SNI 2813:2008 Cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase
SNI 2813:2008 Cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase
SNI SNI 2813:2008 berisi tentang cara uji konsolidasi tanah satu dimensi. SNI 2813:2008 merupakan revisi dari SNI 03-2813-1992, Metode Pengujian Geser Langsung Tanah Terkonsolidasi dengan Drainase, dengan perubahan pada judul, penambahan acuan normatif, penambahan istilah dan definisi, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir.
SNI 2813:2008 Cara Uji Kuat Geser Tanah Terkonsolidasi Dan Terdrainase
SNI 2813:2008 Cara Uji Kuat Geser Langsung Tanah Terkonsolidasi Dan Terdrainase |
|
---|---|
No. Urut |
: 17 |
Bahasa | : Bahasa Indonesia |
Halaman | : 30 Halaman |
Format | : Pdf |
Sumber | : Badan Standarisasi Nasional |
Nomor | : SNI 2813:2008 |
Sifat | : GRATIS |
Abstrak
Dalam desain struktur tanah sering dilakukan analisis stabilitas dan penurunan dengan menggunakan parameter tanah baik tegangan total maupun tegangan efektif. Parameter kuat geser dapat diperoleh dengan berbagai cara.
Dalam melakukan uji geser ini digunakan metode pengujian geser langsung tanah terkonsolidasi dengan drainase (SNI 03-2813-1992) walaupun tidak dapat mengukur tekanan air pori dan tidak dapat dijenuhkan. Mengingat diperlukannya parameter kekuatan geser tanah terganggu atau tanah tidak terganggu yang terkonsolidasi untuk perhitungan stabilitas bangunan, maka perlu disusun revisi standar berjudul “Cara uji ku at geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase”.
Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji kuat geser langsung di laboratorium pada benda uji tanah yang terkonsolidasi dan terdrainase. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter kuat geser tanah terganggu atau tanah tidak terganggu yang terkonsolidasi, dan diuji geser dengan diberi kesempatan berdrainase dan kecepatan pergeseran/ deformasi tetap.
Parameter tersebut berupa koefisien konsolidasi, kecepatan penggeseran, tegangan geser tanah, dan regangan geser, serta hubungan antara tegangan dengan regangan geser, yang akan digunakan untuk keperluan analisis perhitungan stabilitas bangunan atau timbunan.
Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase di laboratorium, untuk memperoleh parameter kuat geser tanah (artinya tanah terkonsolidasi dan diberi kesempatan berdrainase dengan kecepatan pergeseran/deformasi tetap). Parameter tersebut berupa koefisien konsolidasi, kecepatan penggeseran, tegangan geser tanah, dan regangan geser, serta hubungan antara tegangan geser dengan regangan geser.
Standar ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase, yang meliputi : sistem peralatan uji kuat geser langsung dan perlengkapan lainnya, benda uji dan bahan penunjang uji; cara pengujian; perhitungan dan rumus-rumus parameter uji kuat geser langsung; laporan uji dan contoh uji. Cara uji ini berlaku untuk uji kuat geser tunggal, baik untuk tanah terganggu maupun tanah tidak terganggu.
Acuan normatif
SNI 03-1965-1990 Metode pengujian kadar air tanah
SNI 03-1966-1990 Metode pengujian batas plastis
SNI 03-1967-1990 Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande
SNI 03-2812-1992 Metode pengujian konsolidasi tanah satu dimensi
SNI 03-3420-1994 Metode pengujian geser langsung tanah tidak terkonsolidasi tanpa drainase.
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase, sebagai berikut :
1. Alat geser
Alat geser yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Dapat menahan benda uji di antara dua batu pori agar tidak terjadi torsi.
b. Dapat memungkinkan bekerjanya tegangan normal pada permukaan benda uji, pengukuran perubahan tebal benda uji, proses drainase melalui batu pori, dan penjenuhan benda uji, serta gaya geser sepanjang bidang geser benda uji yang telah ditentukan semula (geser tunggal).
c. Dudukan (landasan) alat harus kaku untuk mencegah distorsi selama pengujian geser.
d. Bagian-bagian dari alat geser harus terbuat dari bahan yang tidak mudah mengalami korosi oleh zat kimia.
2. Batu Pori
Batu pori yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Batu pori terbuat dari silikon karbid, aluminium oksida, atau logam yang tidak mudah mengalami korosi oleh zat kimia.
b. Mempunyai kekasaran yang memadai sebagai batas sambungan dengan benda uji.
c. Pori-porinya halus agar dapat mencegah penyusupan tanah berlebihan ke dalam benda uji.
d. Berkualitas dengan angka kelulusan air berkisar antara 0,5 mm/s s.d 1 mm/s untuk benda uji tanah normal.
3. Alat pembeban gaya vertikal
Alat pembeban yang digunakan harus memenuhi ketentuan berikut:
a. Mampu digunakan untuk pelaksanaan cepat tanpa melampaui batasannya;
b. Ketelitian alat kurang lebih 1% dari penyimpangannya selama pengujian.
4. Alat pembeban gaya horizontal
Alat pembeban yang digunakan harus memenuhi ketentuan berikut:
a. Alat dibedakan untuk pengujian kontrol regangan atau kontrol tegangan;
b. Peralatan uji kontrol regangan harus mampu menggeser benda uji dengan kecepatan alihan yang seragam dan penyimpangannya kira-kira 10%;
c. Kecepatan alihan bergantung pada karakteristik konsolidasi tanah, serta diatur oleh motor dan susunan sistem roda gigi;
d. Gaya gesernya ditentukan dengan alat penunjuk beban atau cincin pengukur beban (arloji ukur dengan ketelitian 0,002 mm);
e. Peralatan uji kontrol tegangan harus mampu menjalankan gaya geser tambahan pada benda uji dengan cara yang sama dan pada derajat ketelitian.
5. Arloji ukur deformasi
Alat ini harus memenuhi ketentuan:
a. Dapat mengukur perubahan tebal benda uji dengan ketelitian sampai 0,01 mm;
b. Dapat mengukur regangan (alihan) dengan ketelitian sampai 0,01 mm.
Benda Uji dan Bahan Penunjang Uji
1. Benda uji
Benda uji yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Diameter minimum benda uji berbentuk lingkaran adalah 50 mm;
b. Lebar minimum benda uji berbentuk empat-persegi adalah 50 mm;
c. Diameter benda uji tidak langsung diambil dari bagian yang dipotong dari tabung contoh dan minimum 5 mm lebih kecil dari diameter tabung contoh (untuk mengurangi gangguan pada persiapan benda uji);
d. Tebal minimum benda uji 12,5 mm, namun tidak kurang dari 6 kali diameter butiran maksimum;
e. Diameter berbanding tebal benda uji 2 : 1;
f. Benda uji berbentuk empat persegi, dan angka perbandingan minimum antara lebar dan tebalnya adalah 2:1.
2. Bahan penunjang uji (air)
Air yang digunakan dalam sistem pengujian geser langsung ini harus bersih, bebas dari kotoran dan suspensi lumpur (disarankan untuk menggunakan air bebas gelembung udara atau air suling).
Prosedur Pengujian
1. Penjenuhan Benda Uji
Jenuhkan benda uji dengan cara mengisi bak dengan air hingga benda uji dan batu pori terendam seluruhnya. Sebelum pembebanan pada benda uji tanah dilakukan dengan cara meletakkan beban pada ujung sebuah balok datar, benda uji selalu direndam dalam air selama pengujian.
2. Pembebanan Konsolidasi
Lakukan pembebanan konsolidasi dengan tahapan sebagai berikut.
a. Lepaskan beban 10 g yang terpasang;
b. Pasang beban pada gantungan beban sehingga benda uji mendapat tekanan sesuai dengan tekanan yang akan dialami di lapangan;
c.Buka kunci lengan pembeban dan baca deformasi pada arloji ukur gerak vertikal untuk waktu t = 0; 0,25; 1,0; 4,0; 6,25; 9,0; 12,25; 16,0; 20,25; 60; 120; 240; 480; dan 1440 menit.
3. Penentuan Waktu Penggeseran
Waktu yang dibutuhkan benda uji untuk mencapai 50% konsolidasi dengan menggunakan metode logaritma waktu (log time).
4. Penggeseran Benda Uji
a. Buka baut pengunci kotak geser agar bagian atas dan bagian bawah kotak dapat bergeser;
b. Setel kotak cincin pembeban agar dapat menempel pada kotak geser bagian atas;
c. Setel arloji ukur cincin pembeban sehingga letak jarum ada pada posisi nol;
d. Tentukan kecepatan penggeseran dengan rnenggunakan persamaan (2);Pilih kombinasi gigi agar kecepatan penggeseran alat mendekati hasil perhitungan pada langkah c);
e. Tekan tombol listrik agar penggeseran dapat dimulai;
f. Catat waktu, deformasi vertikal, deformasi horizontal, dan gaya geser cincin pembeban;
g. Hentikan penggeseran, apabila telah mencapai deformasi horizontal minimum 15% dari diameter benda uji semula;
h. Setelah penggeseran selesai, matikan mesin dan kembalikan kotak geser pada posisi sebelum digeser dengan menggerakkan mundur dongkrak penekan secara manual.
Download SNI 2813:2008 Cara Uji Kuat Geser Langsung Tanah Terkonsolidasi Dan Terdrainase
Password winrar : www.sipilgo.com |
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram | Youtube |
Post a Comment for "SNI 2813:2008 Cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase"