Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung

SNI 6874:2012 Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung Dengan Hidrometer Ganda

SNI 6874:2012 tentang ‘Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda’ merupakan review dari SNI 03-6874-2002.

Metode pengujian sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda yang mengacu pada ASTM D 4221-99 (Reapproved 2005), Standard test method for dispersive characteritics of clay soil by double–hydrometer dengan perubahan pada beberapa materi mengenai ruang lingkup, ketentuan dan persyaratan, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir serta penulisan telah disusun sesuai  dengan PSN 08:2007

Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung
Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung

SNI 6874:2012 Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung Dengan Hidrometer Ganda
No. Urut
: 36
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 17 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 6874:2012
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Data yang tersedia dari Cara uji ini menunjukkan bahwa sekitar 85%-nya dapat dipercaya dalam memperkirakan sifat dispersif dari tanah (85% lempung dispersif menunjukkan lebih dari 35% penyebaran).

Karena Cara uji ini tidak dapat mengidentifikasikan semua lempung yang bersifat dispersif, keputusan desain hanya berdasarkan pada Cara uji ini mungkin tidak konservatif. Pengujian ini sering digabungkan dengan pengujian gumpalan, pengujian pinhole (SNI 3405) atau analisis pemisahan air pori untuk mengidentifikasi perilaku lempung dispersif.

Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda, yang berkaitan dengan :
a. Cara uji SNI 03-3423-1994, dengan contoh tanah yang sama untuk memperoleh indikasi karakteristik alami dari tanah dispersif

b. Cara uji SNI 03-1967-1990 (pengujian untuk tanah dengan indeks plastisitas lebih besar dari 4 dan cara uji SNI 03-3423-1994 untuk pengujian fraksi tanah ukuran 5 mm lebih besar dari 12%

c. Cara uji SNI 03-3423-1994, namun cara uji ini juga mencakup penentuan persentasi partikel tanah diameter lebih kecil dari 5 mm dalam suspensi air-tanah tanpa menggunakan alat pengaduk mekanis dan penambah zat pengurai

d. Jumlah partikel tanah lebih kecil dari 5 mm, yang ditentukan dengan menggunakan cara uji ini dibandingkan dengan jumlah partikel tanah lebih kecil dari 5 mm yang ditentukan dengan cara uji SNI 03-3423-1994 adalah merupakan suatu ukuran dari sifat dispersif dari tanah

e. Penentuan sifat dispersif tanah, cara uji tersebut harus dievaluasi bersama-sama dengan “crumb test”, pinhole test dan analisis penyerapan air pori

Acuan normatif

SNI 03-1967-1990 Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande
SNI 03-1965-1990 Metode pengujian kadar air tanah
SNI 03-3405-1994 Metode pengujian sifat dispersif tanah dengan alat pinhole
SNI 03-3423-1994 Metode pengujian analisis butir tanah dengan alat hidrometer
ASTM D 4221-99 Standard test method for dispersive characteristics of clay soil by double –hydrometer
ASTM D 4753 Standard specification for evaluating, selecting and specifying balances and scales for use in soil and rock testing.
ASTM E 11 Specification for wire-cloth sieves for testing purpose
ASTM E100 Specification for ASTM Hydrometers

Istilah dan Definisi

lempung dispersif adalah jenis lempung yang mempunyai daya serap yang tinggi terhadap sodium (natrium)  dan mudah serta cepat mengalami deflokulasi atau mengurai dalam air yang mengandung garam rendah; Lempung dispersif akan mengalami deflokulasi atau mengurai bila dimasukkan kedalam air dengan kadar garam rendah, sebaliknya dengan agregat lempung yang akan tetap dalam keadaan flokulasi atau menyatu, apabila dimasukkan ke dalam air dengan kondisi yang sama

Pada umumnya lempung dispersif mempunyai sifat mudah tererosi, kemungkinan mempunyai potensi menyusut-mengembang yang besar, kekuatan geser yang rendah dan kelulusan air yang lebih rendah dibandingkan dengan agregat lempung.
Tanah lempung  adalah tanah yang butir-butirnya mempunyai diameter kurang dari 0,002 mm

Cara Uji

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam cara uji adalah sebagai berikut:
a. Persentase butiran tanah yang lebih kecil ukuran 5 mm dapat diperoleh dengan cara uji pada SNI 03-3423-1994 (dengan menggunakan zat pengurai)

b. Persentase butiran tanah yang lebih kecil ukuran 5 mm juga dapat diperoleh dari cara uji ini (tanpa zat pengurai). Perbedaan dengan cara uji SNI 03-3423-1994  adalah bahwa pada cara uji ini tidak digunakan alat pengaduk mekanik dan zat kimia pengurai

c. Persentase dispersi dapat dihitung dengan membagi persentase butiran tanah  lebih kecil ukuran 5 mm yang diperoleh dari cara uji ini dengan persentase lebih kecil  5 mm yang diperoleh dari cara uji SNI 03-3423-1994 yang hasilnya dikalikan 100.

Peralatan

Peralatan yang digunakan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Ayakan no.10 (2,00 mm), sesuai dengan spesifikasi ASTM E 11. Gunakan ayakan yang sudah terkalibrasi

b. Wadah, kedap udara untuk menyimpan contoh tanah basah

c. Timbangan, sesuai dengan keperluan kelompok GP.2 dalam spesifikasi ASTM D 4753. Gunakan timbangan yang sudah terkalibrasi

d. Botol penyaring, ukuran 500 mL dengan karet penutup yang salah satu sisinya dapat dihubungkan pada vakum

e. Pompa vakum, untuk mengeluarkan udara dari contoh dan sanggup mengeluarkan udara sebesar 20 in. Hg sampai dengan 25 in. Hg

f. Silinder pengendap, gelas silinder tinggi 460 mm dan diamater 63,5 mm dan diberi tanda 360 mm, lebih kurang 20 mm dari dasar bagian dalam untuk volume 1000 mL

g. Hidrometer; sebuah hidrometer ASTM E100 yang sesuai persyaratan untuk hidrometer 151H atau 152H untuk ketentuan ASTM E100. Titik nol harus diperiksa setiap 12 bulan.
h. Termometer, dengan ketelitian 0,5°C

i. Pengukur waktu, misalnya jam atau pengukur waktu yang dapat mengukur dalam hitungan detik

j. Air suling, dengan pH 5,5 sampai pH 7

k. Oven pengering, dilengkapi dengan pengatur suhu yang dapat mempertahankan temperatur yang merata 110°C ± 5°C keseluruh ruang pemanas.

Penyiapan Benda Uji

Penyiapan benda uji dilakukan dengan ketentuan, sebagai berikut:
a. Ayak kira-kira 200 g tanah menggunakan ayakan ukuran 2,00 mm (no.10), jika contoh masih basah, maka perlu diremas memakai tangan atau dipukul-pukul terlebih dahulu agar tanah dapat melewati ayakan, Pada pengujian ini, direkomendasikan untuk melakukannya pada kadar air alami (asli).  Jika kondisi contoh sangat basah, maka harus dikeringkan terlebih dahulu sampai mencapai batas plastis

b. Kumpulkan contoh yang mewakili sebanyak 100 g dari material yang lolos ayakan no.10 untuk penentuan kadar air dan simpan sisanya dalam wadah yang kedap udara

c. Tentukan  kadar air dari contoh yang tidak lolos ayakan no.10 sesuai dengan cara uji SNI 03-1965-1990.

Prosedur

Prosedur pengujian dilakukan sebagai berikut:
a. Tempatkan lebih kurang 125 mL air suling dalam botol penyaring

b. Ambil dari wadah, tanah basah yang tinggal pada ayakan no.10 sebanyak lebih kurang 25,0 g tanah kering oven dengan cara pemisahan atau cara lain yang memadai dan masukkan kedalam botol penyaring bersama dengan air suling

c. Tentukan massa tanah basah yang setara dengan 25,0 g tanah kering

d. Tempatkan tutup karet pada mulut botol penyaring dan hubungkan botol tersebut dengan pompa vakum. Jika tanah dalam kondisi kering harus direndam dulu minimum selama 2 jam sebelum dihubungkan ke pompa vakum

e. Jalankan pompa vakum secara maksimum, jika kelihatan tidak ada gelembung udara, maka berarti pompa vakum kurang berfungsi dengan baik

f. Setelah 3 menit, 5 menit  dan 8 menit, lakukan penghisapan dengan pompa vakum, putar botol beberapa kali untuk membantu mengeluarkan udara yang terperangkap

g. Setelah 10 menit, lepaskan botol dari pompa vakum

h. Masukkan suspensi air dan tanah dari botol ke silinder pengendap serta tambahkan air suling hingga mencapai volume 1000 mL

i. Gunakan telapak tangan atau karet penutup untuk menutup mulut silinder dan kocok silinder dengan cara membolak-balikkan silinder berulang kali selama lebih kurang 1 menit, setelah itu tempatkan silinder pada tempat yang datar dan catat waktunya. Pada kondisi ini proses pengendapan dimulai, interval waktu antara langkah e) hingga i) adalah tidak lebih dari 1 jam

j. Lakukan pembacaan terhadap hidrometer dan temperatur untuk menentukan persentase butiran yang lebih kecil dari 5 mm dalam suspensi dengan menggunakan prosedur dan perhitungan sesuai cara uji SNI 03-3423-1994.

Download SNI 6874:2012 Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung Dengan Hidrometer Ganda

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 6874:2012 Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda yang mengacu pada ASTM D 4221-99 (Reapproved 2005), Standard test method for dispersive characteritics of clay soil by double–hydrometer dengan perubahan pada beberapa materi mengenai ruang lingkup, ketentuan dan persyaratan, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir

Post a Comment for "Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung"