Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SNI 2824:2011 Cara Uji Geser Langsung Batu

SNI 2824:2011 Cara Uji Geser Langsung Batu

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang ‘Cara uji geser langsung batu’ merupakan revisi dari SNI 03-2824-1992, Metode pengujian geser langsung batu, dengan perubahan pada judul, penambahan istilah dan definisi, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir.

SNI-2824:2011-Cara-Uji-Geser-Langsung-Batu
SNI 2824:2011 Cara Uji Geser Langsung Batu

SNI 2824:2011 Cara Uji Geser Langsung Batu
No. Urut
: 53
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 19 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 2824:2011
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Cara uji ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian laboratorium mengenai kuat geser batu. Tujuan cara uji ini untuk memperoleh parameter kuat geser batu.
Pengujian dilakukan dengan cara memberikan tegangan geser sampai batuan mengalami keruntuhan pada tegangan normal tertentu. Hasil pengujian berupa kekuatan geser batu yang dinyatakan dengan sudut geser dalam ø dan kohesi c.

Pada batuan masif akan diperoleh kekuatan geser puncak, sedangkan pada batuan berdiskontinuitas dapat diperoleh kekuatan geser residual yang mencerminkan kekuatan geser disepanjang bidang diskontinuitas.

Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan cara uji geser langsung batu untuk memperoleh nilai sudut geser dalam dan kohesi. Standar ini membahas cara uji, perhitungan, laporan hasil uji geser langsung batu di laboratorium dan hanya berlaku untuk batu lemah atau batu berdiskontinuitas.

Acuan Normatif

SNI 2436 Tata cara pencatatan dan interpretasi hasil pemboran inti.
SNI 2461 Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktural.
SNI 2848 Tata cara pembuatan benda uji untuk pengujian laboratorium mekanika batuan.

Istilah dan Definisi

Batu berdiskontinuitas adalah massa batuan yang mempunyai perlapisan, kekar maupun sesar
Batu lemah adalah batu yang mempunyai nilai kuat tekan uniaxial antara 7 MPa s.d. 24 MPa
Gaya geser puncak adalah gaya geser maksimum persatuan luas yang diperlukan untuk menggeser benda uji
Gaya geser sisa adalah gaya geser  yang sudah konstan setelah benda uji mengalami keruntuhan
Keruntuhan adalah suatu keadaan dimana gaya geser yang diberikan sesaat setelah mencapai maksimum

Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan yang dipakai pada pengujian ini adalah :
a. Dua unit dongkrak hidraulis, kapasitas 25 kN dan 50 kN, untuk memberikan beban dan gaya dorong yang masing-masing dilengkapi dengan manometer tekanan dengan ketelitian ±  0,001 kN.
b. Alat pengukur pergerakan atau pergeseran dengan ketelitian ± 0,001 mm.
c. Satu set tempat uji yang terbelah dan terdiri dari dua bagian yang sama.
d. Semua timbangan, alat ukur pergerakan, manometer harus dikalibrasi 6 bulan sekali atau kurang dari waktu tersebut apabila dianggap perlu.

Benda Uji Silinder

Benda uji silinder harus dibuat dengan ketentuan, sebagai berikut :
a. Benda uji diambil dari tabung bor inti berukuran minimal NX (54 mm) dan panjang ± 1,5 kali diameter.

b. Diameter benda uji sepanjang contoh tidak boleh berbeda lebih dari 0,1 mm, dan permukaan keliling silinder harus rata; permukaan lingkaran atas dan bawah juga harus rata dan tidak boleh berbeda lebih dari 0,05 mm.

c. Pengukuran diameter benda uji harus dilakukan pada bagian atas, tengah dan bawah, masing-masing dua kali dan diambil nilai rata-ratanya.

d. Pengukuran tinggi benda uji harus dilakukan sepanjang dua bidang orthogonal diametris dan hasilnya dirata-ratakan.

e. Benda uji harus dimasukan ke dalam alat cetak dengan bantuan alat penjepit agar posisinya ada ditengah-tengah.

f. Campuran adukan harus di cor ke dalam cetakan hingga rata dan biarkan selama ± 24 jam, lalu benda uji berikut pembungkusnya dikeluarkan dari cetakan.

g. Benda uji yang belum terbungkus harus dimasukan kedalam cetakan yang telah berisi campuran dan ratakan hingga bagian atas dan bawah pembungkus tidak saling melekat dengan celah yang berjarak sekitar 0,5 cm s.d1,0 cm.

Benda Uji Balok

Bentuk dan dimensi benda uji balok harus memenuhi ketentuan berikut :
a. Bentuk benda uji batu dibuat dari contoh blok dengan sisi-sisi minimal 54 mm dan panjang = 1,3 kali sisi.

b. Pengukuran panjang dan lebar benda uji harus dilakukan pada 2 bidang sejajar bagian atas dan bawah sebanyak empat kali, kemudian hasilnya dirata-ratakan; tinggi benda uji diukur empat kali yang hasilnya dirata-ratakan pula.

c. Pengukuran pada butir b) tersebut dilakukan sampai ketelitian ± 0,1 mm.

d. Pembungkus benda uji dilakukan dengan campuran adukan seperti pada benda uji berbentuk silinder.

Benda uji berdiskontinuitas

Benda uji ini harus dibuat dengan ketentuan berikut :
a. Contoh batu harus diambil dari bor inti yang panjangnya ± 1,3 kali s.d. 1.5 kali diameter sehingga bidang diskontinuitas ada di tengah.

b. Benda uji harus dimasukan kedalam cetakan dengan bantuan alat penjepit supaya bidang diskontinuitasnya pada posisi horizontal.

c. Adukan yang digunakan sama dengan yang dipakai pada benda uji  silinder atau balok.

Prosedur Uji

Lingkup: persiapan, pengujian dan perhitungan serta penggambaran hasil pengujian, sebagai berikut:

1. Persiapan dan pengujian, sebagai berikut:

a. Letakkan benda uji batu yang telah dibungkus dengan adukan ke dalam alat geser
b. Pasang penutup dan pasang slang-slang hidraulis ke alat pemberi tekanan normal dan geser
c. Pasang alat ukur pergerakan horizontal atau geseran dan alat ukur pergerakan vertikal
d. Berikan tekanan normal yang masing-masing merupakan kelipatan dua pada benda uji pertama, kedua dan ketiga, sehingga tekanan normal maksimum yang diberikan tidak melebihi nilai kuat tekan satu sumbu benda uji batu (nilai kuat tekan ini diperoleh dari hasil penggujian kuat tekan satu sumbu pada benda uji batu yang sama dan sejenis)
e. Berikan gaya geser dengan kenaikan secara bertahap dan setelah gaya geser puncak dicapai, lanjutkan sampai diperoleh gaya geser sisa
f. Catat tekanan normal, tekanan geser dan pergeseran selama pengujian
g. Hentikan pengujian setelah gaya geser sisa tercapai, yaitu setelah angka pembacaan tetap (konstant), minimal pembacaan dilakukan 10 kali
h. Lepaskan penutup dan keluarkan benda uji berikut pembungkusnya dari dalam alat
i. Ukur luas bidang permukaan benda uji yang mengalami keruntuhan
i. Lakukan langkah a) sampai dengan i) untuk benda uji lainnya

2. Perhitungan dan penggambaran hasil pengujian sebagai berikut:

a. Hitung tegangan normal dengan memakai rumus (c), (f) tergantung pada bentuk dan posisi benda uji

b. Hitung tegangan geser dengan memakai rumus (d), (h)  tegantung pada bentuk luas penampang bidang geser benda uji

c. Gambar hasil tegangan maksimum dan tegangan sisa untuk 1 rangkaian pengujian dan tentukan masing-masing kohesi (c) dan sudut geser dalam (ø)

Laporan Uji

Laporan hasil pengujian dalam bentuk formulir dan grafik, yang antara lain berisi :
a. Lokasi dan tanggal pengujian
b. Nama-nama penguji, pengawas, dan penanggung jawab hasil uji dengan dibutuhi tanda tangannya
c. Litologi dan kondisi benda uji
d. Nomor dan dimensi benda uji
e. Macam pengujian berikut data pengujian dan hasil penghitungan
f. Posisi bidang diskontinuitas kalau ada

Download SNI 2824:2011 Cara Uji Geser Langsung Batu

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 2824:2011 Cara uji geser langsung batu, dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian laboratorium mengenai kuat geser batu. Tujuan cara uji ini untuk memperoleh parameter kuat geser batu.

Post a Comment for "SNI 2824:2011 Cara Uji Geser Langsung Batu"