Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SNI 2487:2008 Uji Kuat Geser Tanah Kohesif Di Lapangan

SNI 2487:2008 Cara Uji Kuat Geser Baling Pada Tanah Kohesif Di Lapangan

SNI SNI 2487:2008 berisi tentang cara uji kuat geser baling pada tanah kohesif di lapangan. SNI SNI 2487:2008 merupakan revisi dari SNI 03-2487-1991, Metode Pengujian Lapangan Kekuatan Geser Baling pada Tanah Berkohesi, yang mengacu pada ASTM D 2573-72 “Test method for field vane shear test in cohesive soil ”, dengan perubahan pada judul, penambahan istilah dan definisi, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir.

SNI-2487:2008-Uji-Kuat-Geser-Tanah-Kohesif-Di-Lapangan
SNI 2487:2008 Uji Kuat Geser Tanah Kohesif Di Lapangan

Cara Uji Kuat Geser Baling Pada Tanah Kohesif Di Lapangan
No. Urut
: 15
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 18 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 2487:2008
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Dalam desain struktur tanah sering dilakukan analisis stabilitas dengan menggunakan parameter tanah baik tegangan total maupun tegangan efektif. Parameter kuat geser dapat diperoleh dengan berbagai cara.

Dalam melakukan uji geser ini digunakan metode pengujian lapangan kekuatan geser baling pada tanah berkohesi (SNI 03-2487-1991) yang jenuh air pada kondisi tanpa drainase. Mengingat diperlukannya parameter kekuatan geser tanah lunak kohesif yang jenuh air pada kondisi tanpa drainase perhitungan stabilitas, dan penurunan total suatu bangunan, perlu disusun revisi standar berjudul “Cara uji kuat geser baling pada tanah kohesif di lapangan”.

Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji geser baling pada tanah berkohesi di lapangan yang jenuh air pada kondisi tanpa drainase.

Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter kuat geser tanah, dan diuji geser dengan menempatkan sebuah baling berdaun segi empat dalam lapisan tanah tidak terganggu, tetapi tidak diberi kesempatan berdrainase. Parameter tersebut berupa momen puntir, konstanta k untuk bentuk baling segi empat dan bentuk baling runcing, kekuatan geser, dan sensitivitas tanah, yang akan digunakan untuk keperluan analisis perhitungan stabilitas bangunan atau timbunan.

Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan cara uji kuat geser baling pada tanah kohesif di lapangan, untuk memperoleh parameter kuat geser tanah kohesif tidak terganggu yang jenuh air pada kondisi tanpa drainase. Parameter tersebut berupa momen puntir, konstanta k untuk bentuk baling segi empat dan bentuk baling runcing, kekuatan geser, dan sensitivitas tanah.

Standar ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji kuat geser baling pada tanah kohesif di lapangan, yang meliputi: sistem peralatan uji geser baling dan perlengkapan lainnya; persyaratan peralatan dan pengujian; cara uji; perhitungan parameter kuat geser baling tanah; laporan uji; dan contoh uji. Cara uji kuat geser baling ini tidak berlaku untuk tanah pasir, kerikil, atau batu.

Peralatan dan Bahan

1. Mesin bor
Mesin bor yang digunakan adalah mesin bor putar atau bor tangan atau mesin bor yang merupakan bagian dari sistem alat uji baling (selfboring) yang dilengkapi dengan:
a. Mata bor jenis tungsten atau auger sesuai dengan jenis tanah yang akan dibor.
b. Penginti untuk mengambil contoh inti tanah yang dibor.
c. Casing untuk melindungi lubang bor terhadap gejala keruntuhan.

2. Alat uji geser baling
Peralatan uji geser baling yang digunakan yaitu peralatan yang mempunyai rangkaian sebagai berikut :
a. Baling harus berdaun empat, berbentuk runcing bersudut 45° atau persegi empat bersudut 90° dengan ukuran-ukuran seperti terlihat pada Tabel 1.

b. Batang pemuntir, yang menghubungkan baling dengan alat pemuntir harus mempunyai diameter cukup (lihat Tabel 1), agar tidak tertekuk waktu ditekan atau terpuntir waktu pengujian.

c. Kerangka batang pemuntir untuk mencegah gesekan antara batang-batang pemuntir dan casing lubang bor atau dinding lubang bor.

d. Apabila kerangka batang pemuntir tidak digunakan, pasang bantalan peluru pada pipa pemuntir di setiap interval 3,00 m, untuk mencegah kemungkinan batang terdorong ke samping.

e. Alat pemuntir baling yang berfungsi untuk memuntir batang-batang pemuntir baling.

3. Benda uji
Tanah yang digunakan pada pengujian ini adalah tanah kohesif yang sangat lembek dan lembek di lapangan (tidak berlaku untuk pasir, kerikil atau batu).

Cara pengujian

A. Persiapan pengujian

1. Lakukan pengeboran tanah sampai kedalaman yang diinginkan, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Apabila casing batang pemuntir baling digunakan untuk mencegah gangguan pada tanah, hentikan pengeboran pada kedalaman sebesar 4 kali sampai 5 kali diameter kerangka batang pemuntir baling, untuk menempatkan ujung balingnya;
b. Apabila kerangka batang pemuntir tidak digunakan, hentikan pengeboran pada kedalaman 4 kali sampai 5 kali diameter lubang bor, untuk menempatkan ujung balingnya.

2. Masukkan baling ke dasar lubang bor atau kerangka batang pemuntir baling, dengan cara :
a. Dorong (tekan) baling menuju kedalaman tempat pengujian (biasanya mula-mula dicoba dengan baling yang besar, baru kemudian dengan baling yang kecil) ;
b. Cegah agar baling tidak terpuntir pada waktu didorong;
c. Sambung casing batang pemuntir dengan alat pemuntir.

B. Prosedur pengujian

1. Lakukan pengujian dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
a. Kecepatan pemuntiran pada baling adalah 0,1 °/detik atau 6 °/menit;
b. Keruntuhan contoh pada tanah lempung biasanya terjadi setelah 2 menit s.d 5 menit, dan pada tanah lempung sangat lunak terjadi setelah 10 menit s.d 15 menit;
c. Catat momen puntir yang terjadi pada alat pemuntir dengan sistem roda gigi selang 10 detik sampai contoh runtuh (Su);

2. Setelah momen puntir maksimum tercatat, lakukan hal-hal berikut:
a. Putar baling dengan cepat, minimum 10 putaran;
b. Uji kembali setelah 1 menit untuk menentukan kekuatan geser tanah kondisi terganggu;

3. Apabila tanah bersentuhan dengan batang pemuntir, lakukan hal-hal berikut:
a. Uji momen puntir untuk memperoleh gesekan antara tanah dan batang;
b. Masukkan batang pemuntir tanpa memasang baling pada kedalaman yang sama;
c. Uji geser batang minimum sekali pada setiap pekerjaan proyek, yang terdiri atas beberapa pengujian momen puntir pada kedalaman yang bervariasi;

4. Apabila batang pemuntir terisolasi tanah, lakukan hal-hal berikut:
a. Uji gesek dengan sebuah batang pemuntir tanpa baling minimum satu kali pada setiap pekerjaan proyek, untuk menentukan besar gesekan batang;
b. Usahakan peralatan uji geser baling dapat berfungsi baik agar, koreksi pengaruh gesekan tersebut dapat diabaikan;
c. Pelaksanaan pengujian berikutnya minimum dengan interval antara 0,75 m s.d 1,00 m;
d. Hitung momen puntir yang mengakibatkan keruntuhan lapisan tanah di sekitar baling.

Download SNI 2487:2008 Cara Uji Kuat Geser Baling Pada Tanah Kohesif Di Lapangan

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

Uji kuat geser baling pada tanah kohesif di lapangan bertujuan untuk memperoleh parameter kuat geser tanah, dan diuji geser dengan menempatkan sebuah baling berdaun segi empat dalam lapisan tanah tidak terganggu, tetapi tidak diberi kesempatan berdrainase.

Post a Comment for "SNI 2487:2008 Uji Kuat Geser Tanah Kohesif Di Lapangan"