Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT

SNI 4153:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT

SNI 4153:2008 tentang Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT merupakan revisi dari SNI 03-4153-1996), Metode Pengujian Penetrasi Dengan Alat SPT, yang mengacu pada ASTM D 1586-84 “Standard penetration test and split barrel sampling of soils”  dengan perubahan pada judul, penambahan acuan normatif, penambahan istilah dan definisi, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir

SNI-4153:2008-Cara-Uji-Penetrasi-Lapangan-Dengan-SPT
SNI 4153:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT

SNI 4153:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT
No. Urut
: 29
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 20 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 4153:2008
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Dalam desain struktur tanah fondasi sering dilakukan analisis stabilitas dan perhitungan desain fondasi suatu bangunan dengan menggunakan parameter tanah baik tegangan total maupun tegangan efektif, dan identifikasi tanah. Dalam melakukan uji penetrasi lapangan dengan SPT ini digunakan metode pengujian penetrasi dengan SPT (SNI 03-4153-1996) yang dapat berlaku untuk tanah.

Peralatan uji penetrasi ini antara lain terdiri atas peralatan penetrasi dengan SPT, bahan penunjang uji, dan perlengkapan lainnya. Mengingat diperlukannya parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan untuk keperluan identifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi suatu bangunan, perlu disusun revisi standar berjudul “Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT”.

Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji penetrasi dengan SPT di lapangan pada benda uji tanah. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan SPT, yang dapat dipergunakan untuk identifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi

Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan cara uji penetrasi lapangan dengan SPT, untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan SPT. Parameter tersebut diperoleh dari jumlah pukulan terhadap penetrasi konus, yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi

Standar ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji penetrasi lapangan dengan SPT meliputi: sistem peralatan uji penetrasi di lapangan yang terdiri atas peralatan penetrasi konus dengan SPT dan perlengkapan lainnya, persyaratan peralatan dan pengujian, cara uji, laporan uji, dan contoh uji. Cara uji ini berlaku untuk jenis tanah pada umumnya

Acuan Normatif

Dokumen acuan berikut diperlukan untuk penggunaan metode uji ini:
SNI 03-2436, Metode pencatatan dan interpretasi hasil pemboran inti

Jumlah tumbukan atau pukulan adalah banyaknya pukulan palu setinggi 76 cm pada setiap penetrasi 15 cm.

Konus adalah ujung alat penetrasi yang berbentuk kerucut (terbuka dan tertutup) untuk menahan perlawanan tanah.

Standard Penetration Test (SPT) adalah suatu metode uji yang  dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui, baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan.

Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm vertikal. Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat 63,5 kg, yang dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 0,76 m.

Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut setebal 150 mm untuk masing-masing tahap. Tahap pertama dicatat sebagai dudukan, sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap ke-dua dan ke-tiga dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan dalam pukulan/0,3 m)

Peralatan Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT

Peralatan yang diperlukan dalam uji penetrasi dengan SPT adalah sebagai berikut:
a. Mesin bor yang dilengkapi dengan peralatannya
b. Mesin pompa yang dilengkapi dengan peralatannya
c. Split barrel sampler yang dilengkapi dengan dimensi seperti diperlihatkan pada Gambar 1 (ASTM D 1586-84)
d. Palu dengan berat 63,5 kg dengan toleransi meleset ± 1%
e. Alat penahan (tripod)
f. Rol meter
g. Alat penyipat datar
h. Kerekan
i. Kunci-kunci pipa
j. Tali yang cukup kuat untuk menarik palu
k. Perlengkapan lain

Bahan dan Perlengkapan

Bahan penunjang pengujian yang dipergunakan adalah:
a. bahan bakar (bensin, solar)
b. bahan pelumas
c. balok dan papan
d. tali atau selang
e. kawat
f. kantong plastik
g. formulir untuk pengujian
h. perlengkapan lain

Pengujian penetrasi dengan SPT

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian penetrasi dengan SPT adalah:
a. Peralatan harus lengkap dan laik pakai
b. Pengujian dilakukan dalam lubang bor
c. Interval pengujian dilakukan pada kedalaman antara 1,50 m s.d 2,00 m (untuk lapisan tanah tidak seragam) dan pada kedalaman 4,00 m kalau lapisan seragam
d. Pada tanah berbutir halus, digunakan ujung split barrel berbentuk konus terbuka (open cone); dan pada lapisan pasir dan kerikil, digunakan ujung split barrel berbentuk konus tertutup (close cone)
e. Contoh tanah tidak asli diambil dari split barrel sampler
f. Sebelum pengujian dilakukan, dasar lubang bor harus dibersihkan terlebih dahulu
g. Jika ada air tanah, harus dicatat
h. Pipa untuk jalur palu harus berdiri tegak lurus untuk menghindari terjadinya gesekan antara palu dengan pipa
i. Formulir-formulir isian hasil pengujian.

Kalibrasi

Semua alat ukur harus dikalibrasi minimum 1 kali dalam 3 tahun dan pada saat diperlukan, sesuai dengan persyaratan kalibrasi yang berlaku.

Cara pengujian

1. Persiapan pengujian

Lakukan persiapan pengujian SPT di lapangan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pasang blok penahan (knocking block) pada pipa bor;
b. Beri tanda pada ketinggian sekitar 75 cm pada pipa bor yang berada di atas penahan;
c. Bersihkan lubang bor pada kedalaman yang akan dilakukan pengujian dari bekas-bekas pengeboran;
d. Pasang split barrel sampler pada pipa bor, dan pada ujung lainnya disambungkan dengan pipa bor yang telah dipasangi blok penahan;
e. Masukkan peralatan uji SPT ke dalam dasar lubang bor atau sampai kedalaman pengujian yang diinginkan;
f. Beri tanda pada batang bor mulai dari muka tanah sampai ketinggian 15 cm, 30 cm dan 45 cm.

2. Prosedur pengujian

Lakukan pengujian dengan tahapan sebagai berikut:
a. Lakukan pengujian pada setiap perubahan lapisan tanah atau pada interval sekitar 1,50 m s.d 2,00 m atau sesuai keperluan
b. Tarik tali pengikat palu (hammer) sampai pada tanda yang telah dibuat sebelumnya (kira-kira 75 cm)
c. Lepaskan tali sehingga palu jatuh bebas menimpa penahan
d. Ulangi b) dan c) berkali-kali sampai mencapai penetrasi 15 cm
e. Hitung jumlah pukulan atau tumbukan N pada penetrasi 15 cm yang pertama
f. Ulangi b), c), d) dan e) sampai pada penetrasi 15 cm yang ke-dua dan ke-tiga
g. Catat jumlah pukulan N pada setiap penetrasi 15 cm
Jumlah pukulan yang dihitung adalah N2 + N3. Nilai N1 tidak diperhitungkan karena masih kotor bekas pengeboran
h. Bila nilai N lebih besar daripada 50 pukulan, hentikan pengujian dan tambah pengujian sampai minimum 6 meter
i. Catat jumlah pukulan pada setiap penetrasi 5 cm untuk jenis tanah batuan.

3. Koreksi  hasil uji SPT

Dalam pelaksanaan uji SPT di berbagai negara, digunakan tiga jenis palu (donut hammer, safety hammer, dan otomatik) dan empat jenis batang bor (N, NW, A, dan AW), lihat Pedoman penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air”, Vol.1 (Pd.T-03.1-2005-A). 

Ternyata uji ini sangat bergantung pada alat yang digunakan dan operator pelaksana uji. Faktor yang terpenting adalah efisiensi tenaga dari sistem yang digunakan. Secara teoritis tenaga sistem jatuh bebas dengan massa dan tinggi jatuh tertentu adalah 48 kg-m (350 ft-lb), tetapi besar tenaga sebenarnya lebih kecil karena pengaruh friksi dan eksentrisitas beban.

Laporan Uji SPT

Hasil uji penetrasi lapangan dengan SPT dilaporkan menjadi satu dengan log bor dari hasil pengeboran dalam bentuk formulir seperti diperlihatkan dalam Lampiran B, yang antara lain memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan, dan tanggal pengujian
b. Nama penguji, nama pengawas, dan nama penanggung jawab hasil uji dengan disertai tanda tangan (paraf) yang jelas
c. Nomor lubang bor, kedalaman pengeboran, muka air tanah elevasi titik bor dan hasil pengujian SPT
d. Tipe ujung split barrel yang digunakan, apakah berbentuk konus terbuka atau konus tertutup
e. Catatan setiap penyimpangan pada waktu pengujian

Download SNI 4153:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 4153:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji penetrasi dengan SPT di lapangan pada benda uji tanah. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan SPT, yang dapat dipergunakan untuk identifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi

Post a Comment for "Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT"