Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SNI 3414:2008 Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai

SNI 3414:2008 Tata Cara Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai Dengan Cara Integrasi Kedalaman Berdasarkan Pembagian Debit

SNI 3414:2008 tentang Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit  adalah revisi dari SNI 03-3414-1994, Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit dengan perubahan pada beberapa materi mengenai ketentuan dan persyaratan serta pembuatan bagan alir dan penambahan gambar.

SNI-3414:2008-Pengambilan-Contoh-Muatan-Sedimen-Melayang-Di-Sungai
SNI 3414:2008 Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai

SNI 3414:2008 Tata Cara Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai Dengan Cara Integrasi Kedalaman Berdasarkan Pembagian Debit
No. Urut
: 59
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 25 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 3414:2008
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Besarnya angkutan sedimen pada suatu sungai merupakan salah satu komponen informasi hidrologi selain banjir, kekeringan dan potensi sumber daya air. Data angkutan sedimen merupakan data yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan prasarana sumber daya air antara lain untuk memperkirakan umur guna waduk (dead storage), perhitungan dimensi kantong lumpur (sandtrap)  dan untuk operasi dan pemeliharaan irigasi. 

Ada beberapa parameter yang mempengaruhi angkutan sedimen dalam suatu sungai antara lain vegetasi penutup (land covering),  penggunaan lahan (landuse)  jenis tanah/batuan, kemiringan lahan dan intensitas hujan yang mempengaruhi besarnya debit

Standar ini memberikan acuan kepada para praktisi di lapangan tentang tata cara pengambilan contoh sedimen melayang di sungai sehingga diharapkan akan menghasilkan data angkutan sedimen melayang yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan

Standar ini menggunakan metode Equal Discharge Increment (EDI)  yang pengambilan contoh sedimennya dilakukan pada titik tengah pada sub penampang melintang sungai/saluran yang memiliki besaran debit yang sama, oleh karena itu sebelum pengambilan contoh sedimen dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan pengukuran debit untuk dapat menentukan lokasi (titik) pengambilan contoh sedimen melayang. 

Pengambilan contoh sedimen melayang dilakukan secara integrasi dimulai dari permukaan air sampai dengan dasar sungai/saluran dengan menggunakan alat yang dilengkapi nozzle

Besarnya diameter nozzle   disesuaikan dengan kecepatan arus air pada titik dimana pengambilan contoh sedimen melayang dilakukan sehingga dengan penggunaan waktu pengambilan yang sesuai dengan ketentuan, maka akan diperoleh volume sample  air berkisar antara 350 cc sampai dengan 400 cc sesuai dengan kapasitas botol yang digunakan untuk pengambilan contoh sedimen.

Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit untuk memperoleh contoh air yang mengandung muatan sedimen melayang di sungai/saluran.

Acuan Normatif

SNI 03-2412-1991 Metode pengambilan contoh uji kualitas air
SNI 03-2414-1991 Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung

Istilah dan Definisi

Aliran air adalah pergerakan air yang dinyatakan dalam gejala dan parameter
Debit sungai adalah volume air per satuan waktu yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai

Integrasi kedalaman adalah cara pengambilan muatan sedimen melayang mulai dari permukaan sampai ke dasar sungai  /saluran tertentu

Jalur vertikal adalah lokasi pengambilan muatan sedimen melayang dengan cara integrasi kedalaman

Merawas adalah pengukuran debit yang dilakukan tanpa menggunakan alat bantu pengukuran seperti perahu, jembatan dll, sehingga petugas pengukuran langsung masuk ke dalam sungai

Muatan sedimen melayang adalah berat atau volume partikel-partikel halus per satuan waktu yang bergerak melayang di dalam air sungai

Pembagian debit sama besar adalah debit di suatu penampang melintang yang dibagi menjadi beberapa bagian debit sama besar, dan merupakan besaran debit pada setiap sub penampang melintang sungai

Pengambilan muatan sedimen melayang adalah proses pengambilan air sungai yang mengandung sedimen melayang dengan alat pengambil muatan sedimen melayang yang dimasukkan ke dalam sungai dalam selang waktu tertentu

Rai adalah jarak horisontal antara titik awal pengukuran (initial point) dengan titik pengukuran

Sub penampang melintang sungai adalah bagian penampang melintang yang dibatasi oleh garis vertikal yang merupakan bagian dari suatu penampang melintang sungai

Sub penampang pengambilan adalah bagian dari penampang sungai yang ditentukan berdasarkan pembagian debit yang sama besar

Tinggi muka air adalah elevasi muka air pada suatu penampang melintang sungai terhadap suatu titik elevasi dasar saluran/bangunan tertentu

Peralatan

Dalam menggunakan alat pengambilan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
a. Alat yang dipergunakan untuk mengambil contoh muatan sedimen melayang harus disesuaikan dengan kedalaman dan kecepatan aliran

b. Pada saat pengambilan contoh sedimen melayang, kecepatan saat rnenurunkan dan menaikkan alat dari permukaan sampai ke dasar sungai harus sama

c. Pada saat pengambilan contoh sedimen melayang, alat tidak boleh menyentuh dasar sungai, anak lubang pengambilan harus 10 cm di atas dasar sungai

d. Volume air yang tertampung dalam alat pengambilan maksimum 400 ml dan minimum 350 ml

Peralatan Dan Sarana Penunjang

Jenis peralatan yang digunakan harus memenuhi ketentuan teknis yang berlaku dan tergantung pada metode pengukuran yang digunakan pada pelaksanaan :

1. Pengukuran Dengan Cara Merawas

a. Satu unit Current Meter
b. Satu unit alat pengambilan muatan sedimen melayang jenis US DH-48
c. Tongkat penggantung
d. Satu buah alat ukur waktu
e. Satu unit alat ukur lebar sungai
f. Baju pelampung
g. Botol contoh air tembus pandang, dengan volume minimal 350 ml dan maksimal 450 ml
h. Grafik (waktu durasi) pengambilan

2. Pengukuran Dengan Menggunakan Perahu

Peralatan dan sarana penunjang yang digunakan meliputi:
a. Satu unit alat pengambilan muatan sedimen melayang jenis US DH-48 apabila kedalaman air pada titik pengambilan ≤ 3 m; jenis US DH-59 apabila kedalaman air pada titik pengambilan ≥ 3 m
b. Satu unit alat penderek apabila kedalaman air pada titik pengambilan ≥ 3 m
c. Satu buah alat ukur waktu
d. Satu unit alat ukur lebar sungai
e. Perahu dan dayung dengan kapasitas angkut perahu minimal 3 orang
f. Kabel melintang sungai
g. Baju pelampung
h. Tambang plastik
i. Motor tempel apabila penggunaan dayung tidak memungkinkan
j. Tongkat penggantung apabila kedalaman air pada titik pengambilan ≤ 3 m
k. Botol contoh air tembus pandang, dengan volume minimal 350 ml dan maksimal 450 ml
l. Grafik (waktu durasi) pengambilan

3. Pengukuran Dari Jembatan

Peralatan dan sarana penunjang yang digunakan meliputi:
a. Satu unit alat pengambilan muatan sedimen melayang jenis US DH-59
b Satu alat bantu pengukuran dari jembatan (bridge crane)
c. Satu unit alat penderek
d. Satu buah alat ukur waktu
e. Satu unit alat ukur lebar sungai
f. Botol contoh air tembus pandang, dengan volume minimal 350 ml dan maksimal 450 ml
g. Grafik lama waktu pengambilan

4. Pengukuran dengan menggunakan kereta gantung

Peralatan dan sarana penunjang yang digunakan meliputi:
a. Satu unit alat pengambilan muatan sedimen melayang jenis US DH-59
b. Satu unit alat penderek
c. Satu buah alat ukur waktu
d. Satu unit alat ukur lebar sungai
e. Kabel melintang sungai
f. Kereta gantung
g. Baju pelampung
h. Botol contoh air tembus pandang, dengan volume minimal 350 ml dan maksimal 450 ml
i. Grafik lama waktu pengambilan

5. Pengukuran dengan Winch Cable Way

Peralatan dan sarana penunjang yang digunakan meliputi:
a. Satu unit alat pengambilan muatan sedimen melayang jenis US DH-59
b. Satu unit alat Winch Cable lengkap terdiri dari kabel utama, kabel penghantar (traveler cable), kabel penggantung alat
c. Satu buah alat ukur waktu
d. Botol contoh air tembus pandang, dengan volume minimal 350 ml dan maksimal 50 ml
e. Grafik lama waktu pengambilan

Data Pengukuran

Data yang diperlukan untuk pengambilan muatan sedimen melayang berupa data aktual pengukuran yang dilakukan segera sebelum pengambilan contoh muatan sedimen ini dilaksanakan.
Data tersebut terdiri dari :
a. Pengukuran penampang melintang
b. Pengukuran debit
c. Tinggi muka air yang berkaitan dengan pengukuran debit

Waktu Pengisian/ Pengambilan Contoh Air

Lamanya waktu pengisian/pengambilan contoh air tergantung dari ukuran nozzle   yang digunakan sesuai dengan  grafik pada Gambar A.2 dengan ketentuan bahwa waktu yang digunakan untuk menurunkan alat sama dengan waktu yang digunakan untuk menaikkan alat. Perhitungan waktu dimulai sejak alat dimasukkan ke dalam air.

Cara Pengambilan Contoh

Pengambilan muatan sedimen melayang dilakukan segera setelah pengukuran debit selesai dilakukan, dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan pengambilan contoh, sebagai berikut
a. Tentukan lokasi pengambilan
b. Siapkan data hasil pengukuran penampang melintang
c. Siapkan data hasil pengukuran debit
d. Siapkan, periksa dan rakit alat pengambilan contoh
e. Siapkan formulir pengambilan contoh
f. Isi formulir pengambilan contoh
g. Tentukan jumlah titik pengambilan di suatu penampang melintang

2. Tahap pengambilan contoh, sebagai berikut
a. Hitung besar debit pada setiap sub penampang melintang dengan rumus (1)
b. Hitung debit tengah dari setiap sub penampang melintang dengan rumus (2)
c. Tentukan lokasi pengambilan dengan cara mencari titik pada kartu pengukuran dengan besaran debit yang paling dekat dengan besar debit pada butir 2)
d. Tentukan jarak lokasi titik pengambilan dari sisi sungai, sesuai dengan butir 3)
e. Tentukan lama waktu pengambilan pada grafik (Gambar A2), sesuai dengan diameter lubang alat (nozzle ) pengambil yang digunakan
f. Lakukan pengambilan contoh muatan sedimen melayang
g. Masukkan contoh muatan sedimen melayang ke dalam botol yang telah disediakan
h. Botol tersebut diberi tanda label
i. Siapkan contoh muatan sedimen melayang untuk dianalisis di laboratorium
j. Ulangi kegiatan butir 3) sampai 9) untuk lokasi titik pengambilan yang lainnya, hingga semuanya selesai dikerjakan

Pelaporan

Laporan pengambilan muatan sedimen melayang disajikan dalam formulir, yang antara lain memuat :
a. Nama sungai/saluran terbuka
b. Lokasi pengambilan
c. Tanggal pengambilan
d. Jam pengambilan
e. Nomor contoh
f.  Tinggi muka air
g. Debit pengukuran
h. Nama petugas dan penannggung jawab

Download SNI 3414:2008 Tata Cara Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai Dengan Cara Integrasi Kedalaman Berdasarkan Pembagian Debit

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 3414:2008 Tata cara pengambilan contoh muatan sedimen melayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit, memberikan acuan kepada para praktisi di lapangan tentang tata cara pengambilan contoh sedimen melayang di sungai sehingga diharapkan akan menghasilkan data angkutan sedimen melayang yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

Post a Comment for "SNI 3414:2008 Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai"