Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Uji Sifat Dispersif Tanah Alat Pinhole

SNI 3405:2011 Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Dengan Alat Pinhole

SNI 3405:2011 Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole merupakan revisi dari SNI 03-3405-1994, Metode pengujian sifat dispersif tanah dengan alat Pinhole, yang mengacu pada ASTM 04647-87, Test method for identification and classification of disversive clay soils by the pinhole tesf', dengan beberapa perubahan pada judul.

SNI-3405:2011-Cara-Uji-Sifat-Dispersif-Tanah-Dengan-Alat-Pinhole
SNI 3405:2011 Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Dengan Alat Pinhole

SNI 3405:2011 Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Dengan Alat Pinhole
No. Urut
: 22
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 22 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 3405:2011
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Dalam desain bangunan air sering dilakukan analisis rembesan dan stabilitas dengan menggunakan parameter desain untuk menentukan tingkat keamanan yang tinggi dan kestabilan bangunan

Bangunan air atau tanggul sebaiknya tidak dibangun dengan tanah yang mengandung tanah dispersif yang bersifat khusus, karena tanah ini merupakan lempung berproblema. Tanah lempung dispersif mudah tererosi baik di permukaan maupun di dalam timbunan tanah walaupun mempunyai indeks plastisitas tinggi dan dapat dilewati oleh aliran air dengan kecepatan rendah

ldentifikasi lapangan biasanya dapat terlihat berupa banyaknya rongga-rongga dan alur-alur yang dalam akibat erosi. Mengingat pentingnya identifikasi tingkat dispersif tanah lempung ini baik untuk fondasi maupun bahan timbunan struktur tanah (agar dapat dicarikan alternatif perbaikannya atau menghindari penggunaan bahan tersebut sebagai bahan urugan atau fondasi), maka perlu dilakukan revisi standar berjudul "Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole"

Standar ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole, baik untuk contoh tanah terganggu maupun contoh tanah tidak terganggu. Sifat dispersif ini digunakan untuk keperluan bahan bangunan dan analisis perhitungan rembesan suatu bangunan atau timbunan. 

Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan alat pinhole, untuk mengetahui sifat dispersif tanah yang diuji. Sifat dispersif ini dapat diketahui dari kekeruhan air dengan melakukan pengujian berdasarkan beda tinggi air, besarnya debit aliran air, dan diameter lubang pinhole yang digunakan. 

Standar ini menguraikan prinsip-prinsip cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole, yang meliputi: sistem peralatan uji sifat dispersif dengan alat pinhole dan perlengkapan lainnya, benda uji dan bahan penunjang uji; persyaratan peralatan dan pengujian; cara pengujian; penilaian hasil pengujian; contoh uji dan pelaporan. Cara uji ini berlaku untuk contoh tanah terganggu dan contoh tanah tidak terganggu.

Acuan Normatif

Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk menerapkan standar ini.
SNI 1742 Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah
SNI 1743 Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah
SNI 1964 Metode pengujian berat jenis tanah
SNI 1965 Metode pengujian kadar air tanah
SNI 1966 Metode pengujian batas plastis
SNI 1967 Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande
SNI 3423 Metode pengujian analisis ukuran butir dengan alat hidrometer

Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam cara uji ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Saringan no.1 O (2 mm)
b. Tabung plastik / kaca dengan tebal minimum 3,5 mm dan diameter dalam 32,5 mm sampai dengan 50 mm
c. Tabung ukur dari kaca berdiameter dalam 3 mm
d. Selang plastik
e. Gelas ukur berkapasitas 50 ml sampai dengan 100 ml
f. Tangki air dari kaca berkapasitas 10 L sampai dengan 15 L
g. Stopwatch
h. Saringan kawat 3 lembar dengan lubang saringan berukuran 14 mm sampai dengan 25 mm
i. Kerikil berdiameter 6 mm sampai dengan 9 mm
j. Jarum logam dan kerucut logam atau plastik
k. Alat pemadat mini

Benda uji dan bahan penunjang uji 

Benda uji dan bahan penunjang uji yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang berlaku. 

1. Benda uji tanah terganggu

Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk benda uji adalah sebagai berikut:
a. Contoh tanah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah contoh tanah lolos saringan no. 10 (2 mm) sebanyak ± 1 kg untuk setiap ketinggian muka air.
b. Dalam pengujian diperlukan 1 buah benda uji berukuran : diameter (0) = 32,5 mm dan panjang = 37,5 mm.

2. Benda uji tanah tidak terganggu

Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk benda uji adalah sebagai berikut:
a. Contoh tanah yang diperlukan dalam pengujian adalah sebanyak 1 (satu) tabung contoh tanah tidak terganggu.
b. Untuk pengujian ini diperlukan 1 buah benda uji berukuran : diameter (0) = 32,5 mm dan panjang = 37,5 mm.

3. Bahan penunjang uji (air)

Air sebagai bahan penunjang uji yang digunakan dalam sistem pengujian dengan alat pinhole ini harus bersih, bebas dari kotoran dan suspensi lumpur (disarankan untuk menggunakan air bebas udara atau air suling).

Prosedur pengujian

Prosedur pengujian untuk contoh tanah terganggu dan contoh tanah tidak terganggu adalah sama. Berikut ini diuraikan pelaksanaan pengujian dengan alat pinhole pada beda tinggi air berturut-turut sebesar 50 mm, 180 mm, 380 mm, dan 1020 mm. 

1. Pengujian pada beda tinggi air 50 mm

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Ukur jumlah air yang mengalir ke dalam gelas ukur dalam waktu tertentu.

b. Amati warna air dari dua arah, yaitu dari samping dan dari atas gelas ukur.

c. Jika tidak ada air yang ke luar, buka tutupnya dan tusuk sekali lagi atau tutup lubang pertama dan buat lubang kedua (walaupun hal ini jarang terjadi).

d. Perbedaan antara tanah dispersif dan non dispersif diperoleh dari hasil pengujian dengan beda tinggi air 50 mm.

e. Jika pengaliran air untuk beda tinggi ini terlihat keruh dan tidak menjadi lebih jernih setelah selang beberapa waktu, benda uji tergolong lempung dispersif. Petunjuk yang jelas terlihat pada waktu benda uji tergerus adalah keluarnya koloid (terbawanya butir­butir tanah).

f. Pada umumnya lempung dispersif tergerus dengan cepat bila beda tinggi air kurang dari 50 mm dan disertai keluarnya air dalam kondisi keruh.

g. Untuk tanah lempung dispersif, banyaknya air dapat mencapai maksimum dalam waktu 2 menit s.d 5 menit yaitu sekitar 1,0 ml/s s.d 1,4 ml/s.

h. Untuk jenis tanah lempung dispersif, lubang akan membesar > 2 kali diameter jarum setelah pengaliran selama 5 menit jenis ini tergolong "sangat dispersiF (D1 ).

i. Pada umumnya pengujian dilanjutkan sampai 10 men it. Jika warna air yang keluar menjadi jernih, pengujian dianggap selesai. Jika pengaliran pada beda tinggi air 50 mm, air yang keluar sedikit keruh dan debit aliran tidak melebihi 1,00 ml/s setelah 5 menit, lanjutkan pengujian sampai 10 me nit. Setelah 10 men it, jika air masih keruh hentikan pengujian dan ukur lubang pinhole. Klasifikasi tanah adalah D2 jika debit aliran antara 1,0 ml/s s.d 1,4 ml/s dan ukuran lubang 1,5 kali diameter semula.

j. Jika aliran air tetap dan air terus dalam kondisi keruh, hentikan pengujian.

k. Bila setelah 10 men it jumlah air antara 0,8 mils s.d 1,0 ml/s dan diameter lubang kurang dari 1,5 kali diameter semula, jenis ini termasuk "kemungkinan dispersif' (ND4 ). 

l. Bila setelah 10 men it aliran air melampaui 1 ml/s dan diameter lubang melewati 1,5 kali diameter semula, jenis ini tergolong "dispersif' (D2). 

m. Bila pengujian dihentikan setelah 10 menit dan hasilnya adalah ND4 dan D2, pengujian perlu diulangi dengan benda uji baru untuk mengetahui sifat-sifatnya pada beda tinggi air 180 mm.

n. Jika aliran pada beda tinggi air 50 mm dalam kondisi jernih atau hanya sedikit sekali keruh dilihat dari samping gelas ukur setelah 10 men it dan debit aliran sebesar 0,4 ml/s s.d 0,8 ml/s, naikkan tinggi air menjadi 180 mm.

2. Pengujian pada beda tinggi air 180 mm

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Jika pada beda tinggi ini air keruh dan pengujian dihentikan, tanah tersebut tergolong "kemungkinan dispersif' (ND3), debit aliran yang keluar, biasanya sebesar 1,4 ml/s s.d 2, 7 ml/s dan diameter lubang menjadi sama atau lebih besar dari 1,5 sampai 2 kali
diameter semula. 

b. Jika aliran yang keluar jernih atau hanya sedikit keruh dilihat dari samping gelas ukur setelah 5 menit dan debit aliran antara 0,4 ml/s s.d 1,4 ml/s, naikkan beda tinggi air menjadi 380 mm dan lanjutkan pengujian.

3. Pengujian pada beda tinggi air 380 mm

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Jika aliran bertambah keruh atau debit aliran bertambah menjadi 1,8 ml/s s.d 3,2 ml/s, hentikan pengujian, dan tanah tergolong "kemungkinan dispersif' (ND3).

b. Jika air yang keluar tetap jernih dilihat dari atas gel as ukur setelah 5 men it dan debit aliran menjadi 1,0 ml/s s.d 1,8 ml/s, naikkan beda tinggi air menjadi 1020 mm.

4. Pengujian pada beda tinggi air 1020 mm

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Bila setelah 5 menit aliran di bawah beda tinggi 1020 mm sedikit keruh dilihat dari atas gelas ukur atau debit aliran melebihi 3,0 ml/s, tanah termasuk klasifikasi non dispersif (ND2).

b. Bila debit aliran sebesar 3,0 ml/s dan ukuran lubang pada saat selesai pengujian kurang dari lubang semula, tanah tergolong non dispersif (ND1).

Download SNI 3405:2011 Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Dengan Alat Pinhole

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 3405:2011 Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole digunakan untuk menetapkan cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan alat pinhole, untuk mengetahui sifat dispersif tanah yang diuji. Sifat dispersif ini dapat diketahui dari kekeruhan air dengan melakukan pengujian berdasarkan beda tinggi air, besarnya debit aliran air, dan diameter lubang pinhole yang digunakan.

Post a Comment for "Uji Sifat Dispersif Tanah Alat Pinhole"