Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

SNI 3423:2008 Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang “Cara uji analisis ukuran butir tanah” adalah revisi dari SNI 03-3423-1994, Metode pengujian analisis ukuran butir tanah dengan alat hidrometer. Standar ini menggunakan referensi AASHTO T88-00, Standard method of test for particle size analysis of soils.

SNI-3423:2008-Cara-Uji-Analisis-Ukuran-Butir-Tanah
SNI 3423:2008 Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

SNI 3423:2008 Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah
No. Urut
: 25
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 33 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 3423:2008
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Cara uji ini dilakukan untuk mendapatkan gradasi tanah pada klasifikasi tanah bagi perencana maupun pengawas lapangan. 

Cara uji ini terdiri atas 2 cara yaitu Cara uji analisis hidrometer dan cara uji analisis saringan. 
Peralatan yang digunakan adalah oven pengering, timbangan, alat pengaduk mekanis, hidrometer, silinder sedimentasi, termometer, saringan, bak air, gelas kimia, alat pengukur waktu, wadah/cawan, dan batang kaca.

Ruang Lingkup

Cara uji ini merupakan prosedur untuk mendapatkan jumlah dari distribusi ukuran butir tanah.

Acuan Normatif

Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk menerapkan standar ini. 

SNI 03-1965-1990 Metode pengujian kadar air tanah
SNI 03-1975-1990 Metode mempersiapkan contoh tanah dan tanah mengandung agregat
SNI 03-3962-1995 Metode pengujian distribusi butir sedimen layang secara gravimetri dengan ayakan
SNI 03-6388-2000 Spesifikasi agregat lapis pondasi bawah, lapis pondasi atas dan lapis permukaan
SNI 03-6408-2000 Tata cara penentuan suku bilangan yang signifikan terhadap nilai batas yang dipersyaratkan
SNI 03-6414-2002 Spesifikasi timbangan yang digunakan pada pengujian bahan
SNI 03-6797-2002 Tata cara klasifikasi tanah dan campuran tanah agregat untuk konstruksi jalan
SNI 03-6866-2002 Spesifikasi saringan anyaman kawat untuk keperluan pengujian
SNI 03-6865-2002 Tata cara pelaksanaan program uji antar laboratorium untuk penentuan presisi metode uji bahan konstruksi
AASHTO R 16 Regulatory information for chemicals used in AASHTO test
AASHTO T 146 Wet preparation of disturbed soil samples for test
ASTM E 100 Specification for ASTM hydrometer 

Pengujian dengan Alat Hidrometer

a. Di dalam analisis hidrometer, contoh tanah yang akan diuji dilarutkan di dalam air, dan dalam keadaan jatuh bebas butir-butir tanah turun mengendap ke dasar tabung tempat larutan  tanah air itu ditempatkan. Dalam hal ini dibutuhkan contoh tanah antara lain 100 gram atau 50 gram yang lolos saringan No.10 (2,00 mm)

b. Kecepatan mengendap dari butir-butir tanah akan berbeda-beda, tergantung dari ukuran butir tanah tersebut. Ukuran butir yang lebih besar dan lebih berat akan mengalami sedimentasi (mengendap) terlebih dahulu dengan kecepatan mengendap lebih besar dari butiran yang lebih kecil dan lebih ringan. Agar gumpalan tanah cepat terurai maka digunakan bahan dispersi. Penggunaan yang berkaitan dengan bahan kimia sesuai dengan AASHTO R 16

c. Untuk menentukan kecepatan mengendap dari butir-butir tanah di dalam air digunakan hukum Stoke

d. Bila alat ukur hidrometer dicelupkan dan didiamkan dalam larutan (air + tanah) yang pengendapannya masih berlangsung, alat ukur hidrometer dapat mengukur harga berat jenis dari larutan sampai kedalaman efektif L

e. Jika T dinyatakan sebagai waktu yang dihitung dari saat pengujian dimulai, butir-butir tanah yang mengendap di luar daerah pengukuran (kedalaman efektif L)

f. Dengan melakukan pembacaan hidrometer, dan koreksi pembacaan (terhadap temperatur dan meniscus) dalam selang waktu tertentu, akan diperoleh besaran butir tanah

Analisis Saringan

1. Analisis saringan fraksi yang tertahan saringan No.10 (2,00 mm)  

Sejumlah contoh tanah 500 gram yang tertahan saringan No.10 (2,00 mm) akan ditentukan jumlah dan distribusi butirnya, dipisahkan dalam rangkaian susunan ukuran saringan 75 mm; 50 mm; 25 mm; 9,5 mm dan 4,75 mm (3 inci, 2 inci, 1 inci, 3/8 inci dan No.4). Saringan dengan ukuran lubang besar diletakkan di atas saringan yang mempunyai ukuran lubang lebih kecil. Penggunaan saringan lainnya mungkin saja diperlukan, tergantung contoh dan spesifikasi bahan yang di uji. Saringan No.10 (2,00 mm) harus digunakan, bila contoh dipersiapkan sesuai dengan AASHTO T 146.

2. Analisis saringan fraksi yang lolos saringan No.10 (2,00 mm)  

Contoh tanah yang lolos saringan No.10 (2,00 mm) sebanyak 100 gram atau 50 gram dilakukan analisis hidrometer terlebih dahulu. Setelah langkah terakhir pengujian hidrometer selesai maka tanah kering yang tertahan pada saringan No.200 (0,075 mm) tersebut ditentukan jumlah dan distribusi butirnya dengan menggunakan serial saringan No.40 (0,425 mm) sampai dengan saringan No.200 (0,075 mm).

Peralatan

Peralatan uji analisis ukuran butir tanah terdiri atas:
a. oven pengering yang dapat mengatur dan menjaga temperatur sebesar 110oC ± 5oC untuk mengeringkan contoh analisis saringan

b. timbangan dengan kapasitas yang cukup dapat menimbang sampai 0,1 persen dari berat contoh, atau lebih teliti

c. alat pengaduk yang dapat dijalankan secara mekanis, terdiri atas motor listrik yang dapat memutar batang vertikal dengan kecepatan tidak kurang dari 10.000 revolusi per menit dan tanpa beban. Tongkat pengaduk dapat diganti dan biasanya terdiri atas logam, plastik atau karet keras dengan desain seperti Gambar 2

Panjang tongkat pengaduk tidak kurang dari 19,00 mm (3/4 inci) dan tidak lebih dari 38 mm (1,5 inci) yang diletakkan di atas dasar dari mangkok dispersi. Mangkok dispersi harus sesuai dengan Gambar 3


Alternatif lain alat pengaduk-suatu pancaran udara tipe dispersi seperti Gambar 4
d. hidrometer ASTM, diberi tanda ukuran pembacaan dalam salah satu berat jenis suspensi atau gram per liter suspensi, dan sesuai dengan persyaratan Hidrometer 151 H atau 152 H dalam ASTM E 100. Ukuran kedua hidrometer adalah sama, yang berbeda hanya dalam skala pembacaan

e. silinder sedimentasi, sebuah gelas silinder dengan tinggi sekitar 460 mm (18 in) dan diameter 80 mm (2,5 inci) dan diberi tanda untuk 1000 mL.
Diameter dalam harus sedemikian sehingga 1000 mL, ditandai dengan tinggi 360 mm ± 20 mm (14 inci ± 1,0 inci) dari dasar bagian dalam

f. termometer yang sudah dikalibrasi, dapat membaca sampai 0,5oC

g. suatu seri saringan dengan lubang bujur sangkar, sesuai persyaratan dari SNI 03-6866-2002

h. bak air atau ruangan dengan temperatur tetap
Bak air atau ruangan dengan temperatur tetap selama analisis  hidrometer. Bak air yang cukup memadai adalah tangki pelindung yang menjaga suspensi dengan temperatur tetap mendekati 20oC yang sama dengan temperatur ruangan dan dilengkapi dengan kran air atau ruangan dengan temperatur tetap untuk menjaga temperatur konstan selama analisis

i. gelas kimia mempunyai kapasitas paling sedikit 250 mL dan tidak lebih besar dari 500 mL

j. alat pengukur waktu, Arloji atau jam dengan ukuran detik.

k. wadah/cawan
Wadah tahan karat dan beratnya tidak berubah, tidak hancur karena panas dan dingin secara berulang. Wadah harus dapat ditutup dengan pas untuk menjaga kehilangan kadar air dari contoh sebelum berat asli ditentukan dan mencegah pengisapan kadar air dari udara selama pengeringan dan sebelum ditentukan berat final. Satu wadah diperlukan untuk tiap penentuan kadar air.

l. batang kaca
Batang kaca yang cocok untuk mengaduk campuran

Bahan Dispersi

a. Suatu larutan sodium heksametaphospat yang digunakan dalam air suling atau air demineralisasi, rata-rata 40 gram sodium heksametaphospat per liter larutan

b. Larutan garam, jika keasaman, secara perlahan dihidrolisa kembali ke bentuk orthophospat dengan penurunan dalam dispersi. Larutan  harus dijaga jumlahnya (paling sedikit satu kali sebulan) atau biasanya pH 8 atau pH 9 dengan memakai sodium karbonat. Botol yang berisi larutan harus ditandai dengan tanggal pembuatan

Persyaratan Umum Untuk Berat

Berat dari bagian contoh dan ukuran fraksi dalam analisis hidrometer dan air higroskopis ditentukan mendekati 0,01 g. Berat dari bagian contoh untuk analisis mekanis dari fraksi tertahan pada saringan No.4 (75 mm), No.10 (2,00 mm) atau saringan No.40 (0,425 mm) untuk analisis tanah berbutir kasar, dan tiap ukuran fraksi butiran kasar dalam analisis saringan harus ditentukan terhadap 0,1 persen dari berat bagian contoh. Sebagai contoh, bagian dari contoh dengan berat 1000 g, ukuran fraksinya dalam analisis saringan untuk tanah berbutir kasar beratnya harus mendekati gram

Benda Uji

a. Pengujian contoh  untuk  analisis  ukuran butir  harus  dijaga sesuai dengan SNI 03-1975-1990, untuk penyiapan contoh tanah kering terganggu dan contoh tanah agregat untuk pengujian, atau AASHTO T 146 dalam penyiapan contoh tanah basah terganggu untuk pengujian. Bagian yang dapat mewakili pemilihan contoh kering udara untuk pengujian harus ditimbang

b. Pengujian contoh yang dipilih dari persyaratan umum untuk berat dapat dilaksanakan dengan satu dari metode-metode berikut ini:
- Alternatif metode menggunakan saringan No.4 (4,75 mm) dan No.10 (2,00 mm)
- Alternatif menggunakan saringan No.10 (2,00 mm)
- Alternatif menggunakan saringan No.40 (0,425 mm)

Cara Pengerjaan

Timbang sekitar 100 gram atau 50 gram contoh untuk analisis  hidrometer, tempatkan dalam suatu tabung kapasitas 250 mL dan dapat menampung 125 mL bahan larutan dari pemilihan alat dispersi pada bagian 6. Putar sepenuhnya dengan batang gelas, dan rendam minimal 12 jam. Isi tabung dituangkan kedalam mangkok dispersi seperti Gambar 1, lakukan distillasi atau demineralisasi air dan tambahkan air suling sampai lebih dari separuh mangkok, dan masukkan ke dalam alat pemutar mekanis selama 60 detik

Download SNI 3422:2008 Cara Uji Penentuan Batas Susut Tanah

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 3423:2008 tentang cara uji analisis ukuran butir tanah bertujuan untuk mendapatkan gradasi tanah pada klasifikasi tanah bagi perencana maupun pengawas lapangan.

Post a Comment for "Uji Analisis Ukuran Butir Tanah"