Penghamparan Agregat Berbutir

Agregat memiliki bentuk butir dari bulat (rounded) sampai bersudut (angular) dapat mempengaruhi workabilitas campuran perkerasan selama penghamparan, yaitu dalam hal energi pemadatan yang dibutuhkan untuk memadatkan campuran, dan  kekuatan struktur perkerasan selama umur pelayanannya.

Agregat sesuai spesifikasi diangkut dengan menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Kemudian agregat diletakan di pinggir badan jalan dengan jarak interval yang berdekatan antara tumpukan agregat satu dengan agregat lainnya. Tumpukan agregat di ratakan dan dibentuk dengan menggunakan motor grader sampai memenuhi kemiringan yang susuai dengan ketentuan.

Jadi alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Dump Truck dan Motor Grader.

3. Pemadatan Agregat Berbutir

Setelah agregat di ratakan dan dibentuk dengan menggunakan motor grader, selanjutnya adalah pemadatan agregat berbutir. Agregat dengan tekstur permukaan yang sangat kasar memiliki koefisien gesek yang tinggi yang membuat agregat tersebut sulit untuk berpindah tempat sehingga akan menurunkan workabilitasnya. Permukaan agregat yang kasar akan memberikan kekuatan pada campuran beraspal karena kekasaran permukaan agregat dapat menahan agregat tersebut dari pergeseran atau perpindahan.

Dengan dilakukan pemadatan, agregat saling mengunci menjadi ikatan satu dengan lainnya sehingga tidak mudah lepas. Selama pemadatan perlu diperhatikan kadar airnya, yang bertujuan memudahkan pemadatan dan tidak minumbulkan polusi debu. Penyiraman agregat menggunakan water tanker.

Jadi alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Vibratory Roller dan Water Tanker.

4. Pembersihan Lokasi Yang Akan Diaspal

Pada permukaan Lapis Fondasi Agregat Kelas A yang sudah dipadatkan perlu dibersihkan menggunakan Compressor. Tujuannya untuk membersihkan debu, kotoran atau sampah dan butiran agregat yang tidak melekat. Agar aspal dan agregat dapat menempel dengan kuat.

Jadi alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Compressor.

5. Prime Coat dan Take Coat

Nama lain Prime Coat adalah Lapis Resap pengikat. Take Coat nama lainnya adalah Lapis Perekat. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan fondasi tanpa bahan pengikat Lapis Fondasi Agregat. Lapis Perekat harus dihampar di atas permukaan berbahan pengikat (seperti : Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston, Lapis Fondasi Semen Tanah, Lapis Fondasi Agregat Semen, Roller Compacted Concrete (RCC), Perkerasan Beton Semen, dll).

Lapis Resap pengikat disemprotkan pada permukaan mendekati kering, dan Lapis Perekat harus disemprotkan hanya pada permukaan yang benar-benar kering. Penyemprotan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat tidak boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan. Penyemprotan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat menggunakan Asphalt Sprayer atau Asphalt Distributor.

Jadi alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Asphalt Sprayer atau Asphalt Distributor

6. Produksi Aspal

Campuran beraspal panas diproduksi dengan menggunakan Asphalt Mixing Plant. Pencampuran agregat panas dengan aspal panas pada peralatan pencampur aspal panas (AMP) terjadi di dalam pencampur atau pugmill setelah sejumlah agregat panas yang terdiri dari beberapa fraksi ataupun hanya satu fraksi yang sudah ditimbang dalam jumlah berat tertentu dituangkan ke dalam pugmill kemudian disemprotkan aspal panas ke dalamnya dalam jumlah tertentu sesuai formula yang direncanakan.

Agregat kasar seperti batu pecah dan abu batu dimasukkan kedalam Bin dingin (Cold Bin) menggunakan Whell Loader. Selanjutnya proses produksi berjalan dan dikontrol oleh operator yang berada di Ruang pengendali pengontrol.

Komponen Asphalt Mixing Plant yaitu :
a. Bin dingin (Cold Bin)
b. Pengangkut agregat dingin (Conveyor)
c. Pengering (Dryer)
d. Elevator panas (Hot Elevator)
e. Bin panas (Hot Bin)
f. Bin penimbang (Weigh Bin)
g. Pencampur (Pugmill)
h. Pemasok aspal
i. Pengumpul debu (Dust Collector)
j. Ruang pengendali pengontrol atau ruang pengontrol (Control Room)

Campuran beraspal panas yang sudah masak dimasukkan kedalam Dump Truck, kemudian di distribusikan ke lokasi jalan yang akan diaspal.

Jadi alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Asphalt Mixing Plant, Wheel Loader dan Dump Truck.

7. Penghamparan Campuran Aspal

Setelah Lapis Fondasi Agregat Kelas A disemprotkan Lapis Fondasi Agregat Kelas A yang sudah dipadatkan langkah selanjutnya yaitu penghamparan aspal menggunakan Asphalt Finisher. Campuran beraspal dari Asphalt Mixing Plant diangkut menggunakan dump truk kemudian dituangkan ke bak penampung (hopper) pada Asphalt Finisher.

Peralatan penghampar campuran aspal panas atau asphalt finisher pada umumnya dilengkapi peralatan sepatu perata atau screed dengan lebar standar ditambah dengan perpanjangannya atau extension screed ke kiri dan ke kanan untuk menambah kapasitas lebar hamparan.

Jadi alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Dump Truk dan Asphalt Finisher.

8. Pemadatan Campuran Aspal

Pemadatan campuran berasapal panas dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pemadatan awal (breakdown rolling), pemadatan antara (intermediate rolling) dan pemadatan akhir (finish rolling).

Pemadatan awal (breakdown rolling) dilakukan setelah penghamparan campuran beraspal panas. Jumlah lintasan pada pemadatan awal berkisar 1 sampai 3 lintasan. Alat yang digunakan umumnya mesin gilas roda baja statis (Tandem Roller).

Pemadatan antara (intermediate rolling) dilakukan setelah pemadatan awal selesai. Jumlah lintasan pada pemadatan antara berkisar 8 sampai 16 lintasan. Alat yang digunakan umumnya alat pemadat roda pneumatik pneumatic (Tire Roller).

Pemadatan akhir (finish rolling) dilakukan setelah pemadatan antara dan merupakan pemadatan terakhir. Jumlah lintasan umumnya berkisar 1 sampai 3 lintasan dan alat yang digunakan umumnya mesin gilas roda baja statis (Tandem Roller).

Jadi alat berat yang dipakai pada tahap ini adalah Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller

Kesimpulan

Alat berat pada pekerjaan jalan sabgat membatu manusia dalam menunjang penanganan jalan agar lebih efisien dan lebih cepat selesai. Disamping itu perawatan rutin terhadap alat berat merupakan hal yang tidak kalah penting dalam menjaga performa alat itu sendiri.

Post a Comment for "12 Alat Berat Pada Pekerjaan Jalan"