Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Jembatan

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Jembatan

Pedoman ini mengatur pelaksanaan pekerjaan pondasi jembatan yang mencakup tahapan pengujian tanah, penyelidikan geoteknik, pemilihan jenis pondasi jembatan, pelaksanaan pondasi jembatan dan pengujian kekuatan pondasi. Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pengawasan dan kecocokan metode yang dipakai.

Petunjuk-Teknis-Pengujian-Tanah-Jembatan
Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Jembatan

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Jembatan
No. Urut
: 41
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 54 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : -
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Acuan normatif

SNI 03-1738-2011 Cara Uji CBR Lapangan
SNI 1744-2012 Metode Uji CBR Laboratorium
SNI 1964-2008 Cara Uji Berat Isi Tanah
SNI 1966-2008 Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indek Plastisitas Tanah
SNI 2436:2008 Tata Cara Pencatatan dan Identifikasi Hasil Pengeboran Inti
SNI 2451-2008 Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Beton Sederhana Bentang 5 m Sampai dengan 25 m Dengan Pondasi Tiang Pancang 

SNI 2827-2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir
SNI 03-3423-2008 Cara Uji Analisis Ukuran Butiran Tanah
SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara dalam Agregat
SNI 03-4434-1997 Spesifikasi Tiang Pancang Beton Pracetak Untuk Pondasi Jembatan
SNI 03-6747-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Tiang Untuk Jembatan
SNI 03-6795-2002 Metode Pengujian Untuk Menentukan Jenis Tanah Ekspansif
SNI 1742:2008 Cara Uji Kepadatan Ringan untuk Tanah
SNI 1976:2008 Cara Koreksi Kepadatan Tanah yang Mengandung Butiran Kasar
SNI 2813:2008 Cara Uji Kuat Geser Langsung Tanah Terkonsolidasi dan Terdrainase
SNI 3454:2008 Tata Cara Pemasangan Instrumen Magnetos dan Pemantauan Pergerakan Vertikal Tanah

SNI 4153-2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan SPT
SNI 6424:2008 Cara Uji Potensi Pengembangan atau Penurunan Satu Dimensi Tanah Kohesif
SNI 1725:2016 Standar Pembebanan Untuk Jembatan
Pd T-03.2-2005-A Penyelidikan Geoteknik Untuk Fondasi Bangunan Air
Pt T-43-2000-A Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan Tanah
ASTM D1143 Standard Method Of Testing Piles Under Static Axial Compressive Loads
ASTM D1586 Standard Test Method for Standarf Penetration Test (SPT) And Split-Barrel Sampling of Soils

ASTM D-1587 Standard Practice for Thin-Walled Tube Sampling of Soils for Geotechnical Purposes

ASTM D-1883 Standard Test Method for California Bearing Ratio (CBR) of Laboratory-Compacted Soils

ASTM D2435 Standard Test Method for One-Dimensional Consolidation Properties of Soil Using Incremental Loading

ASTM D2216 Standard Test Methods for Laboratory Determination of Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass

ASTM 2487 Standard Practice for Classification of Soils for Engineering Purpose (Unifield Soil Classification System)

ASTM 2488 Standard Practice for Description and Identification of Soils (Visual Manual Procedure)

ASTM D2850 Standard Test Method for Unconsolidated-Undrained Triaxial Compression Test on Cohesive Soils

ASTM D2974 Standard Test Method for Moisture, Ash, and Organic Matter of Peat and Other Organic Soils

ASTM D3441 Standard Test Method for Mechanical Cone Penetration Tests of Soil
ASTM D3689 Method for Testing Individual Piles Under Static Axial Tensile Load
ASTM D3740 Practice for Minimum Requirement for Agencies Engaged in Testing and/or Inspection of Soil and Rock as Used in Engineering Design and Construction
ASTM D3966 Standard Test Methods for Deep Foundations Under Lateral Load
ASTM D4186 Standard Test Method for One-Dimensional-Consolidation Properties of Saturated Cohesive Soils Using Controlled-Strain Loading

ASTM D4220 Standard Practices for Preserving and Transporting Soil Sample
ASTM D427  Test Method for Shrinkage Factors of Soils by the Mercury Method
ASTM D4318 Standard Test Method for Liquid Limit, Plastic Limit, and Plasticity Index of Soils
ASTM D4767 Standard Test Method for Consolidated Undrained Triaxial Compression Test for Cohesive Soils

ASTM D4943 Standard Test Method for Shrinkage Factors of Soils by the Wax Method
ASTM D5778 Standard Test Method of Electronic Friction Cone and Piezocone Penetration Testing of Soils

ASTM D6026 Practice for Using Significant Digits in Geotechnical Data
ASTM D-698 Standard Test Method for Laboratory Compaction Characteristics of Soils Using Standard Effort

ASTM 7765  Standard Practice for Use of Foundry Sand in Structural Fill and
ASTM D854 Standard Test Method for Specific Gravity of Soil Solids by Water Pycnometer
AASHTO LRFD Bridge Design Spesification Vol.6

Daftar Istilah

Auger adalah Alat untuk melakukan pengeboran

Beban Uplift adalah Beban yang berkerja pada arah vertikal dan mengarah ke atas. 3.5 Beton Prategang

Core Box adalah Kotak kayu tempat diletakan core sample untuk memudahkan pendeskripsian dan dokumentasi core sample yang dibentuk sesuai dengan diameter core sample dan panjangnya menyesuaikan (biasanya 1 m)

Coring adalah Pengeboran yang dilakukan untuk mengambil contoh sampel pada lapisan litologi di bawah permukaan sebagai data geologi

Energi Disipasi adalah Energi yang hilang dalam suatu sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi lain yang tidak menjadi tujuan suatu sistem

Friction Pile adalah Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah akibat dari gesekan antara tanah dengan sisi-sisi tiang pancang, atau dengan kata lain kemampuan tiang pancang dalam menahan beban yang mengandalkan gaya gesekan antara tiang dengan tanah disekelilingnya

Konus adalah Alat pada uji sondir untuk mengetahui nilai tahanan ujung (qc)

Konsolidasi adalah Suatu proses pemampatan tanah, dan berkurangnya volume pori dalam tanah yang menghasilkan bertambahnya daya dukung tanah

Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression) adalah Tekanan aksial benda uji pada saat mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20%

Oprit adalah Timbunan tanah yang berada di ujung jembatan yang berfungsi untuk menyamakan elevasi jalan dengan elevasi jembatan

Palu/pemberat adalah Besi atau baja masif berbentuk silinder dan di tengahnya berlubang lebih besar sedikit daripada diameter pipa bor

Permeabilitas adalah Suatu sifat atau kemampuan dari suatu membrane untuk dapat dilewati oleh suatu zat

Sondir (Cone Penetration Test) adalah Uji untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan luas

Standard Penetration Test (SPT) adalah Dynamic penetration test yang dilakukan di lapangan untuk mendapatkan data geotenik berupa sifat-sifat tanah

Split Barrel Sampler adalah Alat berupa tabung yang dibelah dua dan kedua ujungnya dipegang dengan mur dan dipasang pada ujung pipa bor pada waktu pelaksanaan pengujian SPT

Static Loading test adalah Salah satu metode pengujian untuk mengetahui daya dukung pondasi dengan memasang beban statik di kepala tiang

Tanah Kohesif adalah Tanah yang mempunyai sifat lekatan antar butir-butirnya dan mengandung lempung yang cukup banyak

Tanah Lempung adalah Partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer dan mengandung leburan silica dan/atau aluminium yang halus.
Uji Triaxial adalah Salah satu uji laboratorium yang paling umum digunakan untuk mengetahui properti tanah

Undisturb Sample (UDS) adalah Pengambilan sampel tanah dengan menggunakan tabung agar tanah yang didapat merupakan kondisi tanah tidak terganggu

Penyelidikan Lapangan

Tujuan mendasar dari sebuah penyelidikan lapangan adalah mendapatkan data untuk keperluan desain dan pelaksanaan konstruksi dari sebuah proyek. Penyelidikan lapangan dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi pelapisan dan parameter tanah

Oleh karena itu, penentuan jenis dan penempatan titik-titik pengujian lapangan menjadi sangat penting. Penyelidikan lapangan yang umum dilakukan adalah berupa sondir mekanik dan pemboran teknik untuk pengambilan coring, Undisturb Sample (UDS) dan pelaksanaan Standard Penetration Test (SPT). Pengamatan muka air tanah pada setiap lubang bor teknik dilakukan untuk mengetahui kedalaman muka air tanah

Laporan penyelidikan geoteknik harus sesuai standar. Data yang ada harus cukup lengkap dan dapat digunakan untuk keperluan desain

Profil dan analisis parameter tanah yang disampaikan dalam laporan penyelidikan geoteknik paling tidak harus meliputi :
1. Profil tanah untuk perencanaan (design profile) harus mewakili kondisi lapisan tanah , khususnya parameter-parameter tanah untuk perencanaan pondasi
2. Muka air tanah
3. Daya dukung tanah  untuk jenis pondasi yang disarankan
4. Parameter tanah untuk analisis penurunan bangunan jangka pendek dan jangka panjang
5. Parameter tanah untuk analisis dinding penahan tanah untuk kondisi  baik undrained maupun drained.
Selain itu, klasifikasi jenis tanah dan profil lapisan lapisan tanah minimal sampai kedalaman 30 m yang dimulai dari permukaan tanah asli.

Tahapan Penyelidikan Lapangan

Penyelidikan lapangan harus direncanakan dan dilaksanakan dalam sebuah tahapan, yaitu:
1. Pengumpulan Data Terdahulu, Studi Literatur dan Peninjauan Lapangan
Informasi awal yang dapat dikumpulkan adalah kondisi geologi, kegempaan regional, peraturan setempat, dan besarnya beban dari struktur. Informasi ini akan membantu perencana geoteknik untuk memutuskan tahap penyelidikan geoteknik selanjutnya

2. Penyelidikan Utama
Tujuan dari penyelidikan utama ini adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat untuk menghasilkan suatu desain serta metode pelaksanaan yang ekonomis dan aman. Metode-metode yang umumnya digunakan dalam penyelidikan lapangan di Indonesia adalah:
- Pendugaan (Soundings)
- Uji Sumur (Trial pit)
- Pemboran (Boreholes)
- Uji lapangan langsung (In situ tests)

Lokasi dari titik-titik penyelidikan, seperti lubang bor, sondir, uji sumur, maupun uji-uji langsung di lapangan, harus ditentukan sehingga gambaran geologi umum dari lokasi secara keseluruhan dapat diperoleh dengan detil dan sifat- sifat teknik dari tanah di bawah permukaan

3. Penyelidikan Tambahan
Ketika penyelidikan keseluruhan mengungkapkan bahwa kondisi tanah yang ada  tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka menjadi perlu atau diharapkan untuk dapat dilaksanakan suatu penyelidikan tambahan

Penyelidikan lapangan tambahan mungkin diperlukan untuk mendapatkan informasi tambahan dan atau untuk mengkonfirmasi atau menolak data yang meragukan. Kadangkala kebutuhan akan penyelidikan tambahan ini dapat diabaikan jika penyelidikan utama dilakukan dengan pengawasan yang tepat

Masalah-masalah dapat diidentifikasi selama pelaksanaan penyelidikan utama ini, dan perencanaan dari penyelidikan dapat pula dimodifikasi atau dikembangkan untuk mendapatkan informasi tambahan yang dibutuhkan

Download Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Jembatan

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Jembatan mengatur pelaksanaan pekerjaan pondasi jembatan yang mencakup tahapan pengujian tanah, penyelidikan geoteknik, pemilihan jenis pondasi jembatan, pelaksanaan pondasi jembatan dan pengujian kekuatan pondasi.waktu tertentu.

Post a Comment for "Petunjuk Teknis Pengujian Tanah Jembatan"