Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Uji Penetrasi Dengan Alat Sondir

SNI 2827:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Standar berjudul Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir merupakan revisi dari SNI 03-2827-1992, Metode Pengujian Lapangan dengan alat sondir, dengan perubahan pada judul, penambahan Istilah dan definisi, penambahan dan revisi beberapa materi mengenai Persyaratan dan Ketentuan serta cara pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan contoh formulir.

SNI-2827:2008-Cara-Uji-Penetrasi-Lapangan-Dengan-Alat-Sondir
SNI 2827:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

SNI 2827:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir
No. Urut
: 20
Bahasa : Bahasa Indonesia
Halaman : 23 Halaman
Format : Pdf
Sumber : Badan Standarisasi Nasional
Nomor : SNI 2827:2008
Sifat : GRATIS
 
Memuat…

Abstrak

Dalam desain struktur tanah fondasi sering dilakukan analisis stabilitas dan perhitungan desain fondasi suatu bangunan dengan menggunakan parameter tanah baik tegangan total maupun tegangan efektif. Parameter perlawanan penetrasi dapat diperoleh dengan berbagai cara

Dalam melakukan uji penetrasi lapangan ini digunakan metode pengujian lapangan dengan alat sondir (SNI 03-2827-1992) yang berlaku baik untuk alat penetrasi konus tunggal maupun ganda yang ditekan secara mekanik (hidraulik)

Peralatan uji penetrasi ini antara lain terdiri atas peralatan penetrasi konus, bidang geser, bahan baja, pipa dorong, batang dalam, mesin pembeban hidraulik, dan perlengkapan lainnya. Mengingat diperlukannya parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan untuk keperluan interpretasi perlapisan tanah dan bagian dari desain fondasi suatu bangunan, perlu disusun revisi standar berjudul “Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir”.

Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji laboratorium geser dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan drainase pada benda uji tanah. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter-parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan, dengan alat sondir (penetrasi quasi statik)

Parameter tersebut berupa perlawanan konus (qc), perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rf), dan geseran total tanah (Tf), yang dapat dipergunakan untuk interpretasi perlapisan tanah dan bagian dari desain fondasi.

Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir, untuk memperoleh parameter-parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan, dengan alat sondir (penetrasi quasi statik). Parameter tersebut berupa perlawanan konus (qc), perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rf), dan geseran total tanah (Tf), yang dapat digunakan untuk interpretasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi

Standar ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir meliputi: sistem peralatan uji penetrasi di lapangan dan perlengkapan lainnya, persyaratan peralatan dan pengujian, cara uji, perhitungan parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah, laporan uji, dan contoh uji. Cara uji ini berlaku baik untuk alat penetrasi konus tunggal maupun ganda yang ditekan secara mekanik (hidraulik).

Bagian Bagian Alat Sondir

Alat sondir memiliki bagian bagian yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Konus
Konus yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. ujung konus bersusut 600 ± 50
b. ukuran diameter konus adalah 35,7 mm ± 0,4 mm atau luas proyeksi konus = 10 cm2
c. bagian runcing ujung konus berjari-jari kurang dari 3 mm. Konus ganda harus terbuat dari baja dengan tipe dan kekerasan yang cocok untuk menahan abrasi dari tanah

2. Selimut (bidang) geser
Selimut (bidang) geser yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Ukuran diameter luar selimut geser adalah 35,7 mm ditambah dengan 0 mm s.d 0,5 mm
b. Proyeksi ujung alat ukur penetrasi tidak boleh melebihi diameter selimut geser
c. Luas permukaan selimut geser adalah 150 cm2 ± 3 cm2
d. Sambungan-sambungan harus didesain aman terhadap masuknya tanah.

3. Pipa dorong
Batang-batang yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Pipa terbuat dari bahan baja dengan panjang 1,00 m
b. Pipa harus menerus sampai konus ganda agar penampang pipa tidak tertekuk jika disondir/didorong
c. Ukuran diameter luar pipa tidak boleh lebih besar daripada diameter dasar konus ganda untuk jarak minimum 0,3 m di atas puncak selimut geser
d. Setiap pipa sondir harus mempunyai diameter dalam yang tetap
e. Pipa-pipa tersambung satu dengan yang lainnya dengan penyekrupan, sehingga terbentuk rangkaian pipa kaku yang lurus
f. Pipa bagian dalam harus dilumasi untuk mencegah korosi.

4. Batang dalam
Batang-batang dalam yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Batang dalam terbuat dari bahan baja dan terletak di dalam pipa dorong
b. Batang-batang dalam harus mempunyai diameter luar yang konstan
c. Panjang batang-batang dalam sama dengan panjang pipa-pipa dorong dengan perbedaan kira-kira 0,1 mm
d. Batang dalam mempunyai penampang melintang yang dapat menyalurkan perlawanan konus tanpa mengalami tekuk atau kerusakan lain
e. Jarak ruangan antara batang dalam dan pipa dorong harus berkisar antara 0,5 mm dan 1,0 mm
f. Pipa dorong dan batang dalam harus dilumasi dengan minyak pelumas untuk mencegah korosi
g. Pipa dorong dan batang dalam harus bersih dari butiran-butiran untuk mencegah gesekan antara batang dalam dan pipa dorong.

5. Mesin pembeban hidraulik
Mesin pembeban yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Rangka mesin pembeban harus dijepit oleh 2 buah batang penjepit yang diletakkan pada masing-masing jangkar helikoidal agar tidak bergerak pada waktu pengujian
b. Rangka mesin pembeban berfungsi sebagai dudukan sistem penekan hidraulik yang dapat digerakkan naik/turun
c. Sistem penekan hidraulik terdiri atas engkol pemutar, rantai, roda gigi, gerigi dorong dan penekan hidraulik yang berfungsi untuk mendorong/menarik batang dalam dan pipa dorong
d. Pada penekan hidraulik terpasang 2 buah manometer yang digunakan untuk membaca tekanan hidraulik yang terjadi pada waktu penekanan batang dalam, pipa dorong dan konus (tunggal atau ganda)

Batasan Peralatan dan Perlengkapan

Persyaratan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Ketelitian peralatan ukur dengan koreksi sekitar 5 %
b. Deviasi standar pada alat penetrasi secara mekanik:
-  untuk perlawanan konus (qc) adalah 10 %
-  ntuk perlawanan geser (fs) adalah 20 %
c. Alat ukur harus dapat mengukur perlawanan penetrasi di permukaan dengan dilengkapi alat yang sesuai, seperti mesin pembeban hidraulik
d. Alat perlengkapan mesin pembeban harus mempunyai kekakuan yang memadai, dan diletakkan di atas dudukan yang kokoh serta tidak berubah arah pada waktu pengujian
e. Pada alat sondir ringan (< 200 kg) biasanya tidak dapat tembus untuk 2 m s.d 3 m sehingga datanya tidak bermanfaat
f. Pada alat sondir berat (> 200 kg) digunakan sistem angker; namun di daerah tanah lunak tidak dapat digunakan kecuali dengan pemberian beban menggunakan karung-karung pasir

Prosedur Pengujian 

1. Pengujian Penetrasi Konus

Lakukan pengujian penetrasi konus ganda dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tegakkan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan hidraulik pada kedudukan yang tepat
b. Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan, sehingga penekan hidraulik hanya akan menekan pipa dorong
c. Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan hidraulik bergerak turun dan menekan pipa luar sampai mencapai kedalaman 20 cm sesuai interval pengujian
d. Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam dengan menarik kunci pengatur, sehingga penekan hidraulik hanya menekan batang dalam saja (kedudukan 1, lihat Gambar 5)
e. Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi konus berkisar antara 10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5. Selama penekanan batang pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan pembacaan data

2. Pembacaan Hasil Pengujian

Lakukan pembacaan hasil pengujian penetrasi konus sebagai berikut:
a. Baca nilai perlawanan konus pada penekan batang dalam sedalam kira-kira 4 cm pertama (kedudukan 2, lihat Gambar 4) dan catat pada formulir (Lampiran C) pada kolom Cw
b. Baca jumlah nilai perlawanan geser dan nilai perlawanan konus pada penekan batang sedalam kira-kira 4 cm yang ke-dua (kedudukan 3, lihat Gambar 4) dan catat pada formulir (Lampiran C) pada kolom Tw

3. Pengulangan Langkah-Langkah Pengujian

Ulangi langkah-langkah pengujian tersebut di atas hingga nilai perlawanan konus mencapai batas maksimumnya (sesuai kapasitas alat) atau hingga kedalaman maksimum 20 m s.d 40 m tercapai atau sesuai dengan kebutuhan. Hal ini berlaku baik untuk sondir ringan ataupun sondir berat

Download SNI 2827:2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Untuk mengunduh file, silahkan Sobat Sipilgo tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma-cuma.

Masukkan password dibawah ini untuk membuka File Winrar
Password Winrar : www.sipilgo.com
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui Kolom Komentar.
 Password winrar : www.sipilgo.com 

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram Instagram Youtube Facebook

Kesimpulan

SNI 2827:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji laboratorium geser dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan drainase pada benda uji tanah. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter-parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan, dengan alat sondir (penetrasi quasi statik).

Post a Comment for "Cara Uji Penetrasi Dengan Alat Sondir"