Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Uji Indeks Ekspansi Tanah

SNI 13-6425-2000 Metode Uji Indeks Ekspansi Tanah

Standar ini adalah revisi SNI 13-6425-2000, Metode pengujian indeks pengembangan tanah merupakan adopsi identik dari standar ASTM D 4829-08a, Standard test method for expansion index of soils. Untuk tujuan istilah international standar diganti dengan National Standard dan diterjemahkan menjadi standar nasional

SNI-13-6425-2000-Metode-Uji-Indeks-Ekspansi-Tanah
SNI 13 6425 2000 Metode Uji Indeks Ekspansi Tanah

SNI 13-6425-2000 Metode Uji Indeks Ekspansi Tanah
No. Urut
: 40
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 32 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 13-6425-2000
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

SNI ini direvisi karena sudah berumur lebih dari lima tahun dan acuan yang digunakan sudah mengalami perubahan. SNI ini disusun sesuai dengan ketentuan yang diberikan dalam Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 03.1:2007, Adopsi Standar Internasional dan Publikasi Internasional lainnya Bagian 1: Adopsi Standar Internasional menjadi SNI (ISO/IEC Guide 21-1:2005, Regional or national adoption of International Standards and other International Deliverables – Part 1: Adoption of International Standard, MOD)

SNI ini berisi tentang metode uji tanah untuk mendapatkan potensi indeks ekspansinya. Secara teknis tanah sebagai contoh uji dipadatkan dalam kejenuhan tertentu kemudian digenangi air suling untuk mendapatkan besar indeks ekspansi dalam interval waktu tertentu

Standar ini sebagai identifikasi awal untuk mengetahui jenis dan/ atau sifat tanah terhadap potensi ekspansi secara kuantitatif dan bermanfaat dalam pertimbangan perencanaan konstruksi. tetapi tidak secara langsung dapat menjamin keakuratan hasil desain

Standar ini dapat diterapkan di Indonesia mengingat beberapa daerah/lokasi mempunyai sifat tanah ekspansif dan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan konstruksi bangunan

Ruang Lingkup

Metode uji ini digunakan untuk mengetahui potensi ekspansi tanah yang dipadatkan saat digenangi air suling

Metode uji ini merupakan metode yang sederhana dalam menentukan potensi ekspansi tanah yang dipadatkan untuk aplikasi rekayasa dalam praktek  dengan menggunakan parameter indeks

Nilai-nilai yang dinyatakan dalam satuan SI harus dianggap sebagai standar. Nilai-nilai yang dinyatakan dalam satuan pon inci merupakan pendekatan

Metode ini digunakan untuk menjelaskan cara data dikumpulkan, dihitung atau dicatat. Standar ini tidak terkait langsung dengan keakuratan data yang dapat diterapkan untuk desain dan/atau kegunaan lain. Bagaimana pengguna menerapkan hasil yang didapatkan dengan menggunakan standar ini tergantung pada lingkup penerapannya

Standar ini tidak memasukkan masalah-masalah keselamatan sehubungan dengan penggunaannya. Pemakai standar ini bertanggung jawab untuk menetapkan cara-cara keselamatan dan kesehatan, serta menentukan batas penerapan aturan sebelum menggunakannya

Acuan normatif

D 653 Terminology Relating to Soil, Rock and Contained Fliuds
D 698 Test Method for Laboratory Compaction Characteristics of Soil Using Standard Effort (12 400 ft lbf/ft3(600 kN-m/m3))
D 854 Test Method for Specific Gravity of Soils Solid by Water Pycnometer
D 2216 Test Method for Laboratory Determination of Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass
D 2435 Test Method for One-Dimensional Consolidation Properties of Soils Using Incremental Loading
D 3740 Practice for Minimum Requirements for Agencies Engaged in the Testing and/or Inspection of Soil and Rock as Used in Engineering Design and Construction
D 3877 Test Method for One-Dimensional Expansion, Shrinkage and Uplift Pressure of Soil-Lime Mixtures
D 4753 Guide for Evaluating, Selecting and Specifying Balances and Scales Masses for Use in Soil, Rock and Construction Materials Testing
D 6026 Practice for Using Significant Digits in Geotechnical Data
E 11 Specification for Wire Cloth and Sieves for Testing Purposes (SNI 03-6866-2002 Spesifikasi anyaman kawat untuk keperluan pengujian
E 145 Specification for Gravity-Convection and Forced-Ventilation Ovens

Ringkasan Metode Uji

Benda uji disiapkan dengan cara memadatkan tanah uji dalam ring logam pada derajat kejenuhan 50% ± 2%. Benda uji dan ring logam kemudian ditempatkan pada konsolidometer

Kemudian tekanan vertikal 6,9 kPa (1 lbf/in) dikerjakan pada benda uji yang kemudian digenangi dengan air suling. Deformasi dari contoh uji dicatat selama 24 jam atau sampai kecepatan deformasi yang terjadi kurang dari 0,005 mm/jam (0,0002 in/jam), mana yang tercapai lebih dahulu, waktu pencatatan minimum adalah 3 jam untuk kondisi pada saat kecepatan rata-rata deformasi kurang dari 0,005 mm/jam

Arti dan Kegunaan

Indeks ekspansi mengindikasikan potensi pengembangan tanah yang dipadatkan.
Nilai IE tidak merupakan duplikasi kondisi lapangan tertentu seperti berat isi tanah, kadar air, pembebanan, struktur tanah setempat atau kandungan kimia air tanah. Akan tetapi, konsistensi kondisi uji harus digunakan dalam menyiapkan contoh pemadatan yang mempunyai korelasi langsung dengan data dari laboratorium lain

Peralatan

1. Cetakan

Cetakan harus berbentuk silinder, terbuat dari logam, memiliki kapasitas dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar 1. Cetakan ini memiliki bagian atas yang bisa dilepas yang ditandai di bagian dalam (diameter) 50,8 mm (2,00 in) di atas dasar. Bagian bawah cetakan didesain sebagai dudukan ring baja anti karat yang dapat dilepas mempunyai ukuran tinggi 25,4 mm (1 in), diameter dalam 101,9 mm (4,01 in) dan tebal dinding tidak kurang dari 3,10 mm (0,120 in)

2. Penumbuk

Sebuah penumbuk logam dengan ujung berbentuk lingkaran dan memiliki diameter 50,8 mm (2,00 in), berat 2,5 kg (5,5 lbm) dan harus dilengkapi dengan pengaturan yang sesuai untuk mengontrol tinggi jatuh bebas dari 304,8 mm ± 1,3 mm (12 in ± 0,05 in) di atas permukaan contoh tanah yang dipadatkan. Lihat ASTM D 698 untuk spesifikasi penumbuk yang sesuai

3.Timbangan

Timbangan minimal berkapasitas 1000 gram memenuhi persyaratan ASTM D 4753, Class GP2

4. Oven pengering

Oven pengering yang dikontrol dengan termostat yang mampu menjaga suhu 110ºC ± 5ºC (230ºF ± 9ºF) untuk mengeringkan kadar air contoh tanah

5.Perata

Perata baja yang mempunyai panjang minimal 150 mm (6 in) dan memiliki satu sisi tajam

6. Ayakan

Sebuah ayakan yang berukuran 4,75 mm (no. 4) yang sesuai dengan persyaratan pada ASTM E 11.

7. Peralatan pencampur

Peralatan pencampur seperti panci pengaduk, sendok, sendok aduk, danspatula, atau alat mekanik yang cocok untuk mencampur dengan sempurna contoh uji tanah dengan penambahan air

8. Pembeban

Sebuah konsolidometer atau alat pembeban lain yang sejenis seperti yang dijelaskan dalam ASTM D 2435 untuk menopang dan merendam benda uji dengan beban vertikal dan untuk mengukur perubahan tinggi benda uji. Ring konsolidometer harus seperti yang diuraikan pada 6.1.

9. Lempeng/batu pori

Lempeng pori harus rata dan berbutir halus untuk meminimalkan masuknya butiran tanah ke dalam batu pori/lempengan berpori dan harus dapat mengurangi perpindahan palsu yang disebabkan oleh posisi benda uji pada permukaan batu pori/lempengan berpori

Persiapan Benda Uji

1. Kadar air

Campur contoh tanah yang representatif dengan air suling yang cukup untuk membuat tanah mempunyai kadar air dengan derajat kejenuhan 50% ± 2% pada kondisi dipadatkan. Setelah dilakukan pencampuran, ambil contoh tanah representatif untuk penentuan kadar air dan sisa dari contoh tanah disimpan dalam wadah yang kedap udara untuk jangka waktu 16 jam

Timbang contoh segera dalam keadaan lengas, dan keringkan dalam oven dengan temperatur 110ºC ± 5ºC (230ºF ± 9ºF) paling sedikit 12 jam, atau sesuai dengan ASTM D 2216, sampai mencapai berat yang tetap. Berat contoh tanah untuk pengujian kadar air minimal 100 g sesuai ASTM D 2216. Kadar air dari contoh ditentukan sesuai ASTM D 2216 dengan ketelitian 0,1% atau lebih kecil

2. Pemadatan Benda Uji

Siapkan benda uji dengan memadatkan tanah yang telah diperam (dijaga kondisinya) dalam cetakan berdiameter 101,9 mm (4,01 in)  dengan dua lapisan yang sama untuk mendapatkan ketebalan sekitar 50,8 mm (2 in) dalam keadaan padat

Padatkan setiap lapisan dengan 15 kali tumbukan yang tersebar merata dengan menggunakan penumbuk yang mempunyai tinggi jatuh bebas 305 mm ± 2,5 mm (12 in ± 0,1 in) di atas permukaan tanah bila menggunakan penumbuk jenis selongsong, atau 305 mm ± 2,5 mm (12 in ± 0,1 in) di atas permukaan lapisan yang telah dipadatkan bila menggunakan penumbuk yang dipasang tetap

Kasarkan permukaan lapisan pertama yang telah dipadatkan dengan cara menggurat-gurat dengan pisau, atau benda lain yang sesuai, sebelum menambahkan material lapisan kedua. Selama pemadatan cetakan ditempatkan pada alas yang kokoh, seperti kubus beton dengan berat tidak kurang dari 90 kg (200 lb)

3. Penyesuaian Benda Uji

Setelah pemadatan, lepaskan bagian atas dan bawah cetakan dari ring dalam dan ratakan dengan hati-hati benda uji di dalam ring pada bagian atas dan bawah dengan menggunakan pisau perata

4. Tinggi Benda Uji

Tentukan tinggi awal benda uji H1 dengan ketelitian 0,03 mm (0,001 in) atau sama dengan prosedur bagian 7 pada ASTM D 3877 atau dianggap sama dengan tinggi ring benda uji

5. Derajat kejenuhan

Hitung kadar air sesuai dengan ASTM D 2216 dan berat isi kering sesuai dengan Bagian 11 ASTM D 698. Tentukan derajat kejenuhannya dengan menggunakan rumus 1. Jika derajat kejenuhannya tidak mencapai 50% ± 2%, siapkan benda uji yang lain

Sesuaikan kadar air dari benda uji yang baru berdasarkan perhitungan derajat kejenuhan dan siapkan benda uji untuk derajat kejenuhan 50% ± 2% sesuai dengan 8.1 – 8.4. Tingkatkan kadar air jika derajat kejenuhannya kurang dari 50% dan kurangi jika lebih dari 50%

Prosedur

Tempatkan benda uji yang telah dipadatkan dalam ring konsolidometer atau alat pembeban yang setara lainnya, dengan lempeng pori kering udara yang diletakkan pada bagian atas dan bawah benda uji

Beri beban pada benda uji yang menghasilkan tekanan total 6,9 kPa (1 lbf/in2) termasuk berat lempeng pori pada bagian atas dan berat penyeimbang dari bagian alat pembeban. Biarkan benda uji memampat pada tekanan ini selama 10 menit. Setelah itu lakukan pembacaan awal D1 pada jarum pengukur konsolidometer dengan ketelitian 0,03 mm (0,001 in) atau yang lebih baik

Genangi benda uji dengan air suling, lakukan pembacaan pada jarum pengukur secara periodik selama 24 jam sesuai ASTM D 2435 atau sampai laju ekspansi kurang dari 0,005 mm/jam (0,0002 in/h). Akan tetapi, jika hal itu tidak terjadi, lakukan pembacaan selama tidak kurang dari 3 jam

Pindahkan benda uji dari alat pembeban setelah pembacaan akhir D2 yang diperoleh dengan resolusi 0,03 mm (0,001 in) atau resolusi yang lebih baik dan tentukan selisih tinggi (∆H) yaitu selisih antara pembacaan akhir dan awal dari jarum pengukur. Tentukan massa benda uji dengan ketelitian terdekat 0,1 gram ( 2,2 x 10-4 lbm)

Download SNI 13-6425-2000 Metode Uji Indeks Ekspansi Tanah

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 13-6425-2000 Metode uji indeks ekspansi tanah untuk mendapatkan potensi indeks ekspansinya. Secara teknis tanah sebagai contoh uji dipadatkan dalam kejenuhan tertentu kemudian digenangi air suling untuk mendapatkan besar indeks ekspansi dalam interval waktu tertentu

Post a Comment for "Metode Uji Indeks Ekspansi Tanah"