Uji Koefisien Kelulusan Air Pada Tanah Gambut
SNI 8071:2016 Metode Uji Koefisien Kelulusan Air Pada Tanah Gambut Dengan Tinggi Tekan Tetap
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang “Metode uji koefisien kelulusan air pada tanah gambut dengan tinggi tekan tetap” disusun dengan mengacu pada ASTM D4511-11 Standard test method for hydraulic conductivity of essentially saturated peat (constant head). Standar ini disusun untuk menyediakan acuan dalam menentukan nilai koefisien kelulusan air khususnya pada jenis tanah gambut
Uji Koefisien Kelulusan Air Pada Tanah Gambut |
SNI 8071:2016 Metode Uji Koefisien Kelulusan Air Pada Tanah Gambut Dengan Tinggi Tekan Tetap |
|
---|---|
No. Urut |
: 46 |
Bahasa | : Bahasa Indonesia |
Halaman | : 18 Halaman |
Format | : Pdf |
Sumber | : Badan Standarisasi Nasional |
Nomor | : SNI 8071:2016 |
Sifat | : GRATIS |
Abstrak
Koefisien permeabilitas atau dikenal dengan istilah koefisien kelulusan air digunakan antara lain untuk mengetahui tingkat kelulusan air melewati suatu lapisan/butiran tanah dalam keadaan jenuh air. Hal ini berkaitan erat untuk memperkirakan banyaknya volume rembesan pada suatu tanggul atau bendung
Berdasarkan hasil pengujian pada beberapa jenis tanah yang berbeda, terdapat nilai koefisien permeabilitas yang beragam. Semakin kecilnya nilai koefisien kelulusan dari tanah menunjukkan daya mampat tanah tersebut rendah atau dengan kata lain tanah tersebut sulit untuk dilalui oleh air, contoh jenis tanah lempung. Begitu juga sebaliknya apabila didapat nilai koefisien permeabilitasnya tinggi menunjukkan bahwa air lebih mudah untuk melewatinya, contoh jenis pasir
Standar ini menguraikan prosedur dan persyaratan lainnya dalam menentukan nilai koefisien kelulusan air khususnya pada jenis tanah gambut
Ruang Lingkup
Koefisien permeabilitas atau dikenal dengan istilah koefisien kelulusan air digunakan antara lain untuk mengetahui tingkat kelulusan air melewati suatu lapisan/butiran tanah dalam keadaan jenuh air. Hal ini berkaitan erat untuk memperkirakan banyaknya volume rembesan pada suatu tanggul atau bendung
Berdasarkan hasil pengujian pada beberapa jenis tanah yang berbeda, terdapat nilai koefisien permeabilitas yang beragam. Semakin kecilnya nilai koefisien kelulusan dari tanah menunjukkan daya mampat tanah tersebut rendah atau dengan kata lain tanah tersebut sulit untuk dilalui oleh air, contoh jenis tanah lempung. Begitu juga sebaliknya apabila didapat nilai koefisien permeabilitasnya tinggi menunjukkan bahwa air lebih mudah untuk melewatinya, contoh jenis pasir
Standar ini menguraikan prosedur dan persyaratan lainnya dalam menentukan nilai koefisien kelulusan air khususnya pada jenis tanah gambut
Acuan Normatif
Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk melaksanakan standar ini:
SNI 1965:2008 Cara uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan
SNI 2435:2008 Cara uji kelulusan air benda uji tanah di laboratorium dengan tekanan tetap
SNI 03-4148.1-2000 Tata cara pengambilan contoh tanah dengan tabung dinding tipis
SNI 03-6436-2000 Metode pengujian sumur injeksi dan pemompaan untuk penentuan sifat hidraulik untuk sistem akuifer (prosedur lapangan)
SNI 19-6743-2002 Metode pengujian sifat hidraulik akuifer dengan cara Theis
ASTM D 2947 Test method for moisture, ash and organic matter of peat and other organic soil
ASTM D 4220 Practice for preserving and transporting soil samples
Istilah dan Definisi
Air bebas udara adalah air yang sudah terbebas dari gelembung udara
Air pengujian adalah cairan yang digunakan dalam pengujian untuk mengalirkan ke dalam benda uji dan juga digunakan dalam tekanan balik terhadap benda uji
Debit aliran adalah volume air yang mengalir melalui benda uji pada waktu tertentu pada perbedaan tinggi tekan tetap
Gradien hidraulik adalah perbedaan tinggi tekan air yang terjadi pada benda uji dibagi dengan panjang aliran laminer yang mengalir melalui benda uji tersebut
Koefisen kelulusan air adalah kecepatan pengaliran air laminar melalui suatu penampang media porus dalam suatu gradien hidraulik dan dalam kondisi temperatur standar (20oC). Istilah koefisien kelulusan air lebih sering digunakan daripada kelulusan air, namun dalam metode pengujian ini digunakan kelulusan air
Perendaman adalah penempatan benda uji ke dalam air dengan tujuan untuk mengeluarkan udara (gas) yang terdapat di dalam pori-pori dan menggantinya dengan air sehingga menyebabkan benda uji menjadi jenuh
Pengaliran menerus adalah pengaliran yang menerus dengan tidak terjadi perubahan selama pengujian
Tanah gambut adalah suatu bahan yang terbentuk dari proses alam yang terdiri dari bahan organik tinggi dengan unsur utama material tumbuhan dan kadar air dapat mencapai 120%
Persyaratan Kondisi
Aliran laminer media porus pada tekanan tetap dapat dicapai apabila :
a. kontinuitas aliran tanpa perubahan volume selama pengujian
b. ori-pori terisi penuh air tanpa ada gelembung udara
c. aliran bersifat langgeng tanpa ada perubahan gradien hidraulik, dan
d. perbandingan kecepatan aliran dengan gradien hidraulik di antara 5 cm sampai dengan 10 cm, apabila ketentuan itu tidak dipenuhi maka aliran akan berubah menjadi aliran turbulen
Peralatan
Perlatan yang digunakan untuk Uji Koefisien Kelulusan Air Pada Tanah Gambut Dengan Tinggi Tekan Tetap, sebagai berikut :
Alat Utama
Alat utama sebagai pemberi aliran, yang diperlihatkan pada Gambar 1 terdiri dari komponen-komponen, sebagai berikut :
a. Bak penyaring seperti diperlihatkan pada Gambar 1 dari metode uji ASTM D 2434 untuk mensuplai air dan mengeluarkan udara dari air, harus dilengkapi dengan selang sifon yang sesuai
b. Bak bagian atas mempunyai diameter yang sama dengan diameter silinder pengambil contoh, tinggi sekitar 15 cm
c. Penyangga berkawat saring terbuat dari penjepit berbentuk cincin dengan diameter dalam lebih besar dari diameter silinder benda uji dan ditutup dengan kawat saring 425 m (no.40)
d. Cakram sirkular, bagian ini diperoleh dengan memotong kawat saring 425 m berdiamater 0,1 cm, yang lebih kecil dibandingkan dengan benda uji
e. Corong dengan bagian kepala berdiamater lebih besar dari diameter silinder
f. Gelas ukur atau gelas kimia sebanyak dua buah dengan ukuran 400 ml
Alat Bantu
Alat Timbangan
Alat timbangan terdiri dari timbangan yang mempunyai ketelitian 0,01 gram, untuk menimbang massa seberat 200 gram atau kurang, dan mempunyai ketelitian 0,1 gram, untuk menimbang massa antara 200 gram dan 1000 gram, atau mempunyai ketelitian 1 gram, untuk menimbang yang lebih besar dari 1000 gram
Perlengkapan dan bahan lain
Beberapa perlengkapan dan bahan antara lain.
a. termometer
b. stopwatch
c. panci
d. pisau pemotong
e. pemotong pipa
f. kain katun
g. pembalut
h. pita isolasi dan lain-lain
Persiapan Benda Uji
Persiapan benda uji dilakukan sebagai berikut:
a. Siapkan benda uji dari tabung contoh sesuai dengan (SNI 03-4148-2000), ASTM D1587, atau prosedur lain untuk pengambilan contoh tanah tak terganggu yang menghasilkan contoh tanah berbentuk silinder. Tempatkan benda uji di laboratorium agar tidak terganggu, sesuai dengan ASTM D 4220
b. Benda uji harus mempunyai diameter minimal 7,30 cm dengan perbandingan tinggi contoh terhadap diameter antara 1 dan 2
c. Keutuhan contoh yang disimpan dalam tabung contoh akan terjaga bila kedua ujungnya diratakan dan ditutup rapat dengan penutup yang dilapisi pita isolasi serta dicelup ke dalam cairan lilin
d. Benda uji gambut harus asli dari tabung uji tanpa dilakukan pengeluaran contoh dari tabungnya. Jika panjang tabung uji awal tidak memenuhi batasan rasio antara tinggi dengan diameter maka ikat tabung uji dengan kuat tanpa terjadi deformasi, dan potong sesuai dengan kebutuhan dengan alat pemotong tabung.
Ratakan benda uji pada kedua ujungnya. Hitung dan catat, berat benda uji dan tabung. Tutup bagian bawah benda uji dengan selembar kain katun tipis dan ikat dengan karet gelang
e. Tempatkan benda uji ke dalam sebuah panci perendam yang mempunyai kedalaman lebih besar dari panjang benda uji. Kain pembungkus ujung bawah benda uji harus terletak pada saringan, sehingga dapat memisahkan benda uji dari dasar panci
Isi perlahan-lahan panci dengan air sampai kedalaman kira-kira 0,6 cm di bawah benda uji, hindari aliran air ke bagian atas benda uji dan rendam benda uji selama 72 jam. Air yang digunakan untuk peredaman dan pengujian sebaiknya air yang bebas udara atau air destilasi atau air yang diambil dari lapangan. Air dari lapangan harus disaring terlebih dahulu dari kotoran air yang digunakan, dan harus dicatat dalam laporan
f. Pindahkan benda uji dari panci perendam, ambil pembungkus kain katun tipis, tempatkan benda uji pada saringan yang telah dibasahi dan diamkan benda uji hingga tidak mengeluarkan air lagi
g. Pasang bak bagian atas pada bagian atas tabung benda uji dan sumbat bagian penyambungan dengan pita isolasi, pita karet atau lapisi dengan cairan lilin sehingga tidak terjadi rembesan atau bocoran. Celup cakram silinder kawat saring 425 m ke dalam air dan pasang pada bagian permukaan atas benda uji
h. Tempatkan corong dan gelas ukur, atau gelas kimia di bawah benda uji. Tambahkan air dengan hati-hati ke dalam bagian atas untuk mengaktifkan selang dan menjaga tinggi tekan tetap yang diinginkan. Untuk memperkecil kompresi gambut, batasi tekanan air di atas benda uji antara 5 cm sampai dengan 10 cm tinggi air
i. Atur temperatur ruangan selama pengujian agar hanya terjadi variasi sebesar 3oC
Prosedur Uji
Prosedur pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Apabila debit aliran tetap telah tercapai, maka atur waktu pengukuran debit aliran. Pada waktu yang telah ditentukan, ganti gelas ukur dengan yang lebih bersih dan kering yang beratnya telah diketahui dan timbang gelas ukur pertama. Amati dengan seksama agar air tidak melimpah atau hilang
b. Tentukan volume aliran pada interval waktu pertama, yaitu selisih antara berat massa gelas ukur dengan air dan berat tara dari gelas ukur (dengan asumsi 1 cm3 mempunyai berat massa 1 gram)
c. Ulangi pengukuran debit aliran dan plot volume aliran kumulatif terhadap waktu sampai debit aliran konstan dapat ditentukan dari minimum empat titik yang mendekati garis lurus. Waktu interval minimum yang sesuai antara pengukuran aliran adalah waktu yang dibutuhkan untuk akumulasi volume air yang sebanding dengan 10% dari berat tara gelas kimia
d. Ukur tinggi tekan yang digunakan selama penentuan debit aliran, yaitu perbedaan elevasi muka air pada bak bagian atas dengan elevasi bagian bawah benda uji
e. Ukur dan catat temperatur air selama pengukuran aliran
f. Ulangi penentuan debit aliran paling sedikit dua nilai yang berbeda dari tinggi tekan tetap
g. Setelah pengujian, bongkar (lepas) peralatan dan tentukan kadar air benda uji sesuai dengan (SNI 03-1965-1990) ASTM D 2974. Tentukan berat isi kering dan dimensi benda uji dengan ketelitian 0,02 cm
h. Gambarkan grafik hubungan antara q dan t, tentukan nilai q keadaan konstan, kemudian hitung koefisien kelulusan air
Laporan
Laporan hasil pengujian harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. nama proyek, lokasi dan deskripsi benda uji termasuk klasifikasi gambut
b. tinggi dan diameter benda uji
c. berat isi kering dan kadar air
d. temperatur air saat pengujian
e. gambar grafik hubungan antara volume kumulatif aliran terhadap waktu dan tabulasi debit aliran terhadap tinggi tekanan
f. tabulasi koefisien kelulusan air yang telah dihitung, dilengkapi dengan grafik hubungan antara koefisien kelulusan air dan gradien
Download SNI 8071:2016 Metode Uji Koefisien Kelulusan Air Pada Tanah Gambut Dengan Tinggi Tekan Tetap
Password winrar : www.sipilgo.com |
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram | Youtube |
Post a Comment for "Uji Koefisien Kelulusan Air Pada Tanah Gambut"