Uji Kadar Semen Pada Campuran Semen Tanah
SNI 03-6791-2002 Cara Uji Kadar Semen Pada Campuran Semen Tanah Dengan Analisis Kimia
SNI 03-6791-20002 Cara uji kadar semen pada campuran semen tanah dengan analisis kimia merupakan revisi dari SNI 03-6791-2002, Metode Pengujian Kadar Semen pada Campuran Semen-Tanah dengan Analisis Kimia, yang mengacu pada ASTM D 806-00 “Test method for cement content of hardened soil-cement mixtures”, dengan perubahan pada judul, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, dan pembuatan contoh formulir.
Uji Kadar Semen Pada Campuran Semen Tanah Dengan Analisis Kimia
SNI 03-6791-20002 Cara Uji Kadar Semen Pada Campuran Semen Tanah Dengan Analisis Kimia |
|
---|---|
No. Urut |
: 32 |
Bahasa | : Bahasa Indonesia |
Halaman | : 23 Halaman |
Format | : Pdf |
Sumber | : Badan Standarisasi Nasional |
Nomor | : SNI 03-6791-2002 |
Sifat | : GRATIS |
Ruang Lingkup
Metode ini meliputi ketentuan dan prosedur pengujian untuk mengetahui kadar semen dari semen-tanah yang sudah mengeras, dengan cara analisia kimia di laboratorium yang dapat digunakan untuk kendali mutu pada waktu pelaksanaan konstruksi.
Acuan Normatif
ASTM D 806-00 Standar test method for cemen content of hardened soil-cement mixtures
Analisis kimia adalah cara menentukan parameter atau nilai suatu unsur yang terkandung dalam bahan contoh dengan cara reaksi kimia
campuran semen-tanah adalah jenis bahan konstruksi dari campuran semen, tanah dan air, dengan perbandingan berat tertentu
Kadar semen adalah bagian semen dalam campuran semen-tanah yang dinyatakan dalam persen (%) dari jumlah berat bahan contoh yang diuji
Contoh Uji
Contoh uji untuk pengujian ini harus memenuhi ketentuan sebagai berikut
a. Tanah asal yang digunakan untuk campuran semen-tanah kurang lebih 200 gram.
b. Semen yang digunakan untuk campuran semen-tanah kurang lebih 200 gram.
c. Contoh campuran semen-tanah yang akan dianalisis kurang lebih 200 gram.
Bahan Pereaksi
Bahan pereaksi yang digunakan untuk pengujian ini harus murni untuk mendapatkan basil pengujian yang teliti. Jenis-jenis pereaksi tersebut harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. larutan kalium permanganat standar 0,1 N (KMnO,)
b. larutan amonium nitrat basil campuran 20 gram NH.,NO; dengan I liter air suling;
c. asam klorida (1+1) basil pengenceran 25 mL H Cl (B.J. 1,19) dengan 25 mL air suling;
d. asam klorida (1+3) basil pengenceran 200 mL H Cl (B.J. 1,19) dengan 600 mL air suling;
e. asam nitrat pekat (HN03);
f. amonium oksalat 5 %;
g. amonium hidroksida, NH4 OH (B.J. 0,9);
h. asam sulfat (1+1), hasil pengenceran 500 mL HZSO4 (B.J. 1,84)
Peralatan
Peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Alat neraca analitik, kelas S
b. Kertas saring atau filter
c. Pipet 50 mL
d. Alat-alat bantu seperti :
- alat pencampur;
- alat pemanas listrik;
- saringan No. 40 (425 µm) lengkap;
- alat pencetak contoh dari besi;
- alat penggiling.
Cara Pengerjaan
Cara pengerjaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Keringkan 25 gram setiap contoh uji dalam oven dengan temperatur tetap 110 °C sampai beratnya konstan, ditumbuk, lalu saring dengan saringan No. 40 (lubang 425 µm)
b. Timbang sebanyak 5 gram tanah asli, 5 gram campuran semen tanah, dan 1 gram semen, tempatkan tiap benda uji dalam gelas piala 250 mL; tambahkan dalam tiap gelas piala 50 mL HCl (1+1) , tutup dan didihkan pelan-pelan selama 5 menit; khusus untuk benda uji semen, selain cara tersebut di atas dapat juga dilakukan dengan menambahkan 40 mL air suling, kemudian diaduk dan ditambahkan 10 mL HCl (B.J. 1,19) dan kemudian dididihkan pelan-pelan selama 5 menit
c. Tambahkan 25 mL air panas, aduk, diamkan sampai terjadi endapan kemudian saring isi gelas piala dengan kertas saring Whatman No. 1 diameter 15 cm; tampung hasil saringan dalam gelas seukuran 250 mL; endapan yang tersisa pindahkan pada saringan, bilas dengan air panas 10 - 15 mL sebanyak 4 kali
d. Encerkan hasil saringan dengan air dingin hingga volume menjadi 250 mL; kocok gelas untuk mencampur isinya, ambil 50. mL campuran, pindahkan ke gelas piala semu:a (butir b) dengan menggunakan pipet 50 mL. buang sisa endapan dan kertas saringnya; tambahkan 50 mL larutan amoniak encer ke dalam gelas piala, didihkan selama 1-2 menit dan biarkan hidroksida mengendap. (bila contoh uji diperkirakan mengandung senyawa besi sebelum hidrok-sida diendapkan, sebaiknya ditambahkan beberapa tetes HNO,)
e. Pisahkan endapan hidroksida dengan kertas saring Whatman No. l atau No.41 diameter 11 cm yang dipasang pada corong, cairan hasil saringan ditampung pada gelas piala 600 mL yang ditempatkan di bawah corong, bersihkan endapan yang tertinggal dalam gelas piala dengan membilas 1-2 kali dengan larutan panas NH4N03 (20 gr/L). bilas endapan hidroksida yang ada dalam kertas saring sebanyak 1-2 kali dengan Ianitan panas NH4 N03 (20gr/L)
f. Tambahkan larutan dari hasil butir e) sedikit larutan amoniak sehingga larutan bersifat basa, didihkan 1 sampai 2 menit, biarkan sampai terjadi endapan clan pisahkan endapan dengan kertas saring Whatman No.1, tampung hasil saringan dalam gelas piala.600 mL; bilas gelas piala dan endapan, dengan larutan NH4 N03 (20gr/L) tiga atau empat kali, cairan ditampung, sedangkan endapan hidroksida dibuang; tambahkan pada hasil saringan tersebut 2 mL NH4OH (B.J. 0,9) sehingga volume akhir mencapai antara 250 sampai 350 mL; tambankan 10 Ml larutan panas amonium oksalat jenuh,dan didihkan campuran tersebut clan kemudian letakkan pada plat panas selama 30 menit atau lebih yaitu sampai terjadi endapan yang berupa butiran
g. Saring campuran dengan kertas Whatman No. 2 atau 42 dengan diameter 11 cm atau 15 cm, bersihkan endapan yang menempel pada gelas piala dengan membilaskan air panas, pastikan bahwa semua endapan terambil dari larutannya. bilas endapan yang terletak dalam kertas saring dengan air panas sebanyak 8-10 kali, bungkus endapan dengan kertas saringnya
h. Buka kertas saring, masukkan endapan dari butir f) ke dalam gelas piala, tambahkan 200 ml air suling kemudian diaduk dan tambahkan 10 mL H, SO, (1+1); panaskan larutan dengan mendidihkan sebentar, dan titrasi dengan larutan standar KMn04 sampai warna kemerah-merahan, masukkan kertas saring pembungkus dan rendam dalam campuran. teruskan titrasi pelan-pelan sampai warna merah dapat bertahan selama 10 detik
i. Sebagai blanko, lakukan a) sampai g) tanpa menambahkan benda uji
j. Hitung persentase CaO dalam tanah, semen, dan semen-tanah dengan rumus 1
k. Hitung persentase semen dengan rumus 2
l. Altematif lain dari prosedur tersebut di atas, dapat dilakukan titrasi seperti pada butir g) dengan larutan KMn04 tidak standar dan larutan tersebut harus digunakan pada seluruh benda uji. Cara ini memberikan keuntungan karena tanpa diperlukan pembuatan blanko seperti pada butir i). Apabila dilakukan prosedur ini, maka rumus perhitungan persentase semen harus menggunakan rumus 3
Pelaporan
Laporan hasil pengujian berupa pengisian formulir laporan yang berisi :
1. lokasi / asal contoh yang diuji
2. identitas contoh yang diuji
3. data hasil pengujian, yaitu :
a. kadar CaO dalam tanah
b. kadar CaO dalam semen
c. kadar CaO dalam campuranan semen-tanah
d. rumus perhitungan yang digunakan
e. tangga/lokasi pengujian/tanda tangan dan nama penanggung jawab
Download SNI 03-6475-2000 Metode Uji Pondasi Tiang Dengan Beban Statis Tekan Aksial
Password winrar : www.sipilgo.com |
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram | Youtube |
Post a Comment for "Uji Kadar Semen Pada Campuran Semen Tanah"