Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal

SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal, meliputi persyaratan  umum dan persyaratan teknis perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana.

Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal
Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal

SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal
No. Urut
: 9
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 36 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 03-2834-2000
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Ruang Lingkup

Tata cara ini meliputi persyaratan  umum dan persyaratan teknis perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana

Acuan Normatif

SNI-03-1750-1990, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton
SNI-15-2049-1994, Semen Portland
SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam),
SNI-03-2914-1992, Spesifikasi Beton Tahan Sulfat.
SNI-03-2915-1992, Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air
American Concrete Institute (ACI)–1995, Design of Normal Concrete Mixes, Building Code Requirements for Reinforced Concrete
British Standard Institution (BSI)–1973, Spesification for Aggregates from Natural Sources for Concrete, (Including Granolithic), Part 2 Metric Units.
Development of the Environment (DOE) 1975, Design of Normal Concrete Mixes, Building Research Establisment.

Istilah dan Definisi

Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tampa bahan tambah membentuk massa padat

Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200 – 2500) kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah

Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm

Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri  pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm – 40 mm

Kuat tekan beton yang disyaratkan f'c adalah kuat tekan yang ditetapkan oleh perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm)

Kuat tekan beton yang ditargetkan fc adalah kuat tekan rata rata yang diharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f'c

Kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampur ke dalam beton untuk mencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh agregat

Faktor air semen adalah angka perbandingan antara berat air  bebas dan berat semen dalam beton

Slump adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton  dinyatakan dalam mm ditentukan dengan alat kerucut abram (SNI 03-1972-1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton Semen Portland)

Pozolan adalah bahan yang mengandung silica amorf, apabila dicampur dengan kapur dan air akan membentuk benda padat yang keras dan bahan yang tergolongkan pozolan adalah tras, semen merah, abu terbang, dan bubukan terak tanur tinggi

Semen Portland-pozolan adalah campuran semen Porland dengan pozolan antara 15%-40% berat total camnpuran dan kandungan SiO2 + Al2O3+Fe2O3 dalam pozolan minimum 70%

Semen Portland tipe I adalah semen Portland untuk penggunaan umum tanpa persyaratan khusus

Semen Portland tipe II adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahan terhadap sulfat dan kalor hidrasi sedang

Semen Portland tipe III adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi

Semen Portland tipe V adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahan yang tinggi terhadap sulfat

Bahan tambah adalah bahan yang ditambahkan pada campuran bahan pembuatan beton untuk tujuan tertentu.

Persyaratan

Persyaratan umum yang harus dipenuhi sebagai berikut: 
proposi campuran beton harus menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan berikut:
a. kekentalan yang memungkinkan pengerjaan beton (penuangan, pemadatan, dan perataan) dengan mudah dapat mengisi acuan dan menutup permukaan secara serba sama (homogen);
b. keawetan
c. kuat tekan
d. ekonomis

Beton yang dibuat harus menggunakan bahan agregat normal tanpa bahan tambah

Bahan-bahan yang digunakan dalam perencanaan harus mengikuti persyaratan berikut:
Bila pada bagian pekerjaan konstruksi yang berbeda akan digunakan bahan yang berbeda, maka setiap proporsi campuran yang akan digunakan harus direncanakan secara terpisah.
Bahan untuk campuran coba harus mewakili bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang diusulkan. 

Perencanaan Campuran

Dalam perencanaan campuran beton harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. perhitungan perencanaan campuran beton harus didasarkan pada data sifat-sifat bahan yang akan dipergunakan dalam produksi beton

b. susunan campuran beton yang diperoleh dari perencanaan ini harus dibuktikan melalui campuran coba yang menunjukan bahwa proporsi tersebut dapat memenuhi kekuatan beton yang disyaratkan

Pemilihan Proporsi Campuran Beton

pemilihan proporsi campuran beton harus dilaksanakan sebagai berikut:
a. rencana campuran beton ditentukan berdasarkan hubungan antara kuat tekan dan factor air semen

b. untuk beton dengan nilai f'c lebih dari 20 MPa proporsi campuran coba serta pelaksanaan produksinya harus didasarkan pada perbandingan berat bahan

c. untuk beton dengan nilai f'c hingga 20 MPa pelaksanaan produksinya boleh menggunakan perbandingan volume. Perbandingan volume bahan ini harus didasarkan pada perencanaan proporsi campuran dalam berat yang dikonversikan ke dalam volume melalui berat isi rata-rata antara gembur dan padat dari masing-masing bahan.

Pemilihan Factor Air Semen

Faktor air semen yang diperlukan untuk mencapai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan didasarkan: 
a. hubungan kuat tekan dan factor air semen yang diperoleh dari penelitian lapangan sesuai dengan bahan dan kondisi pekerjaan yang diusulkan. Bila tidak tersedia data hasil penelitian sebagai pedoman dapat dipergunakan Tabel 2 dan Grafik 1 atau 2

b. untuk lingkungan khusus, faktor air semen maksimum harus memenuhi SNI 03-1915-1992 tentang spesifikasi beton tahan sulfat dan SNI 03-2914-1994 tentang spesifikasi beton bertulang kedap air, (Tabel 4,5,6)

Slump Test

Slump ditetapkan sesuai dengan kondisipelaksanaan pekerjaan agar diperoleh beton yang mudah dituangkan, didapatkan dan diratakan. 

Besar butir agregat maksimum

Besar butir agregat maksimum tidak boleh melebihi:
Seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan
Sepertiga dari tebal pelat
Tiga perempat dari jarak bersih minimum di antara batang-batang atau berkas-berkas tulangan

Kadar Air Bebas

Kadar air bebas ditentukan sebagai berikut:
a. agregat tak dipecah dan agregat dipecah digunakan nilai-nilai pada table 2 dan grafik 1 atau 2
b. agregat campuran (tak dipecah dan dipecah)

Koreksi Proporsi Campuran

Apabila agregat tidak dalam keadaan jenuh kering permukaan proporsi campuran halus dikoreksi terhadap kandungan air dalam agregat. Koreksi proporsi campuran harus dilakukan terhadap kadar air dalam agregat paling sedikit satu kali dalam sehari.

Cara Pengerjaan

Langkah-langkah pembuatan rencana campuran beton normal dilakukan sebagai berikut:
a. ambil kuat tekan beton yang disyaratkan fc pada umur tertentu

b. hitung deviasi standar menurut ketentuan butir 4.2.3.1

c. hitung nilai tambah menurut butir 4.2.3.1 2)

d. hitung kuat tekan beton rata-rata yang ditargetkan f Xcr menurut butir 4.2.3.1 3)

e. tetapkan jenis semen

f. tentukan jenis agregat kasar dan agregat halus, agregat ini dapat dalam bentuk tak dipecahkan (pasir atau koral) atau dipecahkan

g. tentukan factor air semen menurut butir 4.2.3.2 Bila dipergunakan grafik 1 atau 2 ikuti langkah-langkah berikut :
- tentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari dengan menggunakan Tabel 2, sesuai dengan semen dan agregat yang akan dipakai
- lihat Grafik 1 untuk benda uji berbentuk silinder atau grafik 2 untuk benda uji berbentuk kubus
- tarik garis tegak lurus ke atas melalui factor air semen 0,5 sampai memotong kurva kuat tekan yang ditentukan pada sub butir 1 di atas
- tarik garis lengkung melalui titik pada sub. Butir 3 secara proporsional
- tarik garis mendatar melalui nilai kuat tekan yang ditargetkan sampai memotong kurva baru yang ditentukan pada sub butir 4 di atas
- tarik garis tegak lurus kebawah melalui titik potong tersebut untuk mendapatkan factor air semen yang diperlukan

h. tetapkan factor air semen maksimum menurut butir 4.2.3.2 3) (dapat ditetapkan sebelumnya atau tidak). Jika nilai factor air semen yang diperoleh dari butir 7 di atas lebih kecil dari yang dikehendaki, maka yang dipakai yang terendah

i. tetapkan slump

j. tetapkan ukuran agregat maksimum jika tidak ditetapkan lihat butir 4.2.3.4

k. tentukan nilai kadar air bebas menurut butir 4.2.3.5 dari Tabel 3

l. hitung jumlah semen yang besarnya adalah kadar semen adalah kadar air bebas dibagi factor air semen

m. jumlah semen maksimum jika tidak ditetapkan, dapat diabaikan

n. tentukan jumlah semen seminimum mungkin. Jika tidak lihat table 4.5.6 jumlah semen yang diperoleh dari perhitungan jika perlu disesuaikan

o. tentukan factor air semen yang disesuaikan jika jumlah semen berubah karena lebih kecil dari jumlah semen minimum yang ditetapkan (atau lebih besar dari jumlah semen maksimum yang disyaratkan), maka factor air semen harus diperhitungkan kembali

p. tentukan susunan butir agregat halus (pasir kalau agregat halus sudah dikenal dan sudah dilakukan analisa ayak menurut standar yang berlaku, maka kurva dari pasir ini dapat dibandingkan dengan kurva-kurva yang tertera dalam grafik 3 sampai dengan 6 atau gabungkan pasir pasir tersebut seperti pada table 8

q. tentukan susunan agregat kasar menurut grafik 7,8, atau 9 bila lebih dari satu macam agregat kasarm gabungkan seperti table 9.

r. Tentukan persentase pasir dengan perhitungan atau menggunakan grafik 13 sampai dengan 15; dengan diketahui ukuran butir agregat maksimum menurut butir 10. slumps menurut butir 9, factor air semen menurut butir 15 dan daerah susunan butir 16, maka jumlah persentase pasir yang diperlukan dapat dibaca pada grafik. Jumlah ini adalah jumlah seluruhnya dari pasir atau fraksi agregat yang lebih halus dari 5 mm. dalam agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia seringkali dijumpai bagian yang lebih halus dari 5 mm dalam jumlah yang lebih dari 5 persen. Dalam hal ini maka jumlah agregat halus yang diperlukan harus dikurangi

s. Hitung berat jenis relative agregat menurut butir 4.2.3.6

t. Tentukan berat isi beton menurut Grafik 16 sesuai dengan kadar air bebas yang sudah ditemukan dari Tabel 3 dan berat jenis relative dari agregat gabungan menurut butir 18

u. Hitung kadar agregat gabungan yang besarnya adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air bebas

v. Hitung kadar agregat halus yang besarnya adalah hasil kali persen pasir butir 18 dengan agregat gabungan butir 21

w. Hitung kadar agregat kasar yang besarnya adalah kadar agregat gabungan butir 21 dikurangi kadar agregat halus butir 22; dari langkah-langkah tersebut di atas butir 1 sampai dengan 23 sudah dapat diketahui susunan campuran bahan-bahan untuk 1m3 beton

x. Proporsi campuran, kondisi agregat dalam keadaan jenuh kering permukaan

y. Koreksi proporsi campuran menurut perhitungan pada butir 4.2.3.8

z. Buatlah campuran uji, ukur dan catatlah besarnya slump serta kekuatan tekan yang sesungguhnya, perhatikan hal berikut:
- jika harga yang didapat sesuai dengan harga yang diharapkan, maka susunan campuran beton  tersebut dikatakan baik. Jika tidak, maka campuran perlu dibetulkan
- kalau slumpnya ternyata terlalu tinggi atau rendah, maka kadar air perlu dikurangi atau ditambah (demikian juga kadar semennya, karena factor air semen harus dijaga agar tetap tak berubah)
- jika kekuatan beton dari campuran ini terlalu tinggi atau rendah, maka factor air semen dapat atau harus ditambah atau dikurangi sesuai dengan Grafik 1 atau 2

Download SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 03-2834-2000 tata cara pembuatan rencana campuran beton normal, meliputi persyaratan  umum dan persyaratan teknis perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana.

Post a Comment for "Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal"