Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perencanaan Jaringan Transportasi

Perencanaan-Jaringan-Transportasi
Perencanaan Jaringan Transportasi

Halo sobat Sipilgo, bagaimana kabar kalian hari ini? Saya doakan semoga kalian diberikan kekuatan sehat panjang umur, berkah lancar dan dimudahkan dalam segala hal.
Amin Allahumma Amin
 
Perencanaan transportasi akan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan orang akan pergerakan orang ataupun barang. 
 
Faktor-faktor tersebut dapat berupa tata guna lahan, ekonomi, sosial budaya, teknologi transportasi dan faktor-faktor lain yang mungkin terkait.Perkembangan terakhir mengarah pada perencanaan sistem transportasi yang berkelanjutan yang memadukan antara efisiensi transportasi, pertumbuhan ekonomi dan kelestarian sumberdaya. 

Memuat…

Pengertian Perencanaan Transportasi

Perencanaan transportasi adalah suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yang sistematis yang bertujuan menyediakan layanan transportasi baik sarana maupun prasarananya disesuaikan dengan kebutuhan tranasportasi bagi masyarakat di suatu wilayah serta tujuan-tujuan kemasyarakatan yang lain.
 
Secara garis besar, transportasi dapat dilihat sebagai suatu sistem dengan 3 komponen utama yang saling mempengaruhi. Ketiga komponen tersebut adalah:
a) sub sistem tata guna lahan
Sub sistem ini mengamati penggunaan lahan tempat aktivitas masyarakat dilakukan, seperti tipe, struktur dan ukuran intensitas aktifitas sosial dan ekonomi (berupa : populasi, tenaga kerja, output industri)

b) sub sistem transportasi supply
Sub sistem ini merupakan penyediaan penghubung fisik antara tata guna lahan dan manusia pelaku aktivitas dalam masyarakat. Penyediaan ini meliputi berbagai moda transportasi seperti : jalan raya, rel kereta, rote bus dll, dan menyatakan karakteristik operasional moda tersebut seperti : waktu tempuh, biaya, frekuensi pelayanan dll.

c) lalu lintas
Lalu lintas merupakan akibat langsung dari interaksi antara tata guna lahan dan transportasi supply yang berupa pergerakan barang dan jasa. 

Tujuan Perencanaan Transportasi

Tujuan perencanaan transportasi adalah untuk menetapkan arahan bagi penyediaan layanan transportasi disesuaikan dengan kebutuhannya dengan cara paling tepat dan menggunakan sumber daya yang ada. Perencanaan transportasi pada dasarnya adalah memperkirakan kebutuhan transportasi di masa datang yang harus dikaitkan dengan masalah ekonomi, sosial dan lingkungan.

Transportasi harus memberikan keuntungan maksimum kepada masyarakat dengan meminimumkan penggunaan waktu dan biaya. Pada saat yang sama harus diperhitungkan peningkatan tuntutan akan perkembangan kota atau tata guna lahan serta perluasan wilayah perkotaan.

Tahapan Perencanaan Transportasi

Secara konvensional perencanaan transportasi kota dilaksanakan dalam 4 tahap ( disebut four stage planning) yakni :
1. Bangkitan perjalanan
Bangkitan perjalanan adalah jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh suatu zona atau suatu pusat kegiatan. Bangkitan perjalanan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
- Perjalanan yang meninggalkan lokasi (Trip Production)
- Perjalanan yang menuju ke lokasi (Trip Attraction)
 
2. Distribusi perjalanan
Tujuan distribusi perjalanan untuk mengkalibrasi persamaan-persamaan yang akan menghasilkan basil observasi lapangan pola pergerakan asal tujuan perjalanan yang seakurat mungkin. 

3. Pemilihan Moda
Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi perjalanan yang akan menggunakan moda satu, misalnya kendaraan pribadi dan moda lain misalnya kendaraan umum. 
 
Proses ini dilakukan dengan maksud mengkalibrasi model pemilihan moda pada tahun dasar. Dengan mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh dapat digunakan untuk mendapatkan prediksi pemilihan moda dengan menggunakan nilai variabel untuk masa mendatang. 

Variabel yang biasa digunakan adalah :
- Karakteristik pergerakan (jarak, waktu dan tujuan), karakteristik orang pelaku perjalanan atau tempat mereka tinggal ( pemilikan kendaraan, pendapatan) 

- Karakteristik sistem transportasi (waktu tempuh, biaya, waktu tunggu dan waktu berjalan, frekuensi bus, kenyamanan, pelayanan dll.)

- Karakteristik kota atau zona  

4. Pelimpahan rute
Pelimpahan rute adalah suatu proses dimana pergerakan antara 2 zona untuk suatu moda tertentu dibebankan atau dilimpahkan kesuatu rute yang terdiri dari ruas-ruas jalan tertentu. 

Analisis pelimpahan rute terdiri dari dari 2 bagian utama :
- alasan pemakai jalan memilih rute tertentu
- pengembangan model yang menggabungkan sistem transportasi dengan alasan pemilihan rute. 

Jaringan Transportasi

Jaringan transportasi adalah rangkaian terstruktur interaksi komponen-komponen transportasi untuk menggerakkan lalu lintas dari satu tempat ke tempat lain. Karakteristik lokasi prasarana yang tetap seperti terminal, ruas jalan dan persimpangan jalan harus diikutsertakan dalam analisis karena pelayanan transportasi tidak ada di setiap tempat dan dari jenis dan kualitas yang sama. Ini terutama dilakukan dengan menggunakan konsep jaringan.

Macam Atau Tipe Jaringan Transportasi

Jaringan transportasi terutama terdiri dari simpul (node) dan ruas (link). Simpul mewakili suatu titik tertentu pada ruang. Apabila ditampilkan secara grafis, simpul dinyatakan dalam bentuk titik, sedangkan ruas dalam bentuk garis antara 2 titik.
 
Macam atau tipe jaringan transportasi sebagai berikut : 
a) Jaringan jalan grid
Jaringan jalan ini adalah jaringan jalan yang paling umum di daerah met­ropolitan, yang merupakan bentuk jaringan jalan yang telah direncanakan. Banyak kota-kota di Amerika memiliki jaringan jenis ini. 

b) Jaringan jalan radial
Jaringan jalan yang bertujuan untuk memfokuskan kepada daerah inti tertentu, misalnya pusat perdagangan (Central Bussines District, CBD). Kota­kota di Eropa banyak menggunakan jenis ini. 

c) Jaringan jalan cicin radial
Jaringan jalan radial yang digabung dengan kisi-kisi plan-plan ekspress yang menunjukkan pentingnya CBD dibandingkan dengan berbagai pusat kegiatan lainnya. 

d) Jaringan jalan
Jaringan ini sering terdapat pada jaringan transportasi antar kota pada banyak koridor perkotaan yang telah berkembang pesat. 

e) Jaringan heksagonal
Jaringan jalan yang jarang dipakai yang mempunyai keuntungan dengan adanya persimpangan-persimpangan jalan yang berpencar dan mengumpul tetapi tanpa melintas satu sama lainnya secara langsung. 

f) Jaringan jalan delta
Jaringan jalan ini hampir sama dengan jaringan jalan heksagonal dengan perbedaan pada bentuknya.

Kesimpulan

Kegiatan perencanaan sistem transportasi yang sistematis yang bertujuan menyediakan layanan transportasi baik sarana maupun prasarananya disesuaikan dengan kebutuhan tranasportasi bagi masyarakat di suatu wilayah serta tujuan-tujuan kemasyarakatan yang lain. Terdapat bentuk bentuk jaringan jalan yang disesuaikan dengan lingkungan atau letak geografis.

Jaringan transportasi harus memberikan keuntungan maksimum kepada masyarakat dengan meminimumkan penggunaan waktu dan biaya. Pada saat yang sama harus diperhitungkan peningkatan tuntutan akan perkembangan kota atau tata guna lahan serta perluasan wilayah perkotaan.
 
Sekian postingan singkat kali ini mengenai Perencanaan Jaringan Transportasi. Jangan lupa untuk selalu berbagi satu kebaikan dengan cara share atau bagikan artikel ini ke teman-teman di sosial media, terimakasih semoga bermanfaat.
 
Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
Telegram Instagram Youtube Facebook

Jika ingin mencopy artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya karena saya melihat ada blog yang copas tidak menyertakan sumbernya. Atau jika tidak, tulislah dengan bahasa masing-masing. Hargailah setiap karya dan usaha orang lain.
 
Buatlah hidupmu lebih bermanfaat untuk sesama makhluk hidup.

Post a Comment for "Perencanaan Jaringan Transportasi"