Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Bagian dan Tipe Jembatan Dalam Teknik Sipil

Pengertian-Bagian-dan-Tipe-Jembatan-Dalam-Teknik-Sipil
Pengertian Bagian dan Tipe Jembatan Dalam Teknik Sipil
Memuat…

Pengertian Jembatan

Jembatan adalah suatu bangunan yang menghubungkan suatu jalan yang menyilang dengan sungai/saluran air, lembah atau dengan jalan lain. Tanpa adanya jembatan, akses transportasi darat akan sulit untuk dilewati. Keberadaan jembatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan pada jalur lalulintas darat.

Daftar Istilah Pada Jembatan

Abutment adalah Pilar jembatan yang berada di ujung jembatan yang berada di atas oprit.

Bearing adalah Sistem keseluruhan dari suatu bagian jembatan yang digunakan untuk mentransfer tegangan dari struktur bagian atas ke struktur bagian bawah yang dapat memberikan pergerakan pada bagian atas struktur jembatan.

Beton Prategang adalah Beton yang telah mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.

Beton Siklop adalah Beton dengan perbandingan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
Detail Engineering Design (DED) adalah Detail gambar yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi.

DPT (Dinding Penahan Tanah) adalah Komponen struktur bangunan penting utama untuk jalan raya dan bangunan lingkungan lainnya yang berhubungan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi yang berbeda.

Elastomer adalah bantalan karet sebagai dudukan gelagar jembatan.

Friction Pile adalah Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah akibat dari gesekan antara tanah dengan sisi-sisi tiang pancang, atau dengan kata lain kemampuan tiang pancang dalam menahan beban yang mengandalkan gaya gesekan antara tiang dengan tanah disekelilingnya.

Girder adalah Sebuah balok diantara dua penyangga dapat berupa pier ataupun abutment pada suatu jembatan atau fly over.

Oprit adalah Timbunan tanah yang berada di ujung jembatan yang berfungsi untuk menyamakan elevasi jalan dengan elevasi jembatan.

Pier adalah Tiang jembatan yang memikul beban keseluruhan dari jembatan tersebut.

Pile Cap adalah Untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus disebarkan ke tiang pancang dimana masing-masing pile menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung yang diijinkan. 

Pipa cucuran adalah pipa yang berasal dari pvc atau dari baja yang berfungsi sebagai pembuangan air dari plat lantai jembatan

Plat injak adalah beton bertulang yang yang terletak dibibir oprit, berdekatan dengan back wall

Sayap (Wing Walls) adalah konstruksi beton bertulang yang berada pada tepi abutmen, yang berfungsi menahan tekanan tanah di oprit.

Tiang sandaran adalah tiang yang terbuat dari beton bertulang atau dari baja yang berfungsi sebagi pengait pipa sandaran (railing).

Trotoar jembatan adalah elemen jembatan yang terbuat dari beton yang berfungsi sebagai tempat pejalan kaki.

Tembok sedada (parapet) adalah tembok yang terbuat dari beton yang berfungsi sebagai tempat papan nama jembatan dan pengaman jembatan.

Bagian-Bagian Jembatan

Bangunan jembatan pada umumnya terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu:
1. Bangunan Atas
Bangunan atas terdiri dari atas bangunan yang berfungsi untuk lintasan penghubung dan merupakan bagian jembatan yang terletak di sebelah atas landasan. 

2. Bangunan Bawah
Bangunan bawah merupakan sistem yang mendukung bangunan atas antara lain terdiri dari kepala jembatan (abutmen atau pilar), tembok sayap (wing wall) dan pondasi jembatan. 

3. Bangunan Pelengkap
Bangunan pelengkap jalan di antaranya terdiri dari jalan pendekat (oprit), bangunan pengaman jalan/sungai, elemen drainase dan lain-lain.

Tipe Tipe Jembatan

Jembatan memiliki beberapa tipe berdasarkan bentuk struktur di atasnya, lama waktu penggunaan, fungsi, panjang bentang, dan bahan konstruksi. Berikut ini merupakan tipe-tipe jembatan:

A. Berdasarkan Bentuk struktur atas

Berdasarkan Bentuk struktur atas jembatan dibagi menjadi 5 tipe jembatan, yaitu :
1. Jembatan lengkung batu
2. Jembatan rangka
3. Jembatan beton
4. Jembatan gantung
5. Jembatan cable stayed

B. Berdasarkan Lama waktu penggunaan

Berdasarkan Lama waktu penggunaan jembatan dibagi menjadi 3 tipe jembatan, yaitu :
1. Jembatan sementara/ darurat
2. Jembatan semi permanen
3. Jembatan permanen

C. Berdasarkan Jembatan menurut fungsinya

Berdasarkan Jembatan menurut fungsinya jembatan dibagi menjadi 4 tipe jembatan, yaitu :
1. Jembatan jalan raya
2. Jembatan jalan rel
3. Jembatan talang air atau waduk
4. Jembatan untuk penyebrangan pipa

D. Berdasarkan Panjang bentang

Berdasarkan Panjang bentang jembatan dibagi menjadi 3 tipe jembatan, yaitu :
1. Bentang pendek (< 20 m)
2. Bentang sedang (20 m – 100 m)
3. Bentang panjang (> 100 m)

E. Berdasarkan Bahan Konstruksi

Berdasarkan Bahan Konstruksi jembatan dibagi menjadi 4 tipe jembatan, yaitu :
1. Jembatan dari beton
2. Jembatan dari baja
3. Jembatan dari kayu
4. Jembatan bahan komposit

Kesimpulan

Jembatan dibangun untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan. Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

Post a Comment for "Pengertian, Bagian dan Tipe Jembatan Dalam Teknik Sipil"