Retaining Wall ACI 318| Sipilgo
![]() |
| Retaining Wall ACI 318 |
Dinding penahan tanah merupakan suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menahan tekanan lateral dari massa tanah guna menjaga kestabilan lereng dan mencegah terjadinya kelongsoran. Struktur ini banyak diaplikasikan pada pembangunan jalan raya di area berbukit, pondasi basement, tanggul, serta rekayasa tebing di kawasan permukiman.
Perencanaannya harus mempertimbangkan secara komprehensif sifat teknis tanah, beban luar yang bekerja (seperti beban lalu lintas atau bangunan), kondisi drainase, serta faktor keamanan terhadap geser, guling, dan keruntuhan daya dukung tanah.
Pengertian Retaining Wall ACI 318 atau Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan Tanah merupakan elemen struktur yang berfungsi menahan tekanan lateral tanah agar tidak mengalami pergerakan atau longsor, terutama pada daerah dengan perbedaan elevasi tanah yang signifikan. Struktur ini umumnya digunakan pada lereng, tebing jalan, jembatan, serta area pembangunan dengan kondisi topografi yang tidak rata.
Dalam perencanaannya, dinding penahan tanah harus mampu menahan gaya aktif tanah, tekanan air tanah, serta beban tambahan dari lalu lintas atau struktur di atasnya.
Dari segi konstruksi, dinding penahan tanah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain gravity wall, cantilever wall, counterfort wall, dan mechanically stabilized earth wall (MSE wall). Pemilihan jenis dinding bergantung pada tinggi timbunan, kondisi geoteknik tanah, serta ketersediaan material konstruksi.
Dinding tipe gravity mengandalkan berat sendiri untuk menahan gaya tanah, sementara tipe cantilever dan counterfort menggunakan kekuatan lentur beton bertulang untuk memberikan stabilitas tambahan.
Perencanaan teknis dinding penahan tanah mengacu pada prinsip keseimbangan gaya dan momen terhadap berbagai kondisi beban. Analisis stabilitas mencakup pemeriksaan terhadap gaya geser, momen guling (overturning moment), serta gaya geser dasar (sliding resistance).
Standar perencanaan yang umum digunakan di Indonesia antara lain SNI 8460:2017 tentang perencanaan dinding penahan tanah, serta referensi internasional seperti AASHTO LRFD Bridge Design Specifications untuk proyek-proyek infrastruktur besar.
Dari sisi material, dinding penahan tanah umumnya dibuat dari beton bertulang, pasangan batu, baja, atau sistem modular yang dipadukan dengan geotekstil untuk memperkuat tanah di belakang dinding.
Pemilihan material harus mempertimbangkan kekuatan tekan, daya tahan terhadap korosi, serta kemudahan pelaksanaan di lapangan. Beton bertulang sering menjadi pilihan utama karena memiliki kekuatan struktural tinggi dan umur layanan yang panjang apabila dilindungi dengan sistem drainase yang baik.
Salah satu aspek penting dalam desain dinding penahan tanah adalah sistem drainase di belakang dinding. Air yang terjebak di belakang dinding dapat meningkatkan tekanan lateral tanah secara signifikan dan menyebabkan kegagalan struktur.
Oleh karena itu, perlu disediakan saluran pembuangan air seperti weeping holes, lapisan filter, atau pipa drainase untuk mengurangi tekanan air pori. Perencanaan drainase yang efektif tidak hanya memperpanjang umur dinding, tetapi juga menjaga kestabilan tanah di sekitarnya.
Secara keseluruhan, dinding penahan tanah merupakan komponen vital dalam sistem rekayasa geoteknik yang berperan menjaga kestabilan lereng dan keamanan struktur di atasnya. Dengan perencanaan, pemilihan material, serta pelaksanaan konstruksi yang sesuai standar, dinding ini mampu memberikan perlindungan jangka panjang terhadap risiko longsor dan deformasi tanah.
Implementasi desain yang tepat dan pemeliharaan rutin menjadi kunci utama dalam menjamin keandalan serta umur layan dinding penahan tanah pada berbagai kondisi lingkungan dan beban.
Fungsi Atau Kegunaan Retaining Walls ACI 318
Retaining Wall atau Dinding Penahan Tanah memiliki beberapa macam fungsi atau kegunaan, diantaranya sebagai berikut ini :
1. Mencegah runtuhnya lateral tanah aktif di daerah rawan longsor
2. Mencegah keruntuhan tanah lateral yang diakibatkan oleh tekanan air yang berlebihan
3. Mengamankan dinding sungai yang terkena gerusan aliran air, terutama ketika banjir.
4. Penyangga tanah di sekitar bangunan gedung.
5. Mengamankan timbunan pada perkerasan jalan baru.
Jenis atau Tipe Retaining Wall atau Dinding Penahan Tanah
1. Diaphragm Wall atau Dinding Diafragma
Diaphragm Walls (Cast In Situ) adalah dinding penahan tanah yang dibuat dengan sistem penggalian parit dengan bantuan lumpur pengeboran (bentonite slurry/polymer) dimana tahap akhir pekerjaan diisi dengan keranjang besi dan dicor langsung dengan beton ready mix.
2. Gabion Retaining Walls atau Dinding Bronjong
Gabion Retaining Walls atau Dinding Bronjong adalah kumpulan blok yang berisikan batu-batu yang terbelah dan dibungkus dengan kawat bronjong.
Batuan terbelah ini merupakan komponen utama dalam pembuatan retaining wall. Penggunaan bongkahan batu ini bisa juga digunakan untuk memudahkan resapan air yang masuk ke dalam tanah.
3. Gravity Retaining Wall atau Dinding Penahan Gravitasi
Gravity retaining wall atau Dinding Penahan Gravitasi adalah sebuah penahan tanah yang terbuat dari sejumlah bongkahan batu atau beton bertulang (reinforced concrete).
Desain ini merupakan salah satu desain yang unik dikarenakan fungsi penopang tanah lateralnya memanfaatkan bobot massa yang dihasilkan dari bentuk badan konstruksi tembok itu sendiri. Gravity retaining wall cocok digunakan untuk area timbunan tanah atau tebing yang landai.
4. Cantilever Retaining Wall atau Dinding Penahan Kantilever
Cantilever Retaining Wall atau Dinding Penahan Kantilever adalah dinding penahan tanah yang umum digunakan pada daerah timbunan atau tebing. Konstruksi dinding ini bisa berfungsi sebagai penahan tanah. Jenis ini memiliki prinsip kerja dengan mengendalikan daya jepit pada struktur tubuh dindingnya.
5. Block Concrete Wall atau Dinding Blok Beton
Block Concrete Wall atau Dinding Blok Beton adalah jenis dinding penahan yang dibuat dari susunan vertikal blok-blok beton masif yang dilengkapi dengan sistem pengunci. Dinding penahan tanah yang satu ini memanfaatkan sistem pengunci antar blok agar tidak ada beton yang bergeser saat pemasangan berlangsung di lokasi.
Inilah kenapa ciri khas dinding ini bisa dilihat dari bentuk konstruksinya yang berupa model telapak memanjang pada bagian dasar struktur dengan sistem jepit.
6. Revetment Wall atau Dinding Penahan Tebing
Revetment Wall atau Dinding Penahan Tebing adalah jenis penahan dinding yang sering digunakan untuk menahan tanah pada pinggiran pantai atau tepi sungai.
Tujuan penggunaan penahan dinding pada pinggiran pantai atau tepi sungai itu dilakukan untuk memperkuat tanah pada lahan miring. Di samping itu penahan dinding model ini bisa melindungi dari gerusan atau longsor akibat abrasi.
Download Perhitungan Retaining Wall ACI 318 Format Excel
File yang saya bagikan ini merupakan perhitungan dengan format ms. excel, sehingga memudahkan untuk belajar dan menghitung struktur Retaining Wall ACI 318 atau Dinding Penahan Tanah Beton.
Baiklah sobat Sipilgo, untuk mendownload filenya, silahkan sobat tekan tulisan download yang berada dibawah ini secara Gratis alias cuma – Cuma loh...
| Perhitungan ini hanya sebatas sebagai alat hitung saja, dan perlu dicek lagi keakuratannya dengan menyandingkan perhitungan atau aplikasi dan peraturan yang berlaku. Anggap saja perhitungan ini sebagai referensi dan koleksi saja. Terimakasih.. |
| Password winrar : www.sipilgo.com |
| Jika ingin mencopy artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya karena saya melihat ada blog yang copas tidak menyertakan sumbernya. Atau jika tidak, tulislah dengan bahasa masing-masing. Hargailah setiap karya dan usaha orang lain. |
| Telegram | Youtube |
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Dinding Penahan Tanah merupakan elemen struktur penting yang berfungsi menahan tekanan lateral tanah serta menjaga kestabilan lereng dan struktur di atasnya. Perencanaan dinding ini harus mempertimbangkan aspek geoteknik, beban luar, serta sistem drainase agar dapat bekerja secara efektif dan aman. Dengan pemilihan jenis dan material yang tepat, seperti beton bertulang atau sistem modular yang diperkuat geotekstil, dinding penahan tanah mampu menahan gaya geser dan momen guling sesuai standar.
Selain itu, penerapan sistem drainase yang baik serta pemeliharaan berkala sangat berperan dalam memperpanjang umur layan dan mencegah kerusakan struktural. Dengan demikian, dinding penahan tanah menjadi komponen vital dalam sistem rekayasa geoteknik untuk mendukung keamanan, stabilitas, dan keberlanjutan infrastruktur.

Post a Comment for "Retaining Wall ACI 318| Sipilgo"