Cara Mudah Menghitung Volume Beton Wing Wall Atau Dinding Sayap Jembatan

Menghitung Volume Beton Wing Wall Jembatan

Perhitungan volume beton pada wing wall atau dinding sayap jembatan merupakan tahapan fundamental dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi jembatan yang memerlukan ketelitian tinggi. Sebagai elemen struktur yang berfungsi untuk menahan tanah di belakang abutmen dan menstabilkan struktur jembatan secara keseluruhan, wing wall seringkali memiliki bentuk geometris yang kompleks dan tidak beraturan. 

Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif mengenai metode perhitungan volume beton untuk komponen ini menjadi prasyarat utama guna menjamin akurasi dalam penganggaran biaya, efisiensi dalam pengadaan material, serta keberhasilan implementasi teknis di lapangan.

Pada kesempatan kali ini Sipilgo akan menjelaskan Cara Mudah Menghitung Volume Beton Wing Wall Jembatan kepada kalian semua.

Pengertian Volume Beton Wing Wall Jembatan

Volume beton wing wall atau dinding sayap jembatan adalah besarnya kapasitas beton pada bagian dinding sayap jembatan yang terpasang dalam satuan meter kubik (m3). volume dapat dihitung menggunakan rumus bangun datar dikalikan dengan tebal dinding sayap jembatan. volume ini digunakan untuk menghitung kebutuhan volume pada tahap perencanaan, pengawasan maupun pelaksanaan.

Perhitungan volume beton pada wing wall atau dinding sayap jembatan merupakan proses kuantifikasi yang esensial dalam perencanaan struktur jembatan. Wing wall berfungsi sebagai penahan tanah pada abutmen dan mencegah material timbunan jalan masuk ke alur sungai, sehingga bentuknya seringkali tidak simetris dan mengikuti kontur tanah. 

Prinsip dasar perhitungannya adalah menentukan volume elemen tiga dimensi dengan menerapkan rumus-rumus geometri yang sesuai dengan bentuk spesifik dari wing wall tersebut, yang umumnya direncanakan dalam satuan meter kubik (m³).

Secara teknis, perhitungan dimulai dengan menganalisis gambar detail dan shop drawing yang mencantumkan dimensi lengkap, termasuk ketebalan, tinggi, panjang, serta kemiringan dinding. Untuk mempermudah perhitungan, bentuk wing wall yang kompleks sering dibagi menjadi beberapa bagian geometris yang lebih sederhana, seperti balok, prisma, atau limas terpancung. 

Volume dari setiap bagian tersebut dihitung secara terpisah menggunakan rumus standar, seperti panjang × lebar × tinggi untuk bentuk balok, sebelum akhirnya dijumlahkan untuk mendapatkan volume total beton yang diperlukan.

Akurasi dalam perhitungan volume beton wing wall memiliki dampak yang signifikan terhadap efisiensi biaya dan kelancaran pelaksanaan proyek. Hasil perhitungan yang tepat menjadi dasar untuk penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB), pemesanan material (semen, agregat, dan besi tulangan), serta perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan peralatan. 

Dengan demikian, ketelitian dalam menganalisis gambar dan menerapkan metode perhitungan yang benar merupakan langkah strategis untuk menghindari pemborosan material, mencegah kekurangan beton di lokasi kerja, dan memastikan stabilitas struktur wing wall itu sendiri.

Cara Menghitung Volume Beton Wing Wall Jembatan

Untuk menghitung volume beton wing wall atau dinding sayap jembatan, tentunya harus mengetahui dimensi atau ukuran dinding sayap jembatan itu sendiri. Ukuran wing wall atau dinding sayap jembatan didapat dari gambar perencanaan, gambar kerja atau dinding sayap jembatan yang sudah terpasang.

Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya tentang Rumus Dasar Untuk Menghitung Dan Membuat Back Up Volume Pekerjaan Jalan Dan Jembatan, untuk menghitung volume wing wall atau dinding sayap jembatan perlu membuat garis bantu berupa bidang datar. Tujuannya untuk memudahkan dalam menghitung volumenya.

Contoh Soal :

Hitung volume beton wing wall atau dinding sayap jembatan dengan tebal beton 30 cm dan dimensi wing wall seperti gambar dibawah ini (gambar dalam satuan cm).

 

Jawab :

Kita beri garis bantu sehingga menjadi beberapa bangun datar, sehingga memudahkan dalam menghitung luasannya, seperti gambar dibawah ini

Didapat 2 jenis bangun datar :

Bidang A berbentuk trapesium

Bidang B berbentuk persegi panjang

1. Luas bidang A : (a+b)/2 x tinggi (rumus trapesium)

                         : (60+200)/2 x 180

                         : 25200 cm2 : 2.52 m2

2. Luas bidang B : panjang x lebar (rumus persegi panjang)

                         : 200 x 30

                         : 6000 cm2 : 0.6 m2

3. Luas total : Luas bidang A + Luas bidang B

                   : 2.52 + 0.6

                   : 3.12 m3

4. Volume wing wall : luas total x tebal beton

                              : 3.12 x 0.3

                              : 0.936 m3

volume wing wall diatas untuk 1 buah. Sedangkan dalam konstruksi jembatan, jumlah wing wall atau dinding sayap jembatan terdapat 4 buah. Maka volume betonnya dikalikan dengan 4, sehingga menjadi :

5. Total volume beton wing wall : 4 x 0.936

                                              : 3.744 m3

Selesai.... Kira-kira seperti itu penjelasan cara untuk menghitung volume beton wing wall atau dinding sayap jembatan. Mudah sekali bukan.

Apabila sobat Sipilgo ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :

Telegram

Instagram

Youtube

Jika ingin mencopy artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya karena saya melihat ada blog yang copas tidak menyertakan sumbernya. Atau jika tidak, tulislah dengan bahasa masing-masing. Hargailah setiap karya dan usaha orang lain.

Kesimpulan

Perhitungan volume beton pada wing wall merupakan proses kritis yang memadukan ketelitian analitis gambar teknik dengan penerapan prinsip-prinsip geometri. Metode dekomposisi bentuk kompleks menjadi bagian-bagian geometris sederhana terbukti sebagai pendekatan yang efektif untuk memperoleh perhitungan volume yang akurat. 

Akurasi ini pada akhirnya menjadi landasan indispensable bagi efisiensi anggaran, optimalisasi material, dan yang terpenting, menjamin stabilitas serta keandalan struktur wing wall dalam mendukung keseluruhan sistem jembatan. Dengan demikian, integritas proses perhitungan volume beton tidak dapat dianggap remeh, karena menjadi prasyarat fundamental bagi kesuksesan sebuah proyek konstruksi jembatan.